Apa Kata Mereka Tentang Universitas Pendidikan Indonesia

Dapat THR pasti hepi

Dipakai ke dokter pasang kawat gigi

Jika kita kuliah di UPI

Masa depan cerah selangkah lagi

Quipperian yang tertarik dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), tak ada salahnya jika mendengarkan pendapat mereka yang sudah terlebih dulu menjalani perkuliahan di UPI. Ya, berikut ini adalah cerita tiga dari ribuan mahasiswa UPI Bandung. Yuk, kita simak  kisah mereka!

Anggun Persadasari

Anggun Persadari saat ini terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Gadis yang biasa dipanggil Anggun ini lahir pada tanggal 31 Agustus 1996. Demi kuliah di jurusan Biologi UPI, Anggun rela meninggalkan orang tua dan kampung halamannya di Lampung.

Kak Anggun kenapa memilih Jurusan Biologi? Lalu kenapa memilih UPI?

Sejak SMA memang sudah suka sama pelajaran Biologi. Asyik aja pokoknya belajar Biologi itu. Makanya ketika kuliah ingin memperdalam Biologi. Kalau memilih UPI alasannya karena Biologi di UPI akreditasinya sudah A. Selain itu juga memang ingin kuliah di Bandung. Ibu juga menyarankan ke Bandung saja saat kuliah.

Apa saja sih yang membuat Kak Anggun tidak menyesal kuliah di UPI?

UPI itu lingkungannya kondusif banget buat belajar, sejuk. Fasilitasnya juga lengkap banget. Terus buat anak IPA, beruntung sekali kuliah di UPI karena laboratoriumnya lengkap. Selain itu, yang tidak membuat bosan kuliah adalah seringnya kuliah lapangan. Di Jurusan Biologi bisa sampai dua kali per semester kuliah lapangannya.

Selain kuliah, kegiatan apa lagi yang Kak Anggun ikuti?

Aku pernah ikut PSM (Paduan Suara Mahasiswa) dan KABUMI (Keluarga Besar Bumi Siliwangi). Aku juga aktif di Himpunan Mahasiswa Biologi Formica (HMBF). Selain itu, sekarang aku juga aktif di Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKHIMBI) untuk regional Jawa Barat. Intinya aku senang berorganisasi. Biar seimbang dan gak bosen kuliahnya.

Pernah dapat beasiswa ketika kuliah?

Alhamdulillah, aku pernah dapet beasiswa dari Toyota. Lumayan, setiap bulannya dapat uang saku Rp350 ribu. Dulu dapat informasi dari dosen. Terus diminta mengumpulkan persyaratannya seperti KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) fotokopi kartu keluarga, surat pengajuan, dan transkrip nilai. Enak kuliah di UPI itu banyak sekali beasiswa.

Bandung dan Lampung pasti berbeda jauh. Bagaimana adaptasinya?

Iya, Bandung dan Lampung itu jauh berbeda. Di Lampung sangat panas, sedangkan di Bandung (khususnya daerah UPI) dingin sekali. Sempat tersiksa sih di awal-awal, tapi sekarang sudah mulai biasa, meskipun kalau mandi tetap masih pakai air hangat juga. Pokoknya kalau tinggal di Bandung, jangan lupa bawa jaket yang banyak dan selimut yang tebal!

Ada tips khusus supaya bisa lolos SBMPTN?

Intinya sih terus berusaha dan belajar. Jangan lupa juga untuk selalu berdoa. Nah, salah satu yang paling penting adalah baik-baikin orang tua. Insya Allah bisa lolos SBMPTN.

Oh iya, Kak, IPK Kak Anggun berapa?

Alhamdulillah, IPK-ku 3,67.

Ahmad Fauzi Ridwan

Mahasiswa yang sekaligus aktivis kampus asal Garut ini bermimpi menjadi seorang pengusaha. Mimpi itulah yang mengantarkannya kini duduk sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis UPI. Berikut petikan wawancara dengan Kang Ahmad Fauzi.

Kenapa Akang memilih masuk ke Prodi Pendidikan Manajemen Bisnis UPI?

Kalau pilih UPI sih alasan utamanya karena UPI universitas pertama dan terbaik yang menyandang titel “Pendidikan”. Terus, kalau alasan masuk Prodi Pendidikan Manajemen Bisnis karena prodi ini unik, beda dari yang lain. Di sini kami dibekali menjadi seorang pengusaha dan dibekali kemampuan untuk mendidik orang lain menjadi pengusaha. Nah, ini sesuai dengan cita-cita saya yang ingin menjadi seorang pendidik sekaligus pengusaha. Pokoknya di sini lengkap.

Apakah sekarang Akang sudah membuka bisnis/usaha?

Alhamdulillah, mulai dari 2013 sampai sekarang saya sudah mencoba berbagai usaha. Saat ini bisnis yang sedang berjalan adalah bisnis kuliner. Lokasinya di Jelekong daerah Baleendah, Kabupaten Bandung. Saya membuka angkringan di depan pendopo Alm. Asep Sunandar Sunarya (dalang terkenal asal Jawa Barat).

Aktivitas Akang apa saja selain kuliah?

Saya aktif berorganisasi di BEM. Tahun lalu saya menjabat Menteri Dalam Negeri. Alhamdulillah, akhir tahun 2016 lalu saya dipercaya oleh mahasiswa-mahasiswa UPI untuk menjadi Presma BEM REMA (Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa) UPI untuk periode 2016-2017.

Apa yang membuat kita tidak akan menyesal memilih UPI?

UPI itu tempat yang kondusif untuk mempersiapkan kehidupan pascakuliah. Pergaulannya juga kondusif. Di sini kita bisa menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan soft skill lainnya. UPI juga memiliki moto ilmiah, edukatif, dan religius. Jadi, jika ingin mempersiapkan kehidupan pascakuliah yang baik, cocok sekali kuliah di UPI. Dari segi fasilitas, UPI ini sangat modern dan lengkap. Gak nyesel lah kuliah di UPI.

Muhammad Fauzan Irfan

Di kalangan teman-teman kuliah dan organisasi, lelaki satu ini biasa dipanggil Kang Fauzan. Kang Fauzan merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam UPI. Pria asli Jakarta ini memilih merantau ke Bandung demi alasan merasakan “rindu orang tua”. Berikut penjelasannya.

Apa alasan Akang masuk UPI, padahal di Jakarta juga banyak kampus yang keren-keren?

Saya asli dari Jakarta. Orang tua dua-duanya dari Jakarta. Tidak punya kampung. Tidak pernah jauh dari orang tua. Makanya ketika mau kuliah saya harus keluar dari Jakarta supaya tidak merasa dunia itu sempit. Selain itu, saya ingin merantau, ingin merasakan arti rindu kepada orang tua. Lalu, ketika mau masuk kuliah, banyak yang merekomendasikan ke UPI. Saya juga lihat-lihat informasi tentang UPI di internet. Ternyata bagus.

Lalu, apa motivasi Akang memilih Program Studi Pendidikan Agama Islam UPI?

Saya memang bercita-cita menjadi seorang guru. Lalu, saya juga lahir dan dibesarkan dari keluarga yang agamis. Orang tua juga menyarankan untuk masuk PAI. Jadi, prodi inilah yang paling pas dengan cita-cita, latar belakang, dan saran orang tua saya.

Akang kan berasal dari daerah yang sangat panas. Bagaimana cara beradaptasi dengan cuaca di daerah UPI yang sangat dingin?

Di awal ada kendala, kedinginan. Kalau di Jakarta sering tidur tidak pakai baju. Pas di UPI harus selimutan yang tebal. Di Jakarta saya sering mandi, sampai tiga kali sehari. Di sini, sekali aja penuh perjuangan. Namun, lambat laun juga jadi terbiasa.

Lalu, apa yang membuat kita gak nyesel kuliah di UPI?

UPI itu lingkungannya kondusif. Pergaulannya juga kondusif. Dekat dengan Kompleks Pesantren Daarut Tauhid. Jadi, Islami banget. Visi kampusnya juga religius. Terus masjidnya juga bagus.

Setiap mahasiswa UPI punya kesan yang berbeda terhadap kampus mereka. Pendapat tiga mahasiswa di atas hanyalah sebagian dari pendapat mahasiswa, yang mungkin bisa sedikit memberikan gambaran tentang perkuliahan dan kehidupan  di Universitas Pendidikan Indonesia. So, Quipperian masih penasaran dengan UPI?  

Penulis: Soleh Nugraha

Referensi

Wawancara mahasiswa UPI:

  1. Anggun Persadasari, Mahasiswi Biologi
  2. Ahmad Fauzi Ridwan, Mahasiswa Pendidikan Manajemen Bisnis
  3. Muhammad Fauzan Irfan, Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

Lainya Untuk Anda

Skill Leadership: Pengertian, Tipe, Manfaat, dan Cara Mengembangkannya

Serba-serbi Jurusan Teknik Telekomunikasi

15 Jurusan Kuliah yang Tidak Ada Matematika, Apa Saja Pilihannya?