Home » Mapel » Fisika » [Rumus] Macam Titik Berat Benda Berdimensi Satu, Dua, Tiga dan Contoh Soal

[Rumus] Macam Titik Berat Benda Berdimensi Satu, Dua, Tiga dan Contoh Soal

[Rumus] Macam Titik Berat Benda Berdimensi Satu, Dua, Tiga dan Contoh Soal

Hai Quipperian, pernahkah kamu mencoba berdiri dengan satu kaki? Hmm, bagaimana ya rasanya? Saat berdiri dengan satu kaki, pasti kamu mudah terasa lelah dan lebih sulit untuk menyeimbangkan diri, dibandingkan berdiri dengan dua kaki.

Kira-kira, apa ya penyebabnya? Yaa benar sekali. Hal itu disebabkan oleh perbedaan titik berat pada tubuhmu. Perbedaan posisi anggota tubuh sangat mempengaruhi letak titik beratnya.

Saat berdiri dengan dua kaki, titik berat itu berada di daerah pusar. Nah, saat berdiri dengan satu kaki, letak titik berat itu akan bergeser. Lalu, apa sih yang dimaksud titik berat itu? Yuk, simak selengkapnya!

Pengertian Titik Berat

Titik berat adalah titik konsentrasi atau titik pusat berat atau titik pusat gravitasi suatu benda. Seperti kamu ketahui bahwa setiap benda tersusun atas banyak partikel bermassa.

Nah, gabungan seluruh massa partikel di dalam benda disebut sebagai berat. Resultan gaya yang bekerja di titik berat ini sama dengan nol karena titik ini merupakan titik tangkap semua gaya berat yang bekerja pada benda.

Itulah mengapa, saat berdiri dengan dua kaki, kamu akan terasa seimbang dibandingkan berdiri dengan satu kaki. Biasanya, titik berat ditulis dalam bentuk koordinat (x0, y0). Perhatikan contoh berikut.

titik berat ditulis dalam bentuk koordinat x y

Nah, titik berat benda di atas bisa dirumuskan sebagai berikut.

Rumus titik berat benda

Keterangan Rumus

x0 = titik pusat pada sumbu-x

y0 = titik pusat pada sumbu-y

x1 = titik absis berat ke-1

x2 = titik absis berat ke-2

x3 = titik absis berat ke-3

y1 = titik ordinat berat ke-1

y2 = titik ordinat berat ke-2

y3 = titik ordinat berat ke-3

w1 = berat ke-1

w2 = berat ke-2

w3 = berat ke-3

Macam-Macam Titik Berat

Berdasarkan jenis bendanya, titik berat dibagi menjadi tiga macam, yaitu titk berat benda homogen berdimensi satu, titik berat benda homogen berdimensi dua (luas), dan titik berat benda homogen berdimensi tiga (volume). Apa perbedaan antara ketiga titik berat?

Titik Berat Benda Berdimensi Satu

Tentu kamu tahu lidi, kan? Bukan sapu lidi ya, tapi lidinya. Nah, lidi merupakan benda yang berdiameter sangat kecil, namun ukurannya panjang. Oleh sebab itu, benda-benda seperti lidi, kawat, disebut benda berdimensi satu.

Titik berat benda berdimensi satu berpusat di panjangnya saja. Secara matematis, rumus titik berat benda berdimensi satu adalah sebagai berikut.

rumus titik berat benda berdimensi satu

Keterangan Rumus

x1 = titik absis garis ke-1

x2 = titik absis garis ke-2

y1 = titik ordinat garis ke-1

y2 = titik ordinat garis ke-2

L1 = titik panjang garis ke-1

L2 = titik panjang garis ke-2

Berikut ini merupakan tabel benda-benda yang memiliki dimensi satu beserta rumus titik berat pada sumbu-y (y0).

Titik Berat Benda Berdimensi Dua (Luas)

Benda berdimensi dua adalah benda yang memiliki panjang serta lebar, contoh persegi, segitiga, jajargenjang, trapesium, dan sebagainya. Titik berat benda berdimensi dua ditinjau dari luas benda tersebut. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan Rumus

x1 = titik absis garis ke-1

x2 = titik absis garis ke-2

y1 = titik ordinat garis ke-1

y2 = titik ordinat garis ke-2

A1 = luas bangun garis ke-1

A2 = luas bangun garis ke-2

Adapun contoh yang termasuk bangun berdimensi dua beserta rumus titik berat pada sumbu-y (y0).

Titik Berat Benda Berdimensi Tiga (Volume)

Cara menentukan titik berat benda berdimensi tiga hampir sama dengan benda berdimensi satu atau dua. Hanya saja, pada dimensi tiga kamu harus tahu dulu volume bendanya. Contoh benda berdimensi tiga adalah tabung, limas, prisma, kubus, balok, dan sebagainya. Secara matematis, rumus titik berat benda berdimensi tiga adalah sebagai berikut.

Rumus Titik Berat Benda Berdimensi Tiga

Keterangan Rumus

x1 = titik absis garis ke-1

x2 = titik absis garis ke-2

y1 = titik ordinat garis ke-1

y2 = titik ordinat garis ke-2

V1 = volume bangun garis ke-1

V2 = volume bangun garis ke-2

Adapun contoh yang termasuk bangun berdimensi tiga beserta rumus titik berat pada sumbu-y (y0).

Contoh Soal Titik Berat

Agar kamu semakin paham cara menentukan titik berat pada suatu bangun, yuk simak contoh soal berikut ini.

Contoh Soal 1

Empat buah kawat disusun seperti gambar berikut.

contoh soal 1 titik berat

Tentukan letak titik berat kawat tersebut!

Pembahasan

Oleh karena ada 4 kawat, maka kamu harus menentukan L1, L2, L3, dan L4. Ingat, benda berbentuk kawat termasuk benda satu dimensi, sehingga titik beratnya terwakili oleh panjang benda. Dengan demikian, diperoleh:

L1 = 40 cm

L2 = 60 cm

L3 = 20 cm

L4 = 40 cm

Selanjutnya, tentukan koordinat x1– x4 dan y1 – y4.

x1 = 20y1 = 40
x2 = 30y2 = 40
x3 = 60y3 = 30
x4 = 0y4 = 60

Lalu, tentukan koordinat titik beratnya dengan rumus berikut.

1_tentukan koordinat titik beratnya dengan rumus

Jadi, koordinat titik beratnya adalah (23,75; 43,75).

Contoh Soal 2

Diketahui bangun seperti berikut.

contoh soal 2 titik berat

Tentukan letak titik berat bangun di atas terhadap alasnya!

Pembahasan

Bangun di atas merupakan bangun gabungan antara persegi dan segitiga sama sisi. Mula-mula, tentukan dahulu luas persegi dan luas segitiganya.

A1 (persegi) = 3 x 3       = 9 cm2

A2 (segitiga)  = 1/2 x 3 x 1       = 1.5 cm2

Lalu, tentukan y1 dan y2 bangun di atas.

y1 = 1,5 cm y2 = 0,5 + 3 = 3,5 cm

Dengan demikian :

jawaban soal 2 titik berat

Jadi, titik berat bangun terhadap alasnya adalah 1,785 cm.

Contoh Soal 3

Coba perhatikan gabungan beberapa garis berikut.

contoh soal 3 titik berat

Berapa ya koordinat titik berat gabungan beberapa garis di atas?

Silahkan coba sendiri di rumah, ya.

Jika kamu ingin tahu jawabannya, yuk silahkan gabung Quipper Video.

Lainya untuk Anda