Bali, Episentrum Event Indonesia

Bali adalah salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia. Bahkan di tahun 2022 lalu, survei dari Club Med, perusahaan pariwisata dari Perancis, menobatkan Bali sebagai destinasi wisata paling bahagia nomor satu dari 100 destinasi wisata lainnya yang ada di dunia. Nah, eksistensi Bali sebagai destinasi wisata populer di dunia ternyata menarik perhatian para penyelenggara event, baik nasional maupun internasional.

Sepanjang tahun 2022 misalnya, Bali menjadi tuan rumah rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi Group 20 (KTT G20). Pada rangkaian acara KTT G20, terdapat ratusan kegiatan dari mulai pra-G20 hingga acara puncak. Delegasi dari berbagai negara menghadiri rangkaian acara tersebut.

Jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia, bisa dibilang Bali menduduki peringkat teratas untuk jumlah pelaksanaan event-event besar di Indonesia. Hal ini secara tidak langsung menjadikan Bali sebagai episentrum event Indonesia.

Mengapa Bali Cocok Jadi Tuan Rumah Event Internasional?

Bicara tentang penyelenggaraan meeting, incentive, convention, and exhibition atau bisa juga disingkat menjadi  MICE, nama Bali memang layak diperhitungkan sebagai destinasi MICE. Bali disebut-sebut memenuhi hampir semua kriteria dan indikator sebagai destinasi penyelenggaraan kegiatan MICE sesuai Lampiran Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Destinasi Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konvensi, dan Pameran. Dengan kata lain, Bali dianggap cocok menjadi tuan rumah berbagai event berskala internasional karena memenuhi beberapa kriteria dan indikator yang telah ditentukan.

Menurut lampiran peraturan tersebut, pengembangan destinasi MICE secara garis besar meliputi empat bagian, yakni aksesibilitas, atraksi (daya tarik), amenitas, serta sumber daya manusia dan dukungan stakeholder. Pengembangan destinasi MICE diperjelas melalui kriteria dan indikator. Inilah penjelasan mengenai kriteria dan indikator yang dimaksud sesuai dengan Lampiran Permenpar No. 5 Tahun 2017:

Aksesibilitas MICE

Aksesibilitas maksudnya adalah semua jenis sarana dan prasarana yang mendukung percepatan dan kemudahan jalur masuk dari luar ke suatu destinasi MICE, baik untuk arus orang maupun barang, termasuk pergerakan di dalam wilayah destinasi MICE itu sendiri.

Kriteria aksesibilitas terbagi menjadi delapan indikator antara lain bandara internasional, biaya penerbangan, jadwal penerbangan, frekuensi penerbangan, kenyamanan transit, dan sebagainya.

Bali sendiri memiliki bandara internasional yang merupakan salah satu bandara terbesar di Indonesia. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali memudahkan akses bagi para tamu yang ingin ke Bali dari berbagai negara dari seluruh dunia. Selain itu, Bali punya jaringan transportasi umum yang baik, seperti taksi, bus, dan mobil rental. Transportasi ini membantu para tamu untuk bergerak dengan mudah di sekitar Bali dan memudahkan mereka untuk menjangkau tempat-tempat yang mereka inginkan.

Lalu, pengunjung yang lebih suka berjalan kaki juga tidak perlu khawatir karena jaringan jalan di Bali sudah baik dan memudahkan para tamu untuk bergerak tanpa kendala di sekitar Bali. Faktor kemudahan berjalan kaki ini juga membantu acara berlangsung dengan lancar. Pasalnya, pengunjung tidak kesulitan mendatangi venue dan membuat para tamu merasa nyaman dan aman.

Atraksi MICE

Atraksi yang dimaksud adalah daya tarik yang dapat menarik wisatawan MICE untuk berkunjung ke destinasi MICE atau seberapa besar destinasi mampu menyediakan fasilitas sebagai daya tarik untuk tempat penyelenggaraan kegiatan MICE. Pengembangan atraksi MICE mencakup kriteria fasilitas pertemuan (meeting), fasilitas pameran, fasilitas akomodasi, dan tempat-tempat menarik.

Kriteria fasilitas meeting terbagi dalam enam indikator di antaranya variasi venue, kapasitas, tata letak, dan sebagainya. Kriteria fasilitas pameran memiliki enam indikator antara lain variasi venue pameran, kapasitas, dan tata letak. Kriteria fasilitas akomodasi mempunyai lima indikator yang dapat mendukung pada destinasi MICE antara lain variasi jenis akomodasi, kapasitas, dan harga. Indikator tempat-tempat menarik antara lain pusat perbelanjaan serta daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan manusia.

Seperti Quipperian ketahui, Bali memiliki berbagai fasilitas konferensi dan pertemuan berkualitas tinggi, seperti hotel berbintang, konferensi center, dan ruang pertemuan yang memenuhi standar internasional. Salah satu venue yang memenuhi standar yang ada di Bali yaitu The Apurva Kempinski.

Bali juga sudah sejak lama terkenal karena keindahan alam, keunikan budaya, dan pertunjukan tradisional yang rutin diadakan. Bali memiliki banyak pantai yang indah, danau-danau, dan bentangan hutan yang memukau. Pemandangan tersebut  menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para tamu. Ini juga memberikan lingkungan yang menyegarkan untuk penyelenggaraan acara dan agar tamu-tamu menikmati rangkaian  acara.

Dari sisi keunikan budaya, Bali sangat terkenal dengan upacaranya yang menakjubkan, tradisi seni dan kerajinan tangan, dan keragaman makanannya. Selain itu, pengunjung juga dimanjakan dengan pertunjukan tradisional yang menarik, contohnya Tari Kecak, Tari Barong, dan Tari Legong. Pertunjukan-pertunjukan ini membawa suasana yang memikat bagi para tamu dan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan.

Amenitas MICE

Amenitas maksudnya adalah segala fasilitas penunjang yang memberikan kemudahan bagi wisatawan MICE. Pengembangan amenitas MICE mencakup kriteria keadaan lingkungan dan citra destinasi. Kriteria keadaan lingkungan suatu destinasi MICE memiliki 12 indikator antara lain infrastruktur, kepolisian, dan Pusat Informasi Pariwisata (Tourist Information Center). Sementara kriteria citra destinasi MICE memiliki delapan indikator antara lain keamanan, pengalaman destinasi, dan reputasi.

Terkait indikator pengalaman destinasi misalnya, sejak tahun 2010, sudah cukup banyak event bertaraf internasional sukses yang terselenggara di Bali, antara lain Bali International Fashion Week, pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank, KTT G-20, Miss Global, Miss World, konser musik, dan masih banyak lagi.

Sumber Daya Manusia MICE

SDM MICE yakni tenaga kerja yang pekerjaannya terkait secara langsung dan tidak langsung dengan kegiatan MICE. Pengembangannya mencakup kriteria profesionalitas SDM dan dukungan stakeholder.

Kriteria profesionalitas SDM MICE memiliki 15 indikator antara lain Professional Congress/Conference/Convention Organize (PCO), Professional Exhibition Organizer (PEO), dan Event Organizer (EO). Kriteria dukungan stakeholder lokal memiliki tiga indikator yang dapat membantu terciptanya sebuah destinasi MICE antara lain asosiasi profesi dan industri.

Masyarakat di Bali sudah memiliki kesadaran yang baik terkait posisi Bali sebagai destinasi wisata. Masyarakat Bali mampu menempatkan diri sebagai tuan rumah yang baik. Selain itu, hadirnya sekolah-sekolah pariwisata di Bali turut memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang memadai di bidang pariwisata dan MICE, salah satunya adalah Politeknik Internasional Bali (PIB).

Nah, sampai disini sudah cukup jelas ya beberapa alasan yang membuat Bali pantas menjadi tuan rumah berbagai event internasional. Lalu, kalau kamu juga tertarik dengan pengembangan pariwisata dan penyelenggaraan event, ada baiknya kamu menekuninya. Sebab, keberadaan Bali sebagai episentrum event internasional, hampir bisa dipastikan semua industri pariwisata dan MICE yang ada membutuhkan banyak sumber daya manusia berkompeten. Untuk berkarier di bidang tersebut, kamu perlu belajar di Jurusan Event Management Politeknik Internasional Bali (PIB).

Jurusan Event Management Politeknik Internasional Bali

Jurusan Event Management tersedia di PIB pada jenjang D4 dan dirancang khusus buat Quipperian yang berkeinginan menjadi entrepreneur maupun tenaga kerja profesional di bidang event management. Selama belajar di jurusan ini, kamu akan mendapatkan porsi praktik yang lebih banyak dibanding dengan porsi teori di kelas. Hal ini karena lulusannya dipersiapkan menjadi tenaga profesional yang siap bersaing.

Untuk mendukung hal tersebut, PIB menyiapkan dukungan fasilitas terbaik, seperti tempat acara dan laboratorium studio produksi acara virtual. Laboratorium ini dilengkapi dengan peralatan berteknologi terkini sesuaikan standar industri internasional. Menarik ya? Kalau kamu tertarik belajar event management di Bali, kunjungi website PIB untuk mendapatkan informasi lebih lanjut ya!

Penulis: Mawardi Janitra
Editor: Tisyrin Naufalty Tsani

Lainya Untuk Anda

Skill Leadership: Pengertian, Tipe, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

Serba-serbi Jurusan Teknik Telekomunikasi

15 Jurusan Kuliah yang Tidak Ada Matematika, Apa Saja Pilihannya?