Simak Dampak Bullying Ini Kalau Kamu Peduli dengan Sekitar!

Salam, teman-teman Quipperian! Ketika kita berpikir apa sih dampak bullying terhadap sekitar, mungkin hal pertama yang terlintas dalam pikiran kita adalah bahwa “ah, paling hanya iseng. Nanti juga lupa sendiri.” Padahal nyatanya dampak bullying bisa memengaruhi seseorang sepanjang hidupnya.

Dalam beberapa kasus, “dijahili” di sekolah atau lingkungan bermain adalah fenomena yang cukup normal. Beberapa anak kecil yang masih mengembangkan keterampilan mengalaminya ketika mengomunikasikan apa yang sedang terjadi di kepala mereka, terutama ketika mereka mencoba untuk menjelaskan apa yang mereka “suka” atau “tidak suka” tentang orang lain.

Mereka mungkin melihat siswa lain yang berbeda dari mereka dan tidak tahu bagaimana mengekspresikan perbedaan, sehingga mereka cenderung menunjukkan perbedaan-perbedaan ini dengan cara yang kasar.

Namun, keadaan tersebut bukan situasi yang mengerikan dan kebanyakan anak-anak setelah bisa mengembangkan kosakata dan kalimat yang benar, dapat mengidentifikasi perbedaan-perbedaan ini dan tidak terdengar begitu “jahat” ketika mencoba untuk menjelaskan apa yang mereka lihat sebagai perbedaan pada orang lain.

Hal ini juga sangat tergantung pada orangtua dan guru di komunitas untuk menjelaskan kepada anak-anak bahwa walau seseorang “berbeda” tidak berarti bahwa mereka pantas diperlakukan buruk.

Jangan biarkan fenomena sesederhana “menjahili” ini menipu kita, Quipperian. Karena hal “menjahili” atau “salah paham” dengan orang lain ini bisa berpotensi jadi terlalu berlebihan dan menjadi masalah serius, lho. Sebab, lewat “iseng-iseng” atau hanya sekadar “bercanda”, tak bisa dipungkiri beberapa orang terpengaruh dampak bullying cukup parah, bahkan bisa menghantui sampai seumur hidup. Simak di bawah ini paparan lebih lanjut tentang dampak bullying.

Dampak Bullying bagi Korban

Tak bisa dipungkiri, bullying pasti mengakibatkan luka psikologis atau trauma pada korban. Pertama, bullying membuat korban merasa kesepian, tidak bahagia, dan ketakutan. Lebih lanjut, bullying juga bisa membuat mereka merasa tidak aman, kehilangan kepercayaan diri, dan berpikir rendah diri atau pasti ada sesuatu yang salah dengan mereka. Anak-anak dapat kehilangan kepercayaan diri dan mungkin tidak ingin pergi keluar lagi. Penindasan dapat memiliki konsekuensi fisik dan psikologis jangka panjang. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Penarikan dari kegiatan keluarga dan sekolah
  • Ingin dibiarkan sendiri
  • Perasaan malu
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan kepala
  • Serangan panik
  • Insomnia
  • Hipersomnia
  • Mudah lelah
  • Kerap mimpi buruk

Dampak Bullying bagi Pelaku

Pelaku bullying umumnya memiliki gejala berikut dan dengan melakukan tindakan bullying gejala-gejala tersebut justru dapat menjadi semakin parah/akut:

  • Rasa rendah diri yang tinggi, namun di saat yang sama
  • Tidak memiliki kepekaan terhadap batasan dan norma, sehingga
  • Susah membangun hubungan sosial yang berkualitas, dan akhirnya kerap
  • Menunjukkan sikap agresif berlebihan

Karena peningkatan/eskalasi perilaku di atas pelaku bullying selanjutnya berkemungkinan besar:

  • Terlibat penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif)
  • Terlibat aktivitas seksual di bawah umur
  • Melakukan kekerasan pada orang-orang terdekat mereka

Dampak Bullying bagi Saksi

Tindak bullying juga memengaruhi mereka yang menyaksikan peristiwa tersebut. Pengaruh tersebut dapat berbentuk sangat ringan hingga sangat berat seperti:

  • Jika saksi membantu korban, mereka mungkin merasa takut bisa menjadi sasaran berikutnya
  • Jika saksi pasif, mereka mungkin mengalami tekanan sosio-psikologis untuk turut aktif bersama pelaku melakukan tindak bullying
  • Bagi saksi pasif, sangat mungkin untuk mengalami perasaan bersalah pasca kejadian karena mereka gagal membantu korban
  • Berbagai ketakutan dan tekanan sosio-psikologis ini dapat dialami secara berlanjut dan meningkat menjadi kegelisahan (anxiety)
  • Melakukan tindakan pelampiasan seperti merokok dan menggunakan napza
  • Bisa jadi merasa enggan dan mulai tidak masuk sekolah, yang berujung kepada gagal lulus (drop-out)

Dampak Bullying bagi Sekolah & Lingkungan

Ketika bullying terjadi dan bahkan terus berlanjut sementara sekolah gagal atau bahkan tidak mengambil tindakan, seluruh iklim dan budaya sekolah dapat terpengaruh secara negatif. Hal ini berdampak pada pembelajaran dan keterlibatan siswa, antusiasme dan rasa kepemilikan staf terhadap sekolah, dan bahkan kepuasan dan kepercayaan orang tua di sekolah, yang dapat mengarah pada:

  • Lingkungan sekolah penuh ketakutan dan tidak ada iklim saling menghormati
  • Kesulitan belajar kerap dialami siswa, karena
  • Siswa merasa tidak aman
  • Siswa tidak menyukai sekolah
  • Siswa merasa bahwa guru dan staf memiliki sedikit kuasa dan kewenangan dan tidak peduli kepada mereka

Lebih jauh, baik pelaku, korban, dan saksi dengan segala gejala dan akibat yang dijelaskan di atas berkemungkinan memiliki kesamaan eskalasi perilaku yang berakhir dengan:

  1. Hilangnya kepercayaan kepada komunitas sosial dan lingkungan
  2. Kegagalan belajar dan sekolah karena tekanan yang dialami
  3. Melakukan kekerasan, baik pada orang lain dan lingkungan (contoh kasus penembakan di ruang umum) dan juga kepada diri sendiri (melukai diri sendiri dan bahkan berusaha mengakhiri hidup sendiri).

Oleh karena itu teman-teman Quipperian, jangan lengah terhadap kemungkinan bullying yang terjadi di sekitar kita. Dampak bullying sangat mengerikan dan bisa menghantui seumur hidup. Jangan sampai kita menyesal karena sudah melakukan atau mungkin tidak melakukan apapun ketika tahu ada hal yang salah. Be brave, Quipperian. Demi nyawa sesama dan juga jiwa kita.

Untuk artikel menarik lainnya, segera kunjungi Quipper Video Blog.

Sumber:

Penulis: Jan Wiguna

Lainya Untuk Anda

Apa Itu Generasi Milenial dan Perbedaannya dengan Generasi X dan Z?

6 Tips Tenang dan Fokus saat Ujian supaya Lancar Mengerjakan Soal!

Ragam Pidato Bertemakan Pendidikan untuk Memperingati Hardiknas