Home » Quipper Campus » Campus Info » Rumah Sakit Nasional Diponegoro, Rumah Sakitnya Universitas Diponegoro!

Rumah Sakit Nasional Diponegoro, Rumah Sakitnya Universitas Diponegoro!

Sebagai pelajar, tentu Quipperian bercita-cita meneruskan studi sampai sarjana kan? Gelar sarjana akan Quipperian dapatkan jika sudah dinyatakan lulus oleh pihak fakultas. Oleh karena itu, Quipperian harus memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan, keuangan, minat, atau keahlian, agar tidak menyesal di kelak kemudian hari.

Jika di SMA Quipperian mengenal tiga macam jurusan, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa, maka di dunia perkuliahan Quipperian akan mengenal puluhan jurusan. Saat di SMA, jurusan apakah yang menjadi favorit para siswa? Nah, saat di bangku perkuliahan, jurusan yang sangat difavoritkan adalah Jurusan Kedokteran. Apakah Quipperian tertarik masuk Kedokteran?

Kenapa Kedokteran Universitas Diponegoro?

Jika Quipperian mulai mantap untuk kuliah di Kedokteran, nampaknya Quipperian harus mempertimbangkan Universitas Diponegoro deh. Di sini, Quipperian akan dibimbing oleh para dosen yang ahli di bidang medis. Tak hanya itu, sebagai mahasiswa Kedokteran, Quipperian akan dimanjakan dengan beberapa fasilitas yang dapat menunjang proses praktik, salah satunya rumah sakit.

Hebatnya lagi, rumah sakit tersebut sudah berstandar nasional, sehingga diberi nama Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), dan suasana berbeda akan kalian rasakan sesampainya di sini. Desain bangunan yang modern dan futuristik seolah menambah kemegahannya. Rumah sakit yang memiliki luas 26.905m2 ini dibuka pada tanggal 15 September 2014.

Rumah Sakit Nasional Diponegoro (National Diponegoro Hospital) menjadi rumah sakit kelas C yang memberikan pelayanan kesehatan terpadu dan bermutu dengan mengutamakan aspek pendidikan berbasis riset.

Fasilitas Rumah Sakit Nasional Diponegoro

Rumah Sakit Nasional Diponegoro memiliki 300 ruang rawat inap yang dilengkapi dengan ruang ICU (Intensive Care Unit), poliklinik, dan ruang riset klinik dan nonklinik. Sebagai mahasiswa Kedokteran, Quipperian akan diberi kesempatan untuk praktik langsung di RSND. Hal itu tentu dapat menambah pengalaman Quipperian sebagai calon dokter.

Prof. Darto, mantan Rektor Universitas Diponegoro, menyatakan bahwa masyarakat di luar Universitas Diponegoro bisa mendapatkan pelayanan ke RSND. “Siapa saja bisa ke sini dengan biaya terjangkau dan dalam waktu dekat bisa menggunakan BPJS,” ujarnya. RSND dilengkapi dengan Poliklinik Mahasiswa. Kabar baiknya adalah mahasiswa baru yang datang untuk berobat di poliklinik ini, tidak dipungut biaya atau gratis, sedangkan mahasiswa lama hanya dikenakan biaya Rp 10.000.

Tujuan Pendirian RS Diponegoro

Didirikannya rumah sakit ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan memberikan layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat dan civitas akademika Universitas Diponegoro. Sebagai calon dokter, hal utama yang harus diperhatikan adalah kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama di bangku perkuliahan.

Di tahap awal, tentu saja Quipperian tidak langsung praktik, namun harus berperan sebagai asisten untuk membantu kerja dokter. Jika Quipperian sudah terbiasa membantu kerja dokter, maka kompetensi Quipperian akan semakin baik, sebelum akhirnya terjun langsung sebagai dokter.

Meskipun statusnya sebagai rumah sakit pendidikan, namun pelayanan di rumah sakit ini juga terbilang baik, Quipperian. Jika Quipperian resmi menyandang gelar mahasiswa Kedokteran Universitas Diponegoro, Quipperian wajib untuk bangga karena keberadaan rumah sakit penunjang ini telah memenuhi syarat Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran (Dikdok). RSND diharapkan mampu menjadi rumah sakit terkemuka di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa RSND bukanlah rumah sakit percobaan.

Layanan di RS Diponegoro

Keberadaan RSND diharapkan dapat menghilangkan pandangan bahwa rumah sakit pendidikan hanya bisa memanfaatkan pasiennya sebagai kelinci percobaan. Seluruh anggota rumah sakit saling bekerja sama untuk mengobati penyakit dengan cara yang ampuh dan efisien.

Di RSND, semua pihak berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dan mahasiswa Universitas Diponegoro. Adapun layanan yang ada di RSND adalah sebagai berikut.

  1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang dibuka 24 jam
  2. Instalasi Rawat Jalan, meliputi Poli Umum, Poli Spesialis (Poli Penyakit Dalam, Poli Anak, Poli Bedah, Poli Gigi dan Mulut, Poli Genetika, Poli Kejiwaan Anak, Poli Kejiwaan, Poli Obstetri dan Ginekologi, Poli Mata, Poli Andrologi, Poli Paru, Poli THT, Poli Kulit dan Kelamin, Poli Saraf, Poli Jantung, Poli Onkologi, Poli Gizi, serta Rehabilitasi Medik)
  3. Instalasi Rawat Inap
  4. ICU, meliputi HCU, ICCU, PICU dan NICU
  5. Radiologi
  6. Farmasi
  7. Kamar Bedah (OK)
  8. Haemodialisa
  9. Laboratorium

RSND merupakan satu dari empat rumah sakit universitas yang telah beroperasi, yaitu Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Hasanudin (Unhas), dan Universitas Gajah Mada (UGM). Sementara, ada sekitar 10 rumah sakit yang telah dibagun namun belum beroperasi.

Nah, sudah jelas kan, mengapa Quipperian wajib memasukkan Universitas Diponegoro sebagai tujuan kuliah Kedokteran? Di Universitas Diponegoro, Quipperian akan belajar secara profesional oleh tenaga pengajar profesional karena langsung praktik di Rumah Sakit Nasional Diponegoro. Hal itu akan membuat Quipperian lebih terbiasa untuk menghadapi pasien, sehingga suatu saat benar-benar siap mengabdi kepada masyarakat.

Bisa Quipperian bayangkan, betapa mulianya profesi seorang dokter yang siap menolong masyarakat di kemudian hari? Saat Quipperian bisa menggunakan stetoskop dan memeriksa pasien, Quipperian tentu akan merasakan pengalaman yang seru dan mengasyikkan. Jika passion Quipperian ada di bidang kesehatan, maka Quipperian harus masuk ke Universitas Diponegoro agar bisa menikmati fasilitas terbaiknya, yaitu RSND.

Jika Quipperian ingin berkontribusi lebih di bidang medis, manfaatkan setiap fasilitas yang ada untuk menunjang kesuksesan Quipperian. Bagaimanapun, mahasiswa tetap menjadi garda terdepan masa depan bangsa Indonesia. Kesehatan mahal harganya, menjadi ahli kesehatan mahal prestasinya.

Penulis: Arif Utama

Referensi

http://jateng.tribunnews.com

http://ristekdikti.go.id

http://www.rmol.co

Lainya untuk Anda