Home » Mapel » Matematika » Mengenal Sifat Logaritma Lengkap dengan Contohnya

Mengenal Sifat Logaritma Lengkap dengan Contohnya

Hai Quipperian, di artikel sebelumnya kamu sudah dikenalkan dengan istilah eksponen, yaitu bentuk bilangan berpangkat. Tahukah kamu jika eksponen itu memiliki kebalikan lho. Ya, sama seperti bilangan berpangkat yang merupakan kebalikan dari akar pangkat. Adapun kebalikan eksponen adalah logaritma. Apakah sifat eksponen dan logaritma itu sama? Lantas, sifat-sifat logaritma apa saja? Daripada penasaran, yuk simak selengkapnya!

Logaritma

Logaritma merupakan kebalikan dari bentuk perpangkatan atau yang umum dikenal sebagai eksponen. Bentuk umum logaritma bisa dinyatakan sebagai berikut.

ab = c ⇔  a log c = b

Dengan:

  • a = basis
  • b = hasil logaritma; dan
  • c = numerus

Ternyata, ada beberapa permasalahan yang bisa diselesaikan menggunakan logaritma lho. Misalnya, perhitungan produksi vaksin atau produk sejenisnya, penentuan interval spektrum audio, analisis harga barang berdasarkan tingginya angka permintaan dan penawaran, dan masih banyak lainnya. Pembahasan lengkapnya, bisa kamu lihat di artikel berikut ini.

Sifat-Sifat Logaritma

Sebagai bentuk kebalikan dari eksponen, apakah sifat logaritma sama dengan sifat eksponen? Yuk, simak dulu beberapa contoh sifat logaritma berikut ini.

  1. a log c + a log d = a log cd
  2. a log ca log d = a log c/d
  3. a log cm = m a log c
  4. a log cm = p log c / p log a
  5. x log a / x log b = b log a
  6. an log cm = md / n log c
  7. aa log c = c
  8. alog a = 1
  9. alog 1 = 0
  10. a log b . b log c = a log c
  11. a log an = n

Untuk sifat a log a = 1 dan a log 1 = 0 disebut sebagai sifat dasar logaritma

Sifat Operasi Logaritma

Logaritma bisa dioperasikan seperti halnya bilangan, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Pembahasan masing-masing operasi logaritma adalah seperti berikut.

1. Sifat Penjumlahan Logaritma

Sifat penjumlahan logaritma adalah dua numerus logaritma yang dijumlahkan akan berubah menjadi perkalian antarnumerus asalkan basisnya sama. Artinya, logaritma bisa dijumlahkan dengan logaritma lain menghasilkan bentuk logaritma perkalian. Perhatikan contoh berikut.

2 log3 + 2 log4 = 2log(3×4)

       = 2 log 12

Dari contoh di atas, diketahui bahwa sifat logaritma perkalian merupakan bentuk ringkas dari penjumlahan dua atau lebih logaritma yang basisnya sama.

2. Sifat Pengurangan Logaritma

Sifat pengurangan logaritma hampir sama dengan penjumlahan. Hanya saja, dua numerus pada pengurangan akan berubah menjadi pembagian antarnumerus. Artinya, pengurangan dua logaritma dengan basis yang sama akan menghasilkan logaritma pembagian. Perhatikan contoh berikut.

2log 8 – 2log4  = 2log (8/4)       = 2log2       = 1

Jika diuraikan satu persatu, apakah hasilnya sama? Yuk, kita buktikan.

2log8 – 2log4  = 2log232log22       = 3 2 log 2 – 2 2 log2       = 3-2       = 1

Dari perhitungan di atas, diperoleh hasil yang sama. Quipperian bisa memilih cara yang kamu anggap lebih mudah, namun tetap berpedoman pada sifat-sifat logaritma, ya.

3. Sifat Perkalian Logaritma

Sifat perkalian logaritma mengacu pada salah satu dari 11 sifat umum logaritma, yaitu sifat berikut.

alogb.blog c = a log c

Jika dua logaritma yang berbeda basis dikalikan, akan dihasilkan logaritma baru yang basisnya sama dengan logaritma pertama dan numerusnya sama dengan logaritma kedua. Perhatikan contoh berikut.

3log 2. 2log 4 = 3 log 4

Ingat, perkalian logaritma itu berbeda dengan logaritma perkalian. Perkalian logaritma merupakan operasi perkalian antara dua log atau lebih. Sementara log perkalian merupakan bentuk log yang numerusnya berupa perkalian. Perhatikan perbedaan berikut ini.

  • Perkalian log = 3 log 2 x 2 log 4
  • Log Perkalian = 3log(2×4)

Oleh sebab itu, sifat keduanya juga pasti berbeda.

4. Sifat pembagian logaritma

Sifat perkalian logaritma mengacu pada salah satu dari 11 sifat umum logaritma, yaitu sifat berikut.

x log a / x log b = b log a

Pembagian dua logaritma akan menghasilkan log baru di mana numerus penyebutnya akan menjadi basis dari log yang baru. Sementara itu, numerus pembagi akan tetap menjadi numerus pada log yang baru. Perhatikan contoh berikut.

2 log 4 / 2 log 6 =16 log 4

5. Sifat Logaritma Akar dan Kuadrat

Sifat logaritma akar dan kuadrat mengacu pada salah satu dari 11 sifat umum logaritma, yaitu sifat a log cm = ma log c

Sifat tersebut menunjukkan bahwa pangkat dari numerus bisa dijadikan konstanta di depan logaritmanya. Adapun contoh sifat logaritma bentuk kuadrat berikut.

4log52 = 24 log 5 -> sifat logaritma kuadrat

Untuk logaritma akar, kamu hanya perlu mengubah akar numerusnya dalam bentuk bilangan berpangkat. Selanjutnya, gunakan sifat logaritma seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun contoh sifat logaritma akar adalah sebagai berikut.

Contoh Soal Logaritma

Untuk mengasah pemahamanmu tentang sifat logaritma, yuk simak contoh soal berikut.

Contoh Soal 1

Sederhanakan bentuk logaritma berikut!

xlog(a2 – ab) – xlog 2a

Pembahasan:

Kedua bentuk log tersebut memiliki basis yang sama, yaitu x, sehingga kamu bisa menggunakan sifat pengurangan seperti berikut untuk menyederhanakannya.

Contoh Soal 1 Logaritma

Jadi, bentuk sederhana dari xlog(a2 – ab) – xlog 2a adalah xlog (a-b)/2

Contoh Soal 2

Diketahui 5x log y2 = 2/3

Berapakah perbandingan antara x dan y?

Pembahasan:

Untuk menyelesaikan soal tersebut, kamu bisa menggunakan sifat

Dengan demikian:

Contoh Soal ke 2 Logaritma

Lalu, substitusikan nilai x = 3 ke persamaan sehingga menjadi:

Jadi, perbandingan antara x dan y adalah 3 : 5

Contoh Soal 3

Suatu tempat A dilanda gempa bumi yang kekuatannya 6 SR. Persamaan kekuatan gempa buminya dinyatakan sebagai berikut.

K = 2log(184 – x)

Jika x merupakan jarak antara suatu daerah dengan titik pusat gempanya (dalam mil), berapakah jarak antara tempat A dan pusat gempa?

Pembahasan:

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kamu harus menggunakan sifat-sifat logaritma. Sifat yang bisa kamu gunakan adalah a log an = n

Artinya, kamu harus membuat persamaan kekuatan gempa bumi sedemikian sehingga dihasilkan nilai = 6 seperti berikut

K = 6

2log(184 – x) = 6

2log(184 – x) = 2 log 26

⇔ 184 – x = 26

⇔ 184 – x = 64

⇔ x = 120 mil

Jadi, jarak antara tempat A dan pusat gempanya adalah 120 mil

Dari pembahasan di atas, Quipperian sudah tahu kan jika sifat eksponen dan logaritma itu berbeda? Perbedaannya cukup mendasar, ya. Sifat eksponen lebih mengarah pada penyelesaian bilangan berpangkat atau antilogaritma.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat, ya. Untuk mendapatkan materi lengkapnya, yuk buruan gabung Quipper Video. Bersama Quipper Video, belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan. Salam Quipper!

Lainya untuk Anda