Home » Quipper Campus » Campus Info » 3 Alasan Kenapa Lebih Memilih Kuliah di Politeknik

3 Alasan Kenapa Lebih Memilih Kuliah di Politeknik

memilih politeknikTipe perguruan tinggi itu tidak melulu universitas atau institut, seperti yang umum dikenal oleh para pelajar saat ini, Quipperian. Pada dasarnya, terdapat beberapa tipe perguruan tinggi lainnya seperti akademi, sekolah tinggi, dan politeknik. Masing-masing perguruan tinggi ini mempunyai karakteristik keilmuan yang diunggulkan dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Nah, penting untuk kamu mengetahui karakteristik dari masing-masing jenis perguruan tinggi tersebut. Melalui artikel ini, Quipper Blog akan menggali lebih dalam info mengenai politeknik, dengan memberikan informasi tentang 3 alasan kenapa lebih memilih kuliah di politeknik. Simak yuk!

3 Alasan Memilih Kuliah Politeknik

1. Memilih politeknik lebih berorientasi pada dunia industri

Pendidikan politeknik telah dikembagkan oleh pemerintah pada era tahun 1980-an. Dengan ruang lingkup yang lebih kecil dibandingkan universitas, politeknik merupakan perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan pendidikan vokasi dan menyiapkan peserta didiknya untuk siap bekerja. Di samping itu, perguruan tinggi ini juga dituntut untuk memberikan pengalaman belajar dalam membentuk keahlian dan keterampilan dalam suatu ilmu pengetahuan. 

Pendidikan Politeknik di Indonesia dikembangkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan praktis dan keahlian yang dibutuhkan oleh industri baik industri jasa, dagang dan manufaktur. Selain menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memiliki keterampilan, lulusan politeknik dididik untuk memiliki jiwa wirausaha, berbudaya, berwawasan lingkungan serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Sayangnya, pendidikan politeknik yang dapat menghasilkan lulusan siap kerja ini tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat, sehingga orientasi yang masih kental adalah tuntutan akan gelar akademik, bukan keahlian sesuai kebutuhan industri. 

Nah, dengan perhatian yang sangat tinggi terhadap perkembangan yang terjadi di dunia industri, dengan kuliah di politeknik, Quipperian diharapkan dapat lebih siap menghadapi dunia kerja dibandingkan dengan jenis perguruan tinggi lainnya.

2. Lebih banyak kegiatan praktikum

Sistem belajar mengajar dan kurikulum politeknik pun memiliki perbedaan dengan program pendidikan akademik. Pendidikan di sini lebih mengutamakan praktik dengan sistem perkuliahan, menggunakan sistem paket yang disesuaikan dengan yang digunakan dalam industri. Sistem paket, dimaksudkan bahwa setiap mahasiswa wajib mengikuti semua mata kuliah yang tercantum dalam kurikulum. Sistem paket diterjemahkan sebagai jumlah mata kuliah dengan total SKS per semester.

Terdapat tiga pilar utama dalam pendidikan politeknik, yakni akademisi, praktisi dan industri. Ketiga pilar tersebut bekerja secara simultan dan terstruktur untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian yang dibutuhkan. Misalnya program Diploma 3: belajar di kampus dua tahun dan magang di industri satu tahun, atau belajar teori dan praktik selama 5 semester dan satu semester magang di industri. Dengan pola ini, mahasiswa politeknik memiliki keahlian sesuai yang dibutuhkan oleh industri. 

3. Mengembangkan ilmu terapan

Meski berfokus pada pelatihan vokasional, politeknik juga menawarkan berbagai jenis gelar dan jurusan. Tidak hanya terkait teknologi, melainkan juga jurusan-jurusan lainnya. Jenjang pendidikan di politeknik saat ini meliputi Diploma 3, Sarjana Terapan (Diploma 4), Magister Terapan, dan Doktor Terapan. Kemampuan profesional yang ditetapkan adalah agar peserta didik mampu menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskannya di dunia industri. 

Politeknik Swadharma misalnya, yang memberikan sistem pembelajaran dengan prosentase praktik yang jauh lebih tinggi dibanding teori, yaitu 75%-25%. Kampus yang terletak di kawasan Tangerang Selatan ini menerapkan bahwa teori tidak diajarkan terpisah di kelas, tetapi langsung saat praktik. 

“Karena kita politeknik, jadi dasarnya lebih besar praktik dibanding teori. Praktiknya itu di atas 75%. Hampir seluruh pembelajaran menjurus kepada praktik, terutama mata kuliah inti yang dituntut pada keahlian. Sisanya 25% pembelajaran digunakan sebagai penunjang yang berbentuk teori dan tutorial,” tutur Pembantu Direktur Bidang Akademik Politeknik Swadharma Teddy Rochendi.

Karakteristik Pendidikan di Politeknik Swadharma 

Berikut adalah karakteristik pendidikan di Politeknik Swadharma yang membedakan dari program pendidikan diploma lainnya yakni: 

  1. Politeknik Swadharma menerapkan kurikulum dan silabus yang bersifat dinamis yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan dunia usaha dan industri;
  2. Pendidikan dilaksanakan dengan sistem paket selama 6 (enam) semester untuk program Diploma III;
  3. Proses belajar mengajar dilaksanakan secara intensif dengan jumlah tatap muka 32 jam per minggu;
  4. Jumlah minggu perkuliahan setiap semester adalah 16 minggu;
  5. Alokasi waktu setiap jam perkuliahan adalah 50 menit;
  6. Memberikan porsi yang lebih besar pada mata kuliah praktik, dengan komposisi mata kuliah praktik dan teori adalah 60%-40%;
  7. Proses belajar mengajar diselenggarakan dalam kelas kecil dengan jumlah mahasiswa per kelas maksimum 30 mahasiswa untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar;
  8. Menerapkan sistem putus studi (drop out) dalam pelaksanaan pendidikannya sebagai cara untuk meningkatkan disiplin dan kualitas akademik para mahasiswa/ lulusan;
  9. Menyediakan fasilitas praktik berupa laboratorium, bengkel, dan studio; dan
  10. Menerapkan program praktik kerja lapangan bagi para mahasiswa semester 6 program Diploma 3.

Dengan sistem pembelajaran yang telah diterapkan, membuat alumni Politeknik Swadharma tidak kesulitan mencari pekerjaan. Cukup berbekal SKL (Surat Keterangan Lulus) para alumni dapat mulai mencari kerja, sehingga saat ijazah sudah di tangan, mereka sudah diterima di perusahaan tertentu.

Beberapa nama alumni yang lulus tahun 2018 dan sudah bekerja adalah Nurhaida Gurning dan Dewi Putri Ramadita sebagai Front Office di Bank Mandiri. Rizqi Eka Safira sebagai Front Office di Bank Permata, Hernisa Citra, sebagai Front office di BNI, Virgita Puspasari sebagai Front Office di BCA, Indag Fujiarti sebagai admin di PT Sincere E-Store, dan masih banyak alumni lainnya. 

Cari tahu tentang pilihan jurusan dan peluang karier lainnya dengan melihat informasi kampus ini lebih jauh yuk!

 

Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com

Lainya untuk Anda