7 Mitos Fitness dan Olahraga yang Tidak Boleh Dipercaya!

Hai Quipperian! Apakah di antara kamu ada yang senang fitness atau olahraga untuk menjaga kesehatan? Wah, ternyata hampir semua Quipperian senang berolahraga, senangnya! Tentunya berolahraga itu bermanfaat bagi tubuh kita.

Namun, tahukah kamu bahwa banyak mitos-mitos fitness dan olahraga yang nyata-nyatanya keliru? Kalau kamu belum tahu, Quipper Video Blog akan memberitahumu. Seperti apa mitos tersebut? Yuk, simak pembahasan berikut!

7 Mitos Fitness dan Olahraga Yang Tidak Boleh Dipercaya

Mitos 1: Waktu Olahraga Terbaik Adalah Pagi Hari

Anggapan kalau mau olahraga harus pagi hari keliru ya Quipperian. Sebab, kunci berolahraga bukan pada waktunya, melainkan konsistensi kita melakukannya. Ketika kamu ingin berolahraga, kamu bisa melakukannya kapanpun.

Maksudnya, ketika kamu ingin berolahraga dua kali setiap minggu maka kamu harus melakukannya dengan rutin. Konsistensi melakukannya sangat diperlukan agar tubuhmu terbiasa melakukannya. Kalau tidak melakukannya secara konsisten, tubuh kamu akan selalu kaget ketika berolahraga. Efeknya, kamu akan merasakan nyeri badan setiap melakukan olahraga.

Meski demikian, tidak disarankan untuk melakukan olahraga kardio di tengah siang bolong. Sebab, matahari yang terik dapat membuatmu merasakan dehidrasi lebih cepat ketimbang pada waktu lainnya.

Ada baiknya, ketika kamu memilih waktu berolahraga ialah ketika kamu benar-benar lowong. Dengan begitu, kamu bisa berolahraga dengan fokus.

Mitos 2: Latihan Beban Mengubah Lemak Menjadi Otot

Nah, kalau kamu suka dengan pelajaran biologi tentu tidak akan percaya mitos satu ini. Lemak dapat diubah menjadi otot itu merupakan mitos. Sebab, secara fisiologi, keduanya adalah jaringan yang berbeda.

Fakta yang sebenarnya dari berlatih beban ialah latihan beban membantu serat otot yang diselimuti sel lemak. Sedangkan untuk mengurangi lemak, kamu perlu melakukan diet secara sehat dan teratur. Jadi, latihan beban sejatinya tidak mengubah lemakmu menjadi otot ya guys!

Mitos 3: Kalori yang Terbakar Saat Berjalan Kaki Sama Dengan Berlari

Pasti di antara Quipperian memiliki teman yang beranggapan kalau berjalan kaki dengan berlari pada jarak yang sama maka kalori yang terbakar juga sama. Kalau ada, bilang sama teman kamu kalau itu mitos.

Sebab, berdasarkan penelitian tim peneliti dari Syracuse University, New York, menyatakan bahwa kalori yang terbakar saat berlari jauh lebih besar. Temuan itu ditemukan setelah memperhatikan dan meneliti kalori yang terbakar oleh para pelari. Kesimpulan dari penelitian itu ialah para pelari membakar kalori 30 persen lebih besar dari pada orang yang berjalan kaki.

Jadi, kalau kamu ingin membakar kalori, baiknya kamu berlari ketimbang berjalan kaki. Kalau masih ada yang mengatakan mitos ini kepadamu, maka kamu perlu menyurunya membaca artikel ini di Quipper Video Blog biar tercerahkan.

Mitos 4: Jumlah Keluarnya Keringat Menentukan Jumlah Kalori yang Terbuang

Keringat sering dikorelasikan dengan kalori yang terbakar. Faktanya, keringat dan jumlah kalori yang terbakar atau penurunan berat badan tidak ada kaitannya. Sebab, keringat merupakan bentuk dari reaksi tubuh kamu ketika ingin mendinginkan diri atau membuang cairan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Jadi, bukan soal kalori semata.

Apalagi, setiap orang memiliki jumlah kadar keringat yang berbeda-beda. Ada yang sangat mudah berkeringat, ada yang sulit. Jadi, jangan khawatir kalau kamu berolahraga tidak mengeluarkan keringat. Mungkin saja kamu tipe orang yang memiliki kadar keringat sedikit.

Kalau kaitannya dengan penurunan berat badan, lebih baik kamu mengatur pola makan, gaya hidup sehat, dan selalu menjaga kondisi badan. Jangan memaksakan diri untuk berkeringat berlebihan, bisa-bisa kamu dehidrasi karena kekurangan cairan tubuh.

Mitos 5: Minuman Olahraga Baik untuk Mengganti Cairan Tubuh Setelah Berolahraga

Pastinya kamu sering melihat iklan-iklan di televisi tentang minuman yang mampu mengganti cairan tubuh. Faktanya, kebanyakan dari minuman semacam itu hanya merupakan campuran air dengan gula.

Makanan dan minuman yang terbaik setelah berolahraga ialah minum air mineral dan makan cemilan tinggi protein. Dengan melakukan itu, kamu memberikan ruang esensi dari makanan dan minuman itu terserap tubuh dan membantu pembentukan tubuh.

Mitos 6: Olahraga Bikin Lelah

Banyak pastinya di antara Quipperian malas berolahraga karena beranggapan kalau olahraga hanya membuat tubuh lelah. Padahal, olahraga memiliki fungsi yang cukup baik untuk tubuh.

Dengan berolahraga, kamu bisa memberikanmu banyak energi ketimbang hanya berdiam diri. Sebab, dengan berolahraga dapat membantumu mudah tidur di malam hari sehingga ketika bangun tidur lebih segar. Tubuh yang segar di pagi hari akan memberikan banyak energi untuk beraktifitas.

Selain itu, berolahraga memberikanmu kemampuan untuk mengontrol tingkat stres. Hal itu lantaran berolahraga membantumu menyalurkan energi negatif yang ada dalam tubuh. Energi itu bila tidak disalurkan maka akan perlahan-lahan meningkatkan level stres dalam diri.

Jadi, berolahraga memberikanmu banyak energi untuk beraktifitas dan membantumu mengontrol tingkat stres dalam diri. Tidak percaya? Coba kamu dalam sebulan lakukan olahraga rutin dan bandingkan dari bulan-bulan sebelumnya.

Mitos 7: Perlengkapan Olahraga Mahal Mengurangi Risiko Cedera

Banyak yang beranggapan kalau perlengkapan olahraga dengan harga mahal memiliki proteksi cedera lebih besar daripada perlengkapan berharga murah. Faktanya, bukan soal harga yang mempengaruhi proteksi cedera, melainkan seberapa pas perlengkapan olahraga itu dipakai tubuh.

Misalnya, kamu menggunakan sepatu basket untuk bermain futsal, pastinya potensi cederanya lebih besar ketimbang mereka yang menggunakan sepatu futsal. Contoh lainnya, kamu bermain tennis dengan sepatu yang longgar dan tidak pas akan membuat potensi cedera lebih besar ketimbang menggunakan sepatu sesuai ukuran kaki.

Jadi, kamu jangan terjebak dengan anggapan bahwa harga mahal akan menghindarkanmu dari cedera. Justru kamu harus menggunakan perlengkapan olahraga yang nyaman dipakai tubuh.

Itulah beberapa mitos seputar fitness dan olahraga yang jangan sampai kamu percaya. Kalau kamu ingin berolahraga, usahakan sudah memahami kondisi fisik. Jangan sampai kamu memaksakan berolahraga saat tubuh sedang kurang sehat. Bukannya sehat, kamu malah jatuh sakit.

Jadi, berolahragalah dengan semangat dan gembira. Dengan begitu, fisik dan mentalmu akan menjadi sehat. Semangat Quipperian!

Muhammad Khairil

Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170615160015-260-222001/mitos-fitness-yang-bikin-tubuh-semakin-tidak-sehat/

https://wolipop.detik.com/read/2012/05/29/092537/1927032/849/mitos-vs-fakta-seputar-diet–fitnes

http://warungkopi.okezone.com/thread/642615/fakta-vs-mitos-diet-dan-olahraga-fitness-yang-sebenarnya

http://health.liputan6.com/read/2079362/10-mitos-tentang-olahraga-yang-sebaiknya-tidak-dipercaya

https://gaya.tempo.co/read/1028060/olahraga-60-menit-dalam-sepekan-dapat-kubur-depresi-saat-tua

Lainya Untuk Anda

Apa Itu Generasi Milenial dan Perbedaannya dengan Generasi X dan Z?

6 Tips Tenang dan Fokus saat Ujian supaya Lancar Mengerjakan Soal!

Ragam Pidato Bertemakan Pendidikan untuk Memperingati Hardiknas