Home » Quipper Campus » Campus Entrance » Kenali Ciri-Ciri Orang yang Cocok Masuk Jurusan Hukum, Seperti Apa Ya?

Kenali Ciri-Ciri Orang yang Cocok Masuk Jurusan Hukum, Seperti Apa Ya?

Kenali Ciri-Ciri Orang yang Cocok Masuk Jurusan Hukum, Seperti Apa Ya

Bicara soal jurusan kuliah di rumpun sosial dan humaniora (soshum), Jurusan Hukum adalah salah satu yang jadi primadona. Quipperian pasti sudah familiar dong dengan jurusan yang satu ini? Bagaimana tidak, Jurusan Hukum telah melahirkan banyak tokoh-tokoh hebat dan inspiratif di negeri ini, seperti Najwa Shihab, jurnalis dengan segudang prestasi sekaligus founder Narasi TV, hingga Hotman Paris Hutapea, pengacara kondang yang kerap muncul di televisi.

Jurusan Hukum pertama kali muncul di Indonesia saat masa pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1909. Sudah lewat dari satu abad sejak kemunculannya, Ilmu Hukum ternyata masih menjadi jurusan populer dan banyak diminati para pelajar SMA yang hendak melanjutkan studi ke perguruan tinggi lho. Apakah kamu salah satu yang berminat mengambil jurusan ini?

Supaya nggak kaget dengan dunia perkuliahannya, ada baiknya Quipperian melakukan riset terlebih dahulu terkait jurusan ini, salah satunya dengan mencari tahu ciri-ciri orang yang cocok masuk Jurusan Hukum. Wah, kira-kira seperti apa ya karakteristiknya?

Ciri-Ciri Orang yang Cocok Masuk Jurusan Hukum

Kalau Quipperian sering menonton film atau serial televisi bertemakan hukum, mungkin sudah nggak asing dengan pemerannya yang digambarkan memiliki karakter-karakter berikut ini.

1. Berwawasan luas

Orang yang berwawasan luas dan selalu menanamkan rasa ingin tahu serta haus akan ilmu di dalam dirinya akan cocok berada di Jurusan Hukum. Kenapa? Karena ada begitu banyak jenis Ilmu Hukum yang dipelajari di bangku kuliah seperti Hukum Perdata, Hukum Dagang, Hukum Tata Negara, Hukum Pidana, dan masih banyak lagi. Keterbukaan untuk menerima informasi dan pengetahuan akan memudahkan kamu untuk menjalani kuliah di jurusan ini.

Untuk bisa memiliki wawasan yang luas, kamu bisa mulai dengan membangun kebiasaan membaca sedari dini. Hal ini penting karena di Jurusan Hukum, kamu akan dihadapkan dengan berbagai jenis bahan bacaan seperti sekumpulan kitab undang-undang, jurnal, hingga artikel berita terkini. Oleh karena itu, wajib bagi mahasiswa Jurusan Hukum untuk terus meng-upgrade diri dengan memperkaya dan memperbaharui pengetahuan yang dimiliki.

2. Komunikatif

Belajar Ilmu Hukum erat kaitannya dengan komunikasi, baik itu secara lisan atau tulisan. Kegiatan perkuliahannya pun sering dilakukan dalam bentuk presentasi dan diskusi. Makanya, penting untuk menjadi komunikatif agar kamu mampu menyampaikan ide, pendapat, serta argumen secara jelas dan logis.

3. Senang berdiskusi

Bisa dibilang, diskusi adalah makanan sehari-hari mahasiswa Jurusan Hukum. Berbeda dengan hukum-hukum di bidang eksakta seperti Hukum Newton yang merupakan ilmu pasti dan mutlak, Ilmu Hukum di rumpun soshum sifatnya dinamis sekali. So, penting banget untuk selalu berdiskusi dan bertukar pikiran sebagai sarana untuk menggali dan menemukan sumber-sumber hukum, baik itu asas, norma, atau aturan-aturan terbaru yang berlaku.

4. Punya kemampuan problem solving yang baik

Kemampuan problem solving adalah skill dasar yang wajib dimiliki oleh setiap mahasiswa Ilmu Hukum. Karena itu, kalau memiliki skill yang satu ini, kamu akan sangat terbantu dalam mengidentifikasi masalah serta mengambil keputusan terkait permasalahan hukum yang berlandaskan penalaran dan logika hukum.

5. Mampu berpikir kritis

Nah, saat diminta untuk memecahkan suatu permasalahan hukum, kamu harus mampu menerapkan cara berpikir kritis, yaitu berpikir rasional dan melihat suatu permasalahan secara objektif. Di Jurusan Hukum, kemampuan berpikir kritis sifatnya krusial. Apalagi jika sudah menjalani karier profesional, wajib bagi para penegak hukum untuk selalu berpikir kritis agar tidak bias dalam menangani kasus-kasus hukum.

6. Jago menganalisis

Alangkah baiknya, kemampuan berpikir kritis diikuti dengan kemampuan analisis yang baik pula. Mengapa? Hasil dari pemikiran kritis yang dianalisis dan dipahami dengan sebaik-baiknya akan mengarahkan kamu pada solusi terbaik untuk sebuah permasalahan, tak terkecuali permasalahan di bidang hukum.

Untuk membentuk argumentasi yang kuat, seorang ahli hukum harus memiliki daya nalar yang baik dalam menganalisis dan menyimpulkan situasi agar dapat menarik kesimpulan yang tepat.

7. Terorganisir dan teliti

Layaknya puzzle, persoalan hukum juga memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Semakin rumit kasusnya, maka kamu dituntut untuk lebih detail dalam menyelesaikannya, seperti memilih peraturan perundang-undangan yang substansinya sesuai dengan suatu kasus. Maka dari itu, penting untuk belajar Ilmu Hukum secara terorganisir dan teliti

8. Percaya diri

Di Jurusan Hukum, kamu akan aktif menyampaikan informasi dan mengemukakan pendapat, nggak hanya kepada teman sekelas, melainkan juga dosen. Modal yang kamu perlukan untuk berargumentasi dengan baik adalah rasa percaya diri. Apalagi jika berencana untuk berkarier sebagai pengacara, rasa percaya diri perlu kamu pupuk sejak dini agar ke depannya bisa meyakinkan klien akan kompetensimu di bidang hukum.

9. Berprinsip

Kepercayaan diri senantiasa tumbuh apabila seseorang memiliki dasar atau prinsip yang kuat. Sebagai mahasiswa Jurusan Hukum, kamu harus berani membela dan berpegang teguh pada hal-hal yang kamu yakini selama hal itu benar, adil, dan sesuai dengan prinsip hukum.

10. Pandai bernegosiasi

Kemampuan negosiasi yang baik juga diperlukan dalam dunia hukum lho. Ahli hukum harus memastikan bahwa pelanggar hukum mendapatkan hukuman yang setimpal, tetapi tidak lebih berat dari hal yang telah dilakukannya. Nah, dalam situasi semacam itu dibutuhkan kepiawaian bernegosiasi.

Penulis: Rismawardani Nooriza
Editor: Tisyrin Naufalty Tsani

Lainya untuk Anda