Sumber: http://www.mahasiswanews.com
Menjalani kehidupan baru tentu akan menjadi pengalaman baru bagi kamu terutama yang harus kos atau mengontrak. Bagi kamu calon mahasiswa baru dapat mempertimbangkan dua pilihan ini apalagi kamu tidak memiliki keluarga di Maluku Utara. Tetapi tenang saja, seiring dengan berjalannya waktu, Quipperian pasti dapat menemukan Keluarga Baru.
Berikut merupakan ulasan tarif rata-rata indekos dan kontrakan di sekitaran Universitas Khairun beserta dengan keuntungannya. Langsung simak yuk, Quipperian.
Daerah Indekos dan Kontrakan di Sekitar Unkhair
Quipperian, berikut adalah daerah-daerah yang dipilih oleh mahasiswa Unkhair untuk mencari indekos dan kontrakan. Pertama, bagian selatan kota Ternate kampung Gambesi, Sasa, dan Jambula. Akomodasi di daerah ini pada umumnya adalah indekos. Kontrakan juga ada tetapi tidak sebanyak indekos.
Kedua, bagian utara kota Ternate, yaitu Akehuda. Di Akehuda, Quipperian juga dapat menemukan banyak sekali tempat indekos dan juga beberapa kontrakan. Letak kedua lokasi kosan ini dengan kampus tidak terlalu jauh, sehingga mahasiswa dapat menjangkau kampus hanya dengan berjalan kaki. Angkutan umum juga dapat dikatakan lancar. Akan tetapi waktu beroperasi angkutan umum memang tidak 24 jam, hanya sampai pukul 6 sore saja.
Indekos
Harga kos biasanya menyesuaikan dengan ukuran kamar, fasilitas, dan jarak kos dengan area kampus. Semakin dekat kos dengan kampus, maka harga semakin mahal. Begitu pula dengan fasilitas, semakin lengkap fasilitasnya, maka harga juga semakin mahal.
Umumnya, kamar kos di daerah Unkhair yaitu berukuran 3 x 3 m dengan fasilitas standar, yakni ranjang tidur, lemari baju, kursi, dan meja belajar. Kalau yang wah, Quipperian bisa dapat fasilitas wifi, laundry, sarapan pagi, dan lainnya. Kisaran harga indekos dimulai dari harga Rp 500.000 hingga jutaan rupiah tiap bulannya, tergantung fasilitas yang diberikan di indekos tersebut.
Sebagai gambaran, Quipper akan memberikan gambaran beberapa keuntungan yang akan kamu peroleh jika kamu menjadi anak kos.
1. Merasa Aman
Quipperian akan merasa aman karena di setiap tempat kos pasti akan ada ibu atau bapak kos yang menjaga. Di kosan yang harganya mahal malah akan ada satpam pribadi maupun satpam kompleks yang menjaga lingkungan kosmu.
2. Merasa Bebas
Quipperian dapat merasa bebas karena kamar hanya ditempati sendiri. Privasi kamu juga akan terjaga. Kecuali kamu kos di sebuah kamar yang ditinggali berdua. Jika kamu ingin menyewa kamar untuk ditempati dua orang, maka pilihlah untuk tinggal dengan teman yang sudah kamu kenal dnegan baik sebelumnya ya.
3. Tidak Ribet
Kalau kamu dulu selain sekolah juga bantu-bantu kerjaan rumah. Dengan ngekos, Quipperian hanya beresin kamar. Jika malas memcuci baju pun Quipperian bisa membawanya ke tukang loundry.
4. Mendapat Teman Baru
Dengan ngekos, otomatis kamu akan tinggal dengan banyak teman baru. Saat ngekos dengan banyak teman dari berbagai daerah, momen pulang kampung pasti banyak teman yang membawa oleh-oleh makanan khas dari daerah masing-masing. Sangat menolong di kala persediaan logistik pangan menipis.
Mungkin, Quipperian akan sedikit mengalami kesulitan beradaptasi dengan teman dan lingkungan yang baru. Mungkin juga, Quipperian bisa langsung akrab dengan orang yang baru dikenal. Nah, proses inilah yang pasti akan menyertai selama kamu ngekos untuk pertama kalinya. Percayalah, menjadi mahasiswa baru di kota yang baru tidak hanya akan dirasakan seorang diri. Seiring perjalanan waktu, Quipperian akan menemukan teman-teman senasib selama berkuliah.
Kontrak Rumah
Ngontrak, berarti kamu menyewa satu rumah untuk digunakan sebagai tempat hunian. Setiap rumah berbeda-beda, ada rumah yang berisi 2 kamar, 3 kamar, hingga 5 kamar. Semakin besar rumah, maka semakin mahal pula harga kontraknya. Harga Kontrakan bervariasi tergantung dengan jarak rumah dengan jalan besar, akses-akses tertentu, dan tentunya luas dan bentuk bangunan rumah tersebut.
Harga sewa rumah di area perumahan umumnya ada di kisaran harga Rp 25-35 juta/tahun. Jika ngekos minimal sewa enam bulan, maka ngontrak kamu harus siap menyewa minimal 1 tahun. Menyewa 1 tahun pun itu terlalu berisiko, karena jika sudah terlalu nyaman dengan harga dan kondisi kontrakan tersebut, tahun depan belum tentu kamu punya hak lagi untuk memperpanjang. Semua keputusan untuk memperpanjang atau tidak ada di tangan pemilik rumah.
Umumnya, anak kontrakan menyewa rumah tidak sendiri, tetapi beramai-ramai, agar harga sewa yang mahal bisa dibagi-bagi bersama. Semakin ramai yang diajak ngontrak berarti semakin murah pembagiannya.
Selain harus menyiapkan uang yang besar di awal untuk ngontrak, Quipperian juga harus sadar bahwa rumah yang dikontrak tidak menyediakan fasilitas seperti ngekos. Jika ngekos, Quipperian sudah mendapatkan kasur, lemari, meja dan kursi. Kalau kamu mau ngontrak, kasur, lemari, meja dan kursi adalah hal pertama yang harus dibeli untuk melengkapi kontrakan.
Ada beberapa keuntungan saat kamu dan teman-teman seperjuanganmu memutuskan untuk mengontrak di satu rumah. Berikut merupakan keuntungan ngontrak rumah bersama:
1. Lebih Bebas
Dengan mengontrak, Quipperian yang membuat peraturan sendiri. Bebas jam malam dan melakukan apa saja. Namun demikian, kamu harus tetap menuruti aturan yang ada di lingkungan sekitar ya, Quipperian.
2. Suasana Baru
Dengan ngontrak, Quipperian pasti akan merasa seperti tinggal di rumah, bukan di sepetak kamar. Quipperian juga akan terbiasa berbagi apapun dengan temen se-kontrakan karena tidak ada lagi yang namanya pintu-pintu tertutup. Quipperian juga akan berinteraksi dengan warga sekitar. Dengan ngontrak, kamu sebenarnya belajar hidup bermasyarakat lho.
3. Mandiri
Kalau ngekos, Quipperian tidak akan memikirkan bagaimana cara bayar listrik dan bayar air. Kalau mengontrak, Quipperian akan belajar mengatur pembayaran tagihan bulanan, mulai dari bayar air, listrik, uang keamanan sampai uang sampah.
Nah, akomodasi seperti apa yang menarik hati Quipperian? Baik indekos maupun mengontrak, semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tinggal sesuaikan dengan diri Quipperian.
Penulis: Fevrina Tampubolon