Home » Mapel » Fisika » Pengertian Viskositas: Rumus, Faktor, Penerapan dan Contoh Soal

Pengertian Viskositas: Rumus, Faktor, Penerapan dan Contoh Soal

Pengertian Viskositas Rumus, Faktor, Penerapan dan Contoh Soal

Hai Quipperian, setiap tiga bulan sekali pasti kamu akan ganti oli motor mu kan? Kira-kira, mengapa sih harus sering-sering ganti oli? Pernahkah kamu membandingkan tekstur oli sebelum dan setelah digunakan? Sebelum digunakan, oli akan terlihat kental.

Namun, tingkat kekentalan itu akan berkurang seiring pemakaian. Dalam hal ini, oli berfungsi sebagai peredam gesekan antara mesin-mesin motormu.

Mengapa sih harus oli? Oli termasuk salah satu senyawa yang memiliki tingkat viskositas terbaik untuk mesin motor. Lalu, apa yang dimaksud viskositas itu? Seperti apa rumus viskositasnya? Daripada penasaran, yuk simak selengkapnya!

Pengertian Viskositas

Viskositas atau disebut juga kekentalan adalah tingkat ketahanan suatu fluida terhadap tegangan yang diterimanya. Viskositas itu disebabkan oleh adanya gaya kohesi antar partikel fluida.

Gaya kohesi adalah gaya tarik antarpartikel sejenis. Semakin tinggi viskositas suatu fluida, semakin lama gerakan suatu benda di dalam fluida tersebut. Sebaliknya, semakin rendah viskositas fluida, semakin cepat gerakan suatu benda di dalam fluida.

Contoh, masukkan kelereng ke dalam oli dan air secara bersamaan. Kira-kira, kelereng mana yang akan sampai dasar terlebih dahulu? Pasti kelereng yang dimasukkan ke dalam air, kan?

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Viskositas

Viskositas fluida itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu, tekanan, dan penambahan suatu gas.

Suhu

Suhu sangat berpengaruh pada tingkat kekentalan suatu fluida. Semakin tinggi suhu, semakin berkurang viskositas fluida. Artinya, suhu berbanding terbalik dengan viskositas. Contoh, oli akan menjadi lebih cair saat dipanaskan.

Tekanan

Selain suhu, tekanan juga berpengaruh pada viskositas fluida. Namun, tekanan berbanding lurus dengan viskositas. Artinya, semakin besar tekanan pada fluida, semakin tinggi viskositasnya. Sebaliknya, semakin kecil tekanan pada fluida, semakin rendah viskositasnya.

Penambahan

Penambahan gas juga mempengaruhi viskositas fluida. Dengan adanya penambahan gas, viskositas fluida akan naik.

Rumus Viskositas

Masalah kekentalan atau viskositas ini telah dipelajari lebih detail dalam hukum Stokes. Hukum ini ditemukan oleh Sir George Stokes pada tahun 1845.

Menurut Stokes, jika suatu benda bergerak di dalam fluida kental dengan kelajuan v, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesek dengan partikel fluida sebesar Fs. Nah, rumus Fs inilah yang kemudian disebut gaya Stokes.

Besarnya gaya Stokes berbanding lurus dengan koefisien kekentalan fluida, jari-jari bola, dan kelajuan bendanya. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Rumus Viskositas adalah Fs = 6πηrv

Fs = gaya gesek benda dengan partikel fluida (N)

η = koefisien viskositas (N.s/m2)

r = jari-jari bola (m)

v = kelajuan benda di dalam fluida (m/s)

Lalu, bagaimana jika koefisien viskositas fluida belum diketahui? Nah, untuk mencari koefisien viskositas, kamu bisa menggunakan rumus di bawah ini.

rumus koefisien viskositas

Keterangan Rumus

η = koefisien viskositas (N.s/m2)

r = jari-jari bola (m)

g = percepatan gravitasi Bumi (m/s2)

v = kecepatan terminal bola (m/s)

ρb = massa jenis benda/bola (kg/m3)

ρf = massa jenis fluida (kg/m3)

Apa arti bola pada rumus di atas? Pada setiap percobaan, benda yang dimasukkan ke dalam fluida biasanya berbentuk bola, contohnya gotri. Itulah mengapa terdapat jari-jari bola (r) pada rumus tersebut. Lantas, bagaimana jika bentuk bendanya bukan bola? Nah, materi itu akan kamu pelajari di tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi, ya.

Penerapan Viskositas dalam Kehidupan Sehari-Hari

Setiap jenis fluida memiliki tingkat kekentalan yang berbeda-beda, sehingga penarapannya juga pasti berbeda-beda. Adapun penerapan viskositas dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

Oli sebagai Pelumas

Oli merupakan zat pelumas yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor. Dengan adanya pelumas inilah mesin motor bisa meminimalisir gesekan antara piston dan dinding silinder. Semakin lama digunakan, tingkat kekentalan oli akan berkurang. Jika oli tersebut kamu paksakan untuk bekerja, maka mesin kendaraanmu bisa berasap karena daya pelumas oli semakin berkurang seiring berkurangnya viskositas.

Minyak Goreng

Jika dibandingkan dengan air, minyak goreng tentu memiliki tekstur yang lebih kental. Saat minyak kamu gunakan untuk memasak, pasti tingkat kekentalannya akan berkurang. Jika kekentalan minyak berkurang, maka daya pakainya juga tidak akan maksimal.

Air Mengalir Melalui Pipa

Air tergolong fluida cair atau memiliki viskositas sangat rendah. Itulah mengapa, air mudah dialirkan melalui pipa, bahkan pipa yang ukurannya sempit. Coba bandingkan dengan oli, apakah bisa oli mengalir melalui pipa yang sangat sempit? Tentu saja bisa, namun butuh waktu yang cukup lama.

Cat Tembok

Siapa di antara Quipperian yang pernah membantu orang tua mengecat rumah? Agar hasil polesan cat bisa terserap sempurna, pasti orang tuamu akan mengatur kekentalan cat sedemikian sehingga optimal untuk digunakan. Jika cat terlalu kental, maka akan sulit untuk diratakan di dinding. Sebaliknya, jika terlalu encer, warna cat tidak akan terlihat jelas.

Contoh Soal Viskositas

Agar kamu semakin paham, yuk simak contoh soal berikut ini.

Soal 1

Sebuah bola yang terbuat dari baja memiliki massa jenis 7.860 kg/m3 dan jari-jari 3 mm. Lalu, bola baja tersebut dimasukkan ke dalam oli yang koefisien viskositasnya 0,2 Pa.s. Jika massa jenis oli 860 kg/m3, berapakah kecepatan terminal bola baja tersebut?

Diketahui :

η = 0,2 Pa.s

r = 3 mm = 0,003 m

g = 10 m/s2

ρb = 7.860 kg/m3

ρf = 860 kg/m3

Ditanya: v =…?

Jawaban

Kecepatan terminal bisa kamu tentukan dari rumus berikut.

jawaban soal 1 viskositas

Jadi, kecepatan terminal bola baja tersebut di dalam oli adalah 0,7 m/s.

Soal 2

Pada percobaan Hukum Stokes di laboratorium, Andi menjatuhkan bola kecil berdiameter 4 mm ke dalam cairan yang koefisien viskositasnya 1,5 Pa.s. Jika bola kecil tersebut bergerak dengan kelajuan 1,5 m/s, tentukan besarnya gaya gesek antara bola dan partikel-partikel cairan!

Diketahui :

d = 4 mm ↔ r = 2 mm = 0,002 m

η = 1,5 Pa.s

v = 1,5 m/s

Ditanya: Fs =…?

Jawaban

Besarnya gaya gesek yang dialami bola dirumuskan sebagai berikut.

Fs = 6πηrv  = 6(3,14)(1,5)(0,002)(1,5)  = 0,085 N

Jadi, besarnya gaya gesek antara bola dan partikel-partikel cairan adalah 0,085 N.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat, ya.

Lainya untuk Anda