Home » Quipper Campus » Campus Info » Teknologi 5G, Bagaimana Sisi Positif dan Negatifnya?

Teknologi 5G, Bagaimana Sisi Positif dan Negatifnya?

teknologi 5g

5G technology with various icon internet of thing over Top view of Modern building with traffic jam after working hour at night time, Wireless communication connection network concept.

Perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi di dunia saat ini sudah sampai pada teknologi 5G lho Quipperian! Teknologi 5G adalah teknologi koneksi internet seluler generasi kelima (fifth generation) yang pastinya melebihi standar kualitas dari teknologi sebelumnya yaitu 4G baik itu dari sisi kecepatan maupun kestabilannya. 

Dari beberapa sumber menyebutkan bahwa, kekuatan throughput  jaringan 5G mencapai 16 Gbps, yang berarti bahwa untuk melakukan transaksi data berukuran 16 Gb hanya memerlukan waktu 1 detik. Wow, tentunya ini jadi kabar menggembirakan bagi para movie hunter untuk bisa download film dalam waktu singkat! Namun, manfaat dari kecepatan jaringan ini pastinya jauh lebih besar dari sekedar download film ya! Misalnya, pengimplementasian teknologi virtual reality (VR) yang lebih massive ke berbagai bidang dan teknologi-teknologi lainnya yang akan lebih relevan dengan Internet of Things (IoT).  

Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep yang menggambarkan suatu objek mampu melakukan transfer data melalui jaringan tanpa interaksi dari manusia ke manusia atau manusia ke perangkat komputer. Nah, untuk mengoptimalkan penerapan IoT yang sangat bergantung kepada internet ini, tentu keberadaan teknologi 5G memiliki peranan sangat penting.

Di balik kecepatan dan kualitas layanan yang ditawarkan, ternyata teknologi 5G masih tidak terlepas dari berbagai pro dan kontra. Ada beberapa aspek yang masih menjadi perdebatan jikalau teknologi ini diimplementasikan di Indonesia. Nah, untuk membahas ini lebih lanjut, Quipper Campus sudah merangkum beberapa hal yang menjadi sisi positif maupun sisi negatif apabila teknologi ini diterapkan.

Dampak Positif dan Negatif Teknologi 5G

Dampak Positif

1. Kecepatan lebih baik

Kecepatan merupakan salah satu hal yang paling ditonjolkan dari teknologi 5G dan ini emang benar-benar “gila” sih! Bandingin aja deh, kalau teknologi 4G LTE masih di level Megabit per second (Mbps), sementara teknologi 5G sudah di level Gigabit per second (Gbps). Hmm, giga lho ya! Dengan kecepatan seperti itu bisa dipastikan streaming dengan resolusi 4K bahkan 8K sekalipun bakalan lebih stabil dan nggak ada mandek-mandeknya sama sekali.

2. Menghubungkan berbagai perangkat

Dalam perkembangan teknologi yang diusung lewat jargon Internet of Things (IoT) sudah memberikan pembaharuan dalam skema komunikasi dan memudahkan berbagai kebutuhan manusia sejauh ini. Nah, dengan hadirnya teknologi 5G, semakin membuka kemungkinan-kemungkinan lain yang selama ini baru sebatas ide. Salah satu hal yang cukup menggemparkan dunia pada beberapa tahun lalu, tepatnya di tahun 2019, seorang dokter yang berasal dari China melakukan operasi otak jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi 5G. 

Teknologi 5G sangat memungkinkan konektivitas antar perangkat dengan baik dan waktu yang dibutuhkan untuk konektivitas antar perangkat juga lebih cepat.  Dengan memodifikasi peralatan operasi yang saling terhubung dengan kontrol sang dokter menggunakan jaringan 5G, akhirnya operasi tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

3. Deteksi bencana alam lebih cepat

Di awal pembahasan tadi kita sudah sempat mention bahwa teknologi 5G itu memiliki kecepatan dan kestabilan yang jauh lebih baik dari generasi sebelumnya. Nah, dalam hubungannya dengan deteksi bencana atau mitigasi bencana, teknologi tersebut berperan dalam mempercepat jalur informasi dari tiap-tiap perangkat mitigasi. Mulai dari transfer data yang diperoleh dari berbagai stasiun pemantauan termasuk satelit, sampai dengan proses analisis yang tetap mengandalkan jaringan internet. Dengan begitu, akan menghasilkan kesimpulan yang lebih cepat terhadap suatu kondisi alam yang menunjukkan potensi bencana dan bisa di-broadcast lebih dini juga kepada masyarakat. 

Dampak Negatif

1. Perangkat lama tidak akan sesuai dengan teknologi 5G

Teknologi 5G menggunakan jenis gelombang yang berbeda dengan 4G sehingga hardware yang digunakan untuk mentransmisikan jenis gelombang tersebut juga berbeda. Artinya, bisa dipastikan perangkat-perangkat lama tidak bisa digunakan untuk mengakses teknologi ini. Dengan begitu, beberapa brand juga sudah mulai memproduksi perangkat-perangkat yang memungkinkan bisa memanfaatkan teknologi 5G dengan baik. Namun, sampai saat ini teknologi 5G masih terus mengalami pengembangan agar teknologi tersebut bisa berjalan dengan baik dan minim resiko. So, kalau kamu ingin menikmati teknologi 5G, maka harus siap menyisihkan budget untuk membeli gawai baru yang support teknologi 5G, sembari menunggu penyempurnaan teknologi ini untuk bisa dimanfaatkan secara maksimal.

2. Butuh biaya sangat tinggi untuk pengembangan infrastruktur

Selain memerlukan gawai baru, pengimplementasian teknologi 5G juga mewajibkan pembangunan infrastruktur penunjang lainnya, antara lain penambahan jumlah BTS yang jauh lebih banyak. Hal ini dikarenakan spektrum frekuensi jaringan 5G lebih pendek dan kapasitasnya lebih besar sehingga BTS perlu ditambah agar sinyalnya bisa tetap stabil. Peralatan pendukung lainnya yang diperlukan adalah antena mini cell yang memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan BTS hanya saja ukurannya jauh lebih kecil sehingga bisa dipasang di berbagai tempat untuk memastikan jaringan 5G bisa tetap diakses dengan stabil. 

Nah, dengan berbagai kebutuhan infrastruktur tersebut pastinya biaya yang dibutuhkan tidak sedikit sih, ya walaupun kalau dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh mungkin masih lebih besar manfaatnya.

3. Masalah keamanan dan privasi

Selain dua masalah di atas, masalah keamanan dan privasi tentunya tidak terlepas dari pengembangan dan pengimplementasian teknologi 5G. Beberapa risiko yang sangat mungkin terjadi adalah semakin tingginya akurasi pelacakan lokasi seseorang. Hal ini bisa menjadi hal positif jika dimanfaatkan untuk tujuan positif, tetapi dunia digital sangat rentan dengan yang namanya penyalahgunaan dan peretasan. Dengan mengetahui keberadaan seseorang secara akurat tentunya dapat menjadi ancaman. Kemudian, dalam perkembangannya teknologi ini juga akan diimplementasikan dengan konsep smart-home yang mana hal-hal privat menyangkut kebiasaan penghuni rumah dapat terekspos. Bahayanya, data-data tersebut bisa berpindah tangan.

Nah, dari beberapa permasalahan dan manfaat yang ditimbulkan dari pengimplementasian teknologi 5G tersebut, setidaknya menunjukkan bahwa arah kehidupan umat  manusia ke depannya memang tidak terlepas dari sentuhan teknologi seiring dengan munculnya perangkat-perangkat yang mendukung Internet of Things (IoT). Sebenarnya, ini merupakan salah satu peluang baik kalau kamu memiliki minat di bidang teknologi. Sekalipun terkesan kompleks, permasalahan pengembangan jaringan itu tetap bisa dipelajari kok, buktinya saat ini udah cukup banyak kan para ahli-ahli jaringan di Indonesia? Kalau kamu ingin mendalami bidang tersebut, kamu bisa belajar di Jurusan Computer Science International University Liaison Indonesia (IULI). 

(Baca juga: Kuliah di International University Liaison Indonesia (IULI), Apa Keunggulannya?)

Kurikulum yang dikembangkan di jurusan ini tidak hanya membuatmu memahami dengan baik skema jaringan dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan ilmu komputer, tetapi juga kamu diperkenalkan dengan teknologi-teknologi terbaru di bidang komputerisasi. Jurusan Computer Science IULI juga bermitra dengan salah satu kampus terkemuka di Jerman untuk bidang teknologi yaitu Technische Universiät Ilmenau dan mitra universitas terbaru yaitu National Formosa University di Taiwan.

 

Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com

Lainya untuk Anda