Home » Mapel » Kimia » Pahami Pengertian Penurunan Titik Beku, Rumus, dan Contoh Soalnya

Pahami Pengertian Penurunan Titik Beku, Rumus, dan Contoh Soalnya

Quipperian, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa es di jalanan bisa mencair? Atau mengapa mobil-mobil tetap bisa berjalan saat musim dingin? Hal ini disebabkan adanya peristiwa penurunan titik beku. 

Titik beku adalah suhu pada saat zat cair mulai membeku. Titik beku ini dapat mengalami penurunan apabila ditambahkan zat terlarut dalam sebuah larutan. 

Lantas, apa itu penurunan titik beku? Bagaimana penurunan titik beku ini bisa terjadi? Apa contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Temukan jawabannya pada ulasan berikut ini. 

Pengertian Penurunan Titik Beku

Titik beku adalah suhu dari tekanan tertentu saat terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Titik beku ini bisa mengalami penurunan atau disebut dengan penurunan titik beku ketika adanya penambahan zat terlarut ke dalam sebuah larutan

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan. Penurunan titik beku ini termasuk salah satu sifat koligatif larutan. 

Dalam perhitungan kimia, penurunan titik beku disimbolkan dengan ΔTf (f berasal dari kata freeze) atau ΔTb . Peristiwa penurunan titik beku ini sering diterapkan pada negara-negara yang memiliki musim dingin. 

Proses Penurunan Titik Beku

Agar lebih mudah memahami proses penurunan titik beku, coba perhatikan saat orang membuat es puter. 

Pada pembuatan es puter, adonan es puter akan ditempatkan pada sebuah wadah yang terendam es batu dan air yang telah diberi garam dapur sambil diputar-putar. Tujuannya adalah agar adonan es puter bisa membeku. 

Proses pembuatan es puter ini sebenarnya sama dengan proses penurunan titik beku. Perlu diketahui, titik beku air murni pada tekanan 760 mmHg adalah 0℃. 

Berhubung, adonan es puter ini bukan lagi berbentuk air murni karena sudah ditambahkan berbagai bahan pembuatan es puter sehingga diperlukan suhu yang lebih dingin untuk membekukannya. 

Dengan kata lain, titik bekunya harus diturunkan lagi. Sebab, jika tekanan uap larutan yang dalam hal ini adalah bahan-bahan pembuat es puter lebih rendah dibandingkan tekanan uap pelarut (air), maka larutan tidak akan membeku pada suhu 0℃. Adonan es puter akan membeku ketika berada pada suhu di bawah 0℃.

Jadi, intinya proses penurunan titik beku ini terjadi apabila suhu berada di bawah 0℃ untuk air murni, tetapi jika dalam bentuk larutan, contohnya seperti adonan es puter ini, suhu harus berada di bawah 0℃ agar adonan es bisa membeku. 

Rumus Penurunan Titik Beku

Untuk mengetahui penurunan titik beku larutan, kamu dapat menghitungnya dengan rumus penurunan titik beku berikut ini. 

Keterangan:

ΔTf = penurunan titik beku larutan

Tf° = titik beku pelarut murni (air)

Tf = titik beku larutan

Titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi tergantung pada konsentrasi atau jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya. Coba perhatikan diagram berikut ini. 

Diagram penurunan titik beku

Keterangan:

= garis beku pelarut murni (air)

= garis beku larutan

Tf° = titik beku pelarut murni (air)

Tf = titik beku larutan

ΔTf = Tf° – Tf = penurunan titik beku larutan

Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa penurunan titik beku berbanding lurus dengan kemolalan larutan. Hubungan antara titik beku larutan dan kemolalan ini dapat dituliskan pada rumus berikut ini. 

Jika dijabarkan, maka rumus hubungan antara titik beku larutan dan kemolalan ini akan terlihat seperti berikut ini. 

ΔTf = Kf x massaMr x 1.000P

Keterangan:

massa = massa zat terlarut (gram)

Mr = massa molekul relatif zat terlarut 

P = massa pelarut (gram)

Kf = tetapan penurunan titik beku molal (℃ m-1)

m = molalitas larutan (m)

Beberapa pelarut ada yang sudah ditentukan harga tetapan penurunan titik bekunya (Kf). Berikut daftar pelarutnya. 

PelarutTitik Beku (℃)Kf  (℃ m-1)
Aseton-95,352,40
Benzena5,455,12
Kamfer179,8 39,7
Karbon tetraklorida-2329,8
Sikloheksana6,520,1
Naftalena80,56,94
Fenol437,27
Air01,86

Penerapan Penurunan Titik Beku

Penurunan titik beku ini cukup sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pembuatan makanan hingga kendaraan. 

Berikut adalah beberapa contoh penerapan penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Pembuatan es krim

Selain es puter, penurunan titik beku juga diterapkan dalam pembuatan es krim. Caranya sama, yaitu dengan menambahkan garam pada es agar suhu menjadi turun. 

Jika suhu tidak diturunkan atau tetap pada besaran 0℃, maka air yang terdapat dalam adonan es krim akan lebih cepat membeku. Alhasil, tekstur es krim pun menjadi keras. 

Namun, jika suhu diturunkan di bawah titik beku air dengan cara menambahkan garam pada es, lalu ditambahkan pengemulsi es krim (whipping cream atau SP) ke dalam adonan, maka akan menghasilkan es krim yang lembut. 

2. Mencairkan salju di jalanan

Musim dingin selalu identik dengan salju dan udara dingin. Salju yang turun terlalu lebat ini dapat menyebabkan jalanan tertutup es sehingga membuat kendaraan tidak dapat melintasi jalanan tersebut. 

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mencairkan salju di jalanan tersebut menggunakan garam. Hal ini akan membuat larutan air pada es dan garam memiliki titik beku yang lebih rendah daripada air murni karena penurunan titik beku larutan. 

Air biasanya akan membeku pada suhu 0°C, tetapi ketika ditambahkan garam, suhunya akan turun. Semakin tinggi konsentrasi garam, maka semakin rendah titik beku air. 

3. Antibeku pada radiator mobil

Musim dingin tidak hanya membuat udara menjadi dingin dan jalanan ditutupi salju saja, tapi juga dapat menyebabkan air radiator mobil menjadi lebih cepat beku. Jika dibiarkan saja, maka radiator mobil akan cepat rusak. 

Sebagai tindakan pencegahan, biasanya ditambahkan etilen glikol ke dalam air radiator sehingga titik beku air dalam radiator menurun. Dengan kata lain, air jadi tidak mudah membeku. 

4. Air laut

Ketika musim dingin, air laut tidak membeku secara menyeluruh. Hal ini dikarenakan kandungan garam yang terdapat di dalam air laut sehingga membuat suhu air laut berada di bawah titik beku air murni. 

Contoh Soal Penurunan Titik Beku dan Pembahasannya

Kalau tadi penerapan penurunan titik beku dalam kehidupan sehari-hari, lalu bagaimana penerapan titik beku dalam soal perhitungan kimia? Yuk, simak beberapa contohnya berikut ini. 

Contoh 1 

Suatu larutan dibuat dengan cara melarutkan 3 gram urea CO(NH2)2 dalam 100 gram air. (Kf air = 1,86 °C/m Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1). Tentukan penurunan titik bekunya. 

Pembahasan

Sebelum mencari penurunan titik beku, kamu harus mencari nilai Mr dari CO(NH2)2 terlebih dahulu. Berikut caranya. 

Mr = ( 1 x massa atom C) + (1 x massa atom O) + (2 x massa atom N) + (2 x 2 massa 

    atom H)

= (1 x 12) + (1 x 16) + (2 x 14) + (2 x 2 x 1)

= 24 + 32 +28 + 4

= 60

ΔTf = Kf x massaMr x 1.000P

= 1,86 x 360 x 1.000100

= 0,93°C

Tf = Tf° – ΔTf

= 0 – 0,93

= -0,93°C

Contoh 2 

Etilen glikol (C2H12O2) merupakan zat nonelektrolit nonvolatil yang digunakan sebagai zat antibeku dalam radiator mobil. Hitunglah titik beku larutan etilen glikol 25,0% (berdasarkan massa) dalam air! ((Kf = 5,38 °C/m Ar C = 12, O = 16, H = 1)

Pembahasan

Dalam 100 gram larutan etilen glikol terdapat 25 gram etilen glikol dan 75 gram air. Pada soal, nilai molalitas belum diketahui, maka kamu harus menghitung nilai molalitas terlebih dahulu. Caranya:

m = massaMr x 1.000P

    = 2562 x 1.00075

= 5,38 m

ΔTf = Kf . m

= 5,38°C/m . 5,38 m

= 10°C

Tf = Tf° – ΔTf

= 0 – 10

= -10°C

Nah, itu dia pembahasan mengenai penurunan titik beku. Jangan lupa untuk sering-sering latihan soal penurunan titik beku, ya supaya kamu semakin paham dan mahir mengerjakan perhitungannya. Semoga bermanfaat!

Lainya untuk Anda