Home » Quipper Campus » Campus Info » 4 Alasan yang Membulatkan Tekad untuk Kuliah di Universitas Gadjah Mada

4 Alasan yang Membulatkan Tekad untuk Kuliah di Universitas Gadjah Mada

Quipperian, pastinya bukan perkara mudah menjalani masa SMA, apalagi di tahun terakhir. Kamu tidak hanya dituntut untuk lulus Ujian Nasional (UN) dengan nilai baik, namun juga harus mempersiapkan diri untuk ujian masuk Perguruan Tinggi. Bahkan, mungkin kamu harus sudah mempersiapkan diri sejak duduk di bangku kelas 10 agar lolos saringan masuk Perguruan Tinggi tanpa tes (SNMPTN).

Salah satu hal yang paling penting untuk memasuki fase baru sebagai mahasiswa adalah kamu harus tahu mau kuliah dimana dan ambil jurusan apa. Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari dan harus mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi lagi tahun berikutnya. Nah, kalau Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam daftar kampus impianmu, kamu harus berjuang mewujudkannya, Quipperian! Tapi kalau masih ragu, kamu harus baca alasan-alasan di bawah ini. Dijamin, tekadmu akan semakin bulat untuk melanjutkan pendidikan di UGM.

Universitas Berkualitas

Mahasiswa UGM pun ketika ditanya “Mengapa UGM?” rata-rata pasti akan menjawab karena menilai baik kualitasnya. “UGM itu universitas yang bagus kualitasnya,” ungkap Lenny Aggitya (Pendidikan Dokter Gigi 2012). Mahasiswa lain juga mengatakan hal sama. Seperti Doni Achsan (Teknik Industri 2013) yang dengan mantap berkata, “alasan masuk UGM jelas karena kualitasnya.” Begitu juga dengan Dewi Kusuma Ratih, mahasiswi Manajemen 2013 yang mengatakan kalau dirinya nggak menyesal memilih UGM. Ia menilai UGM memiliki kualitas yang unggul, baik dari profil pengajarnya maupun segala fasilitas yang ditawarkan.

Kualitas ini salah satunya bisa dilihat dari hasil pemeringkatan PTN yang dikeluarkan oleh Kementerian Ristek Dikti secara berkala. Tahun 2015, UGM memperoleh skor total 3,69 dan tahun 2016 dengan skor 3,72. Pemeringkatan ini didasarkan pada aspek sumber daya manusia (SDM), manajemen dan akreditasi, kegiatan kemahasiswaan, serta penelitian dan publikasi. Tak heran hal itu menjadikan UGM sebagai unggulan di Indonesia, yang konsisten berada di posisi 3 besar nasional. Jadi, kalau kamu bisa UGM, kenapa tidak, Quipperian?

Berada di Kota Pelajar, Budaya, sekaligus Wisata

Sebagai kota pelajar, Jogja menjadi salah satu kota tujuan untuk menimba ilmu yang selalu dipertimbangkan oleh (calon mantan) pelajar SMA. Tak heran jika pemuda-pemudi dari seluruh penjuru Nusantara datang untuk melanjutkan studi di Jogja. Hal ini tentu bisa menambah khasanah ke-Bhinneka-an kita sebagai generasi penerus.

Sebagai kota budaya, Jogja memiliki kultur yang begitu kental. Dengan kuliah di UGM, kamu tidak hanya mempelajari bidang akademis, melainkan juga akan belajar budaya Jogja.

Nah, sebagai kota wisata, Jogja menawarkan beragam ikon yang dapat kamu kunjungi di sela-sela kuliah atau saat libur. Mulai dari wisata belanja, wisata kuliner, wisata budaya juga sejarah sampai wisata alam pantai dan pegunungan ada di Jogja. Meski begitu, jangan khawatir Quipperian soal biaya hidup di Jogja. Di sini semua bisa disesuaikan dengan kantong masing-masing.

Banyak Tawaran “Going Abroad

Kuliah di UGM, sekalipun kamu tidak masuk di International Undergraduate Program (IUP), kamu juga bisa merasakan atmosfer akademik di luar negeri. Ada banyak tawaran baik untuk conference, short course, summer school, maupun exchange program. Mulai dari yang biaya sendiri sampai beasiswa. Tinggal pilih mau negara mana, Singapura, Australia, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Belanda, Perancis, Amerika atau lainnya. Kamu tinggal mengakses informasinya di laman Office of International Affairs UGM.

Di antara sekian banyak pilihan, ada Student Exchange Program 2016/2017 yang ditawarkan Leiden University. Program ini dapat kamu ambil saat spring semester, fall semester, atau satu tahun penuh. Ada juga short course, seperti European Winter Program 2017 di Université Catholique de Lille dengan biaya pribadi. Atau, Law International Summer School 2017 di University of Technology Sydney dengan beasiswa. Untuk kegiatan konferensi internasional, biasanya pihak UGM maupun fakultas tempatmu kuliah akan memberikan dana bantuan. Selain itu, masih banyak lagi kesempatan yang sayang untuk kamu lewatkan ketika jadi bagian dari UGM.

Satu Almamater dengan Orang-orang Kece

Quipperian pasti sepakat kalau UGM adalah universitas favorit dan prestigious. Bagaimana tidak, UGM punya andil besar dalam melahirkan banyak pemangku kebijakan di Republik ini. Sebut saja, Joko Widodo, yang saat ini menjabat sebagai Presiden RI adalah lulusan Fakultas Kehutanan UGM. Boediono, alumni sekaligus Guru Besar FEB UGM ini sudah malang melintang di perekonomian Indonesia selama puluhan tahun.

Menteri Luar Negeri perempuan pertama di Indonesia, Retno Marsudi lulusan Hubungan Internasional UGM. Basuki Hadimuljono, yang saat ini menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah lulusan Fakultas Teknik UGM. Anies Baswedan juga alumni Manajemen UGM.

Pada bidang lain, ada sastrawan Sapardi Djoko Damono yang merupakan alumni Sastra Inggris UGM, budayawan Umar Kayam yang alumni Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya), musisi Leilani “Frau” Hermiasih pun lulusan Antropologi UGM. Juga Ryan Thamrin, salah satu alumni Kedokteran UGM yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Benar-benar tersebar di berbagai bidang deh, alumni UGM itu.

Nah, kalau kamu kuliah di UGM, tentu merupakan suatu kebanggaan. Karena kamu sekolah di tempat orang-orang hebat ditempa. Kamu juga punya kesempatan untuk bertemu dengan mereka dalam berbagai seminar, talkshow, atau kegiatan lain yang kerap diselenggarakan UGM. Biasanya para alumni yang sudah tersebar di Indonesia ini tak segan untuk berbagi pengalaman serta motivasi bagi juniornya agar terus berkarya.

Sekarang semakin mantap kan buat daftar UGM? Kamu tak perlu takut dengan ketatnya persaingan untuk dapat satu kursi di UGM karena ada banyak jalur masuk yang ditawarkan UGM baik untuk jenjang sarjana maupun sekolah vokasi. Jadi, jangan takut untuk mewujudkan cita-citamu kuliah di UGM. Siapkan dirimu sebaik mungkin ya, Quipperian!

Penulis: Nurul Qolbi

Lainya untuk Anda