Pengertian Autis dan Sejarah Hari Kesadaran Autisme

Quipperian, siapa di antara kamu yang suka menggunakan istilah “autis” sebagai bahan becandaan? Ayo, ngaku! Jangan dilanjutkan lagi kebiasaan buruk itu, ya. Sebab, istilah “autis” ini bukan bahan becandaan dan merupakan masalah yang cukup serius bagi sebagian orang, lho. Sebagai pribadi yang bermoral, sebaiknya kita punya respect terhadap istilah yang satu ini.

Nah, biar kamu bisa punya rasa toleransi dan enggak sembarangan menggunakan istilah autis, sebaiknya kamu cari tahu dulu nih apa itu pengertian autisme dan sejarahnya. Tak kenal, maka tak sayang. Begitu pula dengan istilah yang satu ini.

Yuk, baca penjabaran Quipper Blog mengenai autisme di bawah ini!

Pengertian Autisme

Kamu sendiri sudah tahu belum apa arti autisme? Autisme merupakan gangguan dalam perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, gangguan perilaku, serta membatasi minat pengidapnya.

Pada dasarnya, autisme mengganggu perilaku seseorang dalam 3 domain utama, yakni sosial, komunikasi, dan tingkah laku yang berulang. Saat ini autisme disebut sebagai gangguan ASD atau autism spectrum disorder, sebab tingkat keparahan dan gejala yang terjadi pada tiap pengidap berbeda-beda.

Berikut ini beberapa gangguan yang tergolong ASD:

    • Sindrom Asperger

    • Gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS)

    • Gangguan autistik

    • Childhood disintegrative disorder

Dilansir dari www.tirto.id, istilah ASD ini pertama kali dijabarkan pada tahun 1943 oleh Leo Kanner, psikiater asal Amerika Serikat. Kanner yakin bahwa anak-anak penderita autisme sebenarnya memiliki level kecerdasan normal dan baik, tetapi ada hal lain yang membuatnya terlihat salah.

apa waktu kemudian, hipotesa psikiater AS itu terbukti benar, sebab beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak penderita autisme cenderung punya IQ yang tinggi. IQ atau intelligence quotient adalah ukuran kemampuan intelektual, logika, dan analisis seseorang.

Seseorang yang didiagnosa mengidap autis biasanya menunjukkan gejala-gejalanya sebelum umur 3 tahun. Gejalanya yaitu seperti gangguan interaksi kualitatif, gangguan komunikasi yang sejalan dengan kemampuan komunikasi non-verbal, perilaku repetitif terbatas dengan pola minat, dan perilaku serta aktivitas berulang.

Dilansir dari situs web www.autisme.or.id, hingga saat ini belum ada kejelasan apa yang menjadi penyebab seseorang mengidap autisme. Negara-negara maju yang punya biaya untuk melakukan penelitian, menyatakan bahwa penyebab autisme merupakan interaksi antara faktor genetik atau faktor bawaan dan berbagai paparan negatif yang didapat dari lingkungan.

Sejarah Hari Kesadaran Autisme

 

Nah, kamu tahu enggak sih Quipperian, ternyata tanggal 2 April merupakan Hari Kesadaran Autisme Sedunia (World Autism Awareness Day), lho. Hari ini merupakan hari yang ditetapkan oleh PBB dengan tujuan mendorong negara anggota PBB untuk meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak autisme di seluruh dunia.

Dengan tingginya kepedulian di kalangan masyarakat, diharapkan kesadaran akan autisme meningkat sehingga bisa dilakukan diagnosis lebih cepat terhadap para pengidapnya. Dengan diagnosis yang lebih cepat pula, akan disarankan berbagai kegiatan dan terapi yang bisa diikuti.

Hari Kesadaran Autisme ini pertama kali disahkan Majelis Umum PBB pada 1 November 2007 dan ditetapkan pada 18 Desember 2007 melalui Resolusi Majelis Umum PBB 62/139. Resolusi ini diusulkan lewat Sidang Majelis Umum PBB ke-62 oleh Perwakilan Negara Qatar, dan didukung seluruh negara anggota PBB.

Dalam resolusi inilah, tanggal 2 April–terhitung sejak tahun 2008–diperingati sebagai Hari Kesadaran Autisme. Dengan ditetapkannya hari ini, autisme sebagai masalah kesehatan global jelas mendapatkan perhatian dunia.

Hal-hal yang Bisa Kamu Lakukan di Hari Kesadaran Autisme

Nah, Quipperian, sebagai pemuda pemudi yang berjiwa sosial baik, enggak ada salahnya lho kita mencari tahu dan turut menyerukan awareness terhadap autisme. Berikut ini beberapa hal yang mungkin bisa kamu lakukan saat Hari Kesadaran Autisme berlangsung:

    • Ikuti seminar mengenai autisme.
    • Ajak teman-temanmu untuk mengunjungi sekolah LB (Luar Biasa) agar kamu tahu seperti apa kegiatan sehari-hari mereka.
    • Respect terhadap orang-orang sekitar yang punya kerabat pengidap autisme.
    • Berdonasi ke yayasan autisme jika memang kamu punya uang jajan lebih atau tersisihkan. Kamu juga bisa menyumbang pakaian masih layak pakai, Quipperian.
    • Spread the news through your social media!

 

Nah, Quipperian sekian dulu ya info mengenai autisme dari Quipper Blog. Jangan lupa, kunjungi Quipper Blog untuk artikel menarik lainnya. Buat kamu yang mau belajar persiapan UNBK atau SBMPTN, boleh banget langsung gabung di Quipper Video. Semangat terus ya, Quipperian!

 

Sumber:

 

Penulis: Serenata

Lainya Untuk Anda

Apa Itu Generasi Milenial dan Perbedaannya dengan Generasi X dan Z?

6 Tips Tenang dan Fokus saat Ujian supaya Lancar Mengerjakan Soal!

Ragam Pidato Bertemakan Pendidikan untuk Memperingati Hardiknas