Home » Mapel » Geografi » Embun – Geografi Kelas 10

Embun – Geografi Kelas 10

Embun

Hai, Quipperian!

Selamat tahun baru 2021! Wah, sudah berapa lama kamu menjalani PJJ, nih? Rasanya seperti sudah berabad-abad, ya! Padahal baru satu tahun. Dalam kurun waktu tersebut, perubahan apa saja yang terjadi pada dirimu? Perubahannya ke arah positif atau malah negatif, nih?

Jika dibandingkan dengan saat semuanya masih berjalan dengan normal, bisa jadi kamu sekarang sudah jarang bangun pagi, ya? Karena tidak perlu kemana-mana alias tetap di rumah, banyak siswa yang bangun lebih siang. Wah, kalau kamu salah satunya, kamu jadi melewatkan pagi hari yang tenang, deh.

Padahal, bangun di pagi hari punya banyak manfaat lho, Quipperian. Di antaranya, meningkatkan konsentrasi dan produktivitasmu. Dua hal ini kan penting banget ya untuk seorang pelajar. 

Apalagi, PJJ bisa membuatmu lebih sulit untuk fokus karena ada distraksi-distraksi di rumah yang enggak ada di sekolah. Kalau sudah enggak fokus, wah, produktivitas pasti menurun dan tugas pun jadi menumpuk puk puk!

Yuk, bangun lebih pagi mulai dari besok! Supaya masih bisa melihat embun pagi! Eits, kapan nih terakhir kali kamu melihat embun?

Kali ini, Quipper Blog punya ulasan lengkapnya. Check this out!

Pengertian Embun

Quipperian, kamu pasti sudah sering mendengar ‘embun’. Jika kamu sering bangun pagi alias sang early riser, kamu mungkin sudah sering melihat embun di daun atau rumput. 

Kalau kamu bukan early riser sekalipun, kamu mungkin pernah merasakan kaca mobil atau ruangan yang berembun juga.

Saat duduk di sekolah dasar dulu, kamu mungkin pernah juga mengingat istilah ‘mengembun’ pada pelajaran mengenai perubahan wujud benda. Sesuatu yang berubah wujud dari gas menjadi cair disebut mengembun.

Ternyata, embun adalah salah satu gejala pada cuaca dan iklim, lho. Sebelum terbentuk, embun sebetulnya adalah uap air.

Bagaimana Proses Terjadinya Embun?

Serupa dengan yang kamu pelajari tentang perubahan wujud benda, proses terjadinya juga berkaitan dengan perubahan wujud dari gas menjadi cair. Proses ini kita kenal sebagai proses kondensasi.

Embun dihasilkan dari proses kondensasi ini, guys, pada saat air berubah wujud dari gas atau uap menjadi cair. 

Untuk dapat menjadi embun, suhu udara harus terlebih dahulu menurun sehingga benda-benda akan menjadi dingin. Udara yang berada di sekitar benda yang dingin akan turut menjadi dingin. Nah, bersamaan dengan menurunnya suhu, kemampuan untuk menahan uap air yang dimiliki udara dingin juga ikut menurun.

Karena sudah tidak bisa lagi menahan uap air di dalamnya, maka uap air ini akan mengalami kondensasi dan menghasilkan titik air yang kita sebut sebagai embun. Suhu di mana embun terbentuk ini selanjutnya disebut sebagai titik embun.

Supaya lebih jelas, ini dia ilustrasinya. Saat kamu mandi pagi dengan air hangat sebelum kelas Zoom pertama dimulai, kamu mungkin menyadari bahwa cermin di kamar mandimu berembun. 

Nah, penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah uap dari air hangat yang kamu pakai. Uap air tersebut mengalami kondensasi di permukaan cermin yang dingin.

Pssst, meskipun cukup mirip dengan proses terjadinya hujan, tapi berbeda hujan, ya! Perbedaannya terletak dari ketinggian tempat terjadinya kondensasi. Hujan terjadi karena uap air mengalami kondensasi di langit sebagai awan. Sementara, dalam pembentukan embun, uap air mengalami kondensasi pada permukaan sesuatu, misalnya permukaan rumput di lapangan atau permukaan kap mobil di garasi.

Apa Saja yang Memengaruhi Pembentukan Embun?

Titik embun tidak selalu terjadi pada suhu yang sama, Quipperian. Memiliki variasi, tergantung dari tempat, cuaca, dan waktu.

  • Tempat
    Lazim ditemui pada tempat-tempat yang lembap seperti daerah tropis yang hangat daripada tempat-tempat yang kering. Alasannya adalah karena udara yang hangat dan lembap penuh dengan uap air yang dapat mengalami kondensasi pada malam hari yang sejuk.
  • Cuaca
    Cuaca berangin kencang atau dingin dapat menggagalkan terbentuknya embun. Apalagi, uap air tidak mengalami kondensasi pada tempat dingin dengan suhu di bawah nol derajat Celcius atau titik beku. Sehingga, uap air yang ada akan berubah menjadi kristal es.
  • Waktu
    Lebih sering terbentuk di malam hari karena pada saat itulah suhu akan menurun dan benda-benda turut serta mendingin. Namun, tidak harus malam hari, ya. Asalkan suhu tersebut adalah titik embun, maka dapat terbentuk.

Efek Positif atau Negatif bagi Tumbuhan

Kita mengetahui bahwa semua tumbuhan membutuhkan air. Kebanyakan mendapatkannya dari dalam tanah sebagai hasil dari penyerapan air hujan. Ada pula beberapa jenis tanaman yang mampu menyerap air dari embun yang menempel padanya.

Di sisi lain, embun yang terjadi pada daerah di dataran tinggi dapat menghasilkan kerusakan pada daun teh atau tembakau karena sifatnya yang sangat dingin. Sifat yang sangat dingin ini menjadikannya akan meninggalkan bintik-bintik coklat.

Quipperian, sekarang kamu sudah mengetahui lebih banyak tentang embun. Meskipun sederhana, tetapi ternyata hal ini termasuk gejala dalam cuaca dan iklim, ya! Masih ada banyak ulasan tentang gejala lainnya yang bisa kamu baca di Quipper Blog. So, see you around!

Penulis: Evita

Lainya untuk Anda