Pentingnya Belajar Filsafat

Pasti banyak di antara kalian yang saat membaca judul di atas bertanya, “Kenapa sih harus ngambil jurusan Filsafat? Bisa jadi apa kalau udah lulus?” Yuk, kita bedah satu-satu tiga pertanyaan yang sering diluncurkan orang-orang tentang filsafat.

Apa itu Filsafat?

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia yang terdiri dari dua suku kata: philo yang berarti cinta, dan sophos yang berarti hikmat atau bijaksana.

Ilmu filsafat tidak terbatas. Filsafat tidak hanya fokus di satu bidang kehidupan saja, melainkan menguak keterbatasan manusia untuk mempelajari semua ilmu-ilmu pengetahuan. Mempelajari filsafat itu bukan dengan melakukan penelitian-penelitian, tapi dengan mengemukakan ide, mencari jawaban untuk setiap persoalan yang muncul dalam benak manusia, dan memberi alasan yang tepat untuk itu.

Di dalam filsafat, tidak ada sebuah bentuk teks yang mutlak. Semuanya selalu kontekstual dalam arti segala klaim atau anggapan selalu hadir sebagai bentuk konstruksi sosial yang makna atau fungsinya dapat diubah seiring dengan berjalannya waktu.

Siapa saja filsuf-filsuf yang terkenal?

Berikut adalah tiga filsuf besar dari zaman Yunani kuno yang punya pengaruh luar biasa terhadap dunia filsafat, banyak filsuf-filsuf hebat dalam sejarah yang pemikirannya berakar dari ajaran-ajaran mereka, bahkan sampai sekarang.

Socrates (469 SM – 399 SM)

“Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah mengetahui bahwa Anda tidak mengetahui apa-apa.”

Socrates adalah seorang filsuf Yunani dan merupakan salah satu tokoh paling penting dalam filsafat Barat. Ia adalah guru Plato dan juga pernah mengajar Aristoteles. Socrates tidak pernah menulis sebaris kalimat pun tentang ajarannya. Peninggalannya yang paling penting adalah Metode Socrates, sebuah bentuk dialog antar individu maupun antar kelompok dengan tujuan untuk mencari kebenaran atau jawaban untuk sebuah permasalahan.

Metode dialektika ini sering melibatkan dua pandangan yang bertentangan; seorang peserta dapat memaksa peserta lainnya untuk bertentangan dengan dirinya sendiri sehingga memperkuat argumennya. Socrates akhirnya wafat di usia tujuh puluh tahun dengan cara meminum racun cemara setelah divonis hukuman mati oleh pengadilan karena kerap mengkritik pemerintah dan agama.

Plato (427/428 SM – 347/348 SM)

Kerendahan seseorang diketahui melalui dua hal: banyak berbicara tentang hal-hal yang tidak berguna, dan bercerita padahal tidak ditanya.”

Plato dianggap sebagai penulis pertama ilmu filsafat politik dan juga rasionalis pertama, karena rasionalisme muncul pertama kali dalam pemikiran-pemikirannya. Ia adalah murid dari Socrates, guru dari Aristoteles, dan pendiri Akademi Athena. Plato, seperti muridnya, Aristoteles, sangat produktif sebagai penulis. Topik-topik yang pernah ditulisnya antara lain: filsafat, etika, agama, dan matematika. Karyanya yang paling terkenal adalah Republik, dimana ia mendiskripsikan sebuah masyarakat ideal yang disebut utopia.

Plato, seperti Socrates dan Aristoteles, adalah seorang kritikus sistem demokrasi.  Menurutnya, sebuah pemerintahan demokrasi pada ujungnya akan merosot menjadi tirani (sebuah pemerintahan represif yang dikuasai oleh satu orang demi kepentingan pribadi) akibat konflik sosial antara kaya-miskin.

Tips Membaca Buku-Buku Filsafat dengan Mudah!

Aristoteles (384 SM – 322 SM)

“Tanda sebuah pemikiran yang terdidik adalah mampu menimbang sebuah pemikiran tanpa menerima itu.”

Aristoteles dikenal sebagai guru Aleksander Agung dan salah satu dari tiga bapak pendiri filsafat Yunani, bersama Plato dan Socrates. Aristoteles adalah murid Plato dan pernah belajar di Akademi Athena selama dua puluh tahun. Ia mempelajari dan menulis tentang berbagai subjek yang beragam, di antaranya sains, pemerintahan, politik, etika, logika, retorika, dan metafisika. Ide-idenya sangat berpengaruh pada pemikiran Barat dan juga pemikir-pemikir Islam, Yahudi, dan Kristiani.

Apa yang dapat diraih dari mempelajari Filsafat?

Filsafat mengajar kamu untuk melihat suatu masalah dari semua sisi. Kemampuan kamu untuk berpikir secara abstrak, konkret. kritis, kreatif, mandiri, dan mendalam akan sangat diperlukan ketika kamu belajar filsafat. Kamu harus mampu untuk membentuk argumen-argumen yang rasional dan menyampaikannya dengan efektif maupun itu secara lisan atau tertulis.

Filsafat bersifat terbuka: tidak memberikan jawaban absolut untuk segala hal, tapi menawarkan alternatif metode berpikir untuk memecahkan masalah-masalah atau memperbaiki gejala-gejala yang selalu muncul di alam semesta.

10 Hal yang Wajib Kamu Lakukan Saat Duduk di Bangku Kuliah

Bisa jadi apa kalau belajar Filsafat?

Kemampuan-kemampuan yang akan kamu dapatkan ketika belajar filsafat (seperti yang tercantum di atas) dan wawasan seluas samudra akan membuatmu mudah untuk berkecimpung dalam berbagai bidang dan profesi, mulai dari menjadi penulis, pengacara, jurnalis, pendidik, konsultan, wirausaha, bahkan artis seperti Dian Sastro yang lulusan S1 Filsafat di UI, dan Maudy Ayunda yang mengambil jurusan PPE – Philosophy, Politics, and Economics (Filsafat, Politik, dan Ekonomi) di Oxford University!

Nilai-nilai hidup yang kamu peroleh dari mempelajari filsafat akan berlaku sepanjang masa. Filsafat itu universal. Ia selalu membongkar, mempertanyakan, dan memperbaharui dirinya. Kalau kamu orang yang penuh rasa ingin tahu, berpikiran terbuka, dan selalu ingin menguak kebenaran, tunggu apa lagi? Ayo belajar filsafat!

Penulis: Chris Yahya 

Lainya Untuk Anda

Skill Leadership: Pengertian, Tipe, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

Menghadapi Ujian: Pentingnya Melakukan Self Care!

Skill Berpikir Kritis: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya