Home » Quipper Campus » Ini Dia Profesi Mayoritas dari Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta!

Ini Dia Profesi Mayoritas dari Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta!

Ini Dia Profesi Mayoritas dari Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta!

Kamu khawatir saat ingin memilih kampus yang berbasis keislaman untuk melanjutkan kuliah tetapi takut nantinya hanya bisa menjadi guru ngaji? Wah, mindset Quipperian harus diperbaiki terlebih dahulu nih. Perguruan Tinggi Islam kini sudah mengintegrasikan mata kuliah keislaman dengan keilmuan konvensional sebagai bentuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Tengok saja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kini sudah melebarkan sayapnya untuk menjadi World Class University.

Salah satu pertimbangan yang dapat Quipperian jadikan patokan dalam menentukan gambaran karir di masa depan adalah dengan melihat karir alumni. Berdasarkan hal tersebut, Quipper Video akan memberikan sedikit gambaran tentang profesi alumni UIN Jakarta dengan melihat statistik tertingginya. Semoga Quipperian dapat terbantu dan menumbuhkan minat untuk masuk ke kampus peradaban yang berdomisili di Ciputat ini.

Penceramah/Pendakwah/Da’i

Profesi satu ini sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Sebagai kampus yang menanamkan nilai-nilai Islami ke seluruh civitas akademika, maka sangat wajar jika masyarakat banyak yang menjadikan alumnus UIN sebagai da’i di wilayahnya masing-masing. Bahkan status da’i sudah tertanam dalam benak masyarakat semenjak kita masih menjadi mahasiswa di UIN Jakarta loh. Pulang kampung langsung diminta jadi khatib? Itu sih sudah biasa.

Berapa banyak alumni UIN Jakarta yang menjadi pendakwah? Sudah tak terhitung lagi. Mulai dari pendakwah di tingkat desa hingga pendakwah yang juga merangkap profesi sebagai selebriti pun ada, karena jam terbangnya yang sudah tinggi dan seringkali menghiasi layar televisi Quipperian di setiap harinya. Sebut saja Mamah Dedeh, Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Sholeh Mahmud alias Ustadz Solmed, dan masih banyak lagi da’i kondang lainnya. Kamukah the next dari mereka?

Guru Ngaji/Guru Sekolah/Dosen

“Dari dulu memang mahasiswa IAIN (sekarang UIN) berkiprah di masyarakat. Tidak ada yang nganggur, minimal jadi guru ngaji di tingkat RW. Tidak ada yang sia-sia. Apalagi sekarang, mahasiswanya semakin banyak, maka alumninya akan semakin tersebar ke berbagai profesi,” tutur Dedeh Rosidah atau yang lebih familiar disebut sebagai Mamah Dedeh, alumni Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Jakarta.

Hal yang tak jauh berbeda juga dilontarkan oleh Sunandar Ibnu Nur, presenter program Kuliah Subuh TVRI yang juga merangkap sebagai dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Jakarta, yang pernah mengungkapkan fakta sebagai berikut. “Pak Zakaria (dosen) itu dulu mahasiswa saya di sini, beberapa tahun lalu ia mulai menjabat sebagai dosen dan beliau juga memiliki mahasiswa, sebut saja Pak Deden. Nah, Pak Deden itu pun mahasiswa saya juga. Kini Pak Deden seperti yang kalian tahu sedang mengajar kalian sebagai dosen di sini. Jadi tak menutup kemungkinan jika salah satu atau banyak dari kalian juga akan menjadi dosen, entah di sini (UIN Jakarta) atau di tempat lain.”

Kenapa sih banyak alumni UIN Jakarta yang berminat untuk menjadi dosen? Selain mendapatkan gaji, dosen juga mendapatkan banyak tunjangan karena keilmuannya yang diaplikasikan kepada mahasiswa. Selain itu, dengan menjadi dosen, peluang untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi juga lebih besar, karena banyak beasiswa yang tersedia untuk dosen. Enak kan?

Staff Kementerian

Banyak peluang karir di lingkungan kementerian buat Quipperian alumnus UIN Jakarta. Misalnya, jika Quipperian adalah alumni jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, maka profesi yang relevan adalah menjadi penyuluh di Kementerian Agama.

Dalam pidato yang disampaikan oleh Hakim Mahkamah Konstitusi Dr. Wahiduddin Adams, SH., MH, pada Sidang Senat Terbuka Wisuda ke 101 UIN Jakarta, alumni UIN Jakarta kini membanjiri sektor atau jaringan kemasyarakatan, dalam arti alumni UIN Jakarta memiliki peluang karir yang cemerlang dan tidak susah dalam mencari pekerjaan. Ada yang di lembaga legislatif DPR, salah satunya mantan ketua DPR dan politisi dari Partai Golkar, Ade Komarudin, adalah alumni UIN Jakarta. Terlihat dari 132 anggota DPD,  46 di antaranya merupakan alumni UIN. Di Komisi Yudisial, yang mengawasi martabat perilaku hakim ada yang komisionernya merupakan alumni UIN Jakarta. Di Mahkamah Agung, ada juga Hakim Agung dari UIN Jakarta.

Di level eksekutif, banyak alumni UIN Jakarta yang pernah menduduki posisi penting, seperti Menteri Koperasi, Menteri Agama, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Wakil Menteri Luar Negeri, Duta Besar, dan pejabat Kemenlu lainnya. Apakah Quipperian orang selanjutnya?

Jurnalis/Penulis

Meski bukan berlatar belakang sebagai alumni Konsentrasi Jurnalistik, bukan berarti alumni UIN tak boleh bekerja sebagai jurnalis. Faktanya banyak sekali penulis freelance dari UIN Jakarta yang menekuni bidang ini semenjak menjadi mahasiswa. Ada yang rutin menulis dan menerbitkan esai maupun opininya di media cetak lokal dan nasional, ada pula yang menjadi penulis di portal online.

Biasanya para penulis ini memiliki latar belakang sebagai aktivis maupun menulis sesuai bidang yang dikuasainya atau jurusan yang diambilnya di UIN Jakarta. Beberapa mahasiswa dan alumni juga telah berhasil menelurkan karya-karyanya dalam bentuk buku, sehingga wajar jika UIN Jakarta dipandang sebagai kampus peradaban yang menyuarakan pembaharuan melalui tulisan.

Masih banyak profesi lainnya yang meyakinkan bahwa UIN Jakarta merupakan kampus yang memberikan masa depan cerah kepada para alumninya, bahkan semenjak masih duduk di bangku kuliah. Masih ragu untuk masuk ke kampus bergaya Timur Tengah ini? Cari tahu lebih dalam deh di website www.uinjkt.ac.id/.

Penulis: Igman Yuda Pratama

Lainya untuk Anda