Yuk, Mengenal Neraca Saldo dan Tujuannya di Sini!

Tahu nggak, sih, kalau neraca saldo merupakan dokumen penting bagi auditor? Soalnya, neraca saldo digunakan untuk menyusun neraca dan laporan keuangan lain di perusahaan. Jadi, neraca saldo ini dibuat untuk memeriksa apakah total kolom debit dan kredit dari akun buku besar cocok dengan satu sama lain, Quipperian. Karenanya, neraca saldo bisa membantu menemukan kesalahan akuntansi. Biar lebih paham, yuk, mengenal apa itu neraca saldo dan tujuannya di artikel berikut!

Apa Itu Neraca Saldo?

Neraca saldo adalah laporan keuangan yang menunjukkan saldo akhir semua akun di buku besar pada suatu waktu, Quipperian. Penyusunan neraca saldo adalah langkah pertama dalam menutup pembukuan pada akhir periode akuntansi.

Semua akun buku besar biasanya terdaftar di sisi kiri laporan. Nah, akun apa pun yang belum digunakan selama periode tersebut bisa dihilangkan. Di dalam neraca saldo, juga ada kolom dengan saldo debit dan kolom dengan saldo kredit yang totalnya harus cocok.

Fungsi Neraca Saldo

Sebelum mengetahui fungsi neraca saldo mari kita bahasa nih Quipperian Tujuan Laporan Keuangan dari para ahli karena neraca saldo merupakan salah satu bentuk laporannya.

Menurut Kasmir (2006)

“tujuan penyusunan laporan keuangan untuk memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini, jumlah kewajiban dan modal perusahaan, jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu, jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan, informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva pasiva dan modal perusahaan, informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode, informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan, dan informasi keuangan lainnya.”

Lalu Fungsi neraca saldo adalah memastikan bahwa semua entri dalam buku besar perusahaan sudah seimbang, Quipperian. Saldo akhir di setiap akun buku besar dicantumkan dalam neraca saldo. Nah, jumlah total debit dan kredit di setiap entri akuntansi idealnya harus cocok. Oleh karena itu, jika total debit dan total kredit pada neraca saldo nggak cocok, itu artinya ada satu atau lebih transaksi yang nggak seimbang.

Sebetulnya, ketidakseimbangan saldo ini bisa dicegah kalau kamu menyusun buku besar pakai software akuntansi. Dengan kata lain, perusahaan yang sudah pakai sistem komputerisasi nggak terlalu butuh neraca saldo. Tapi kalau bisnis masih mencatat secara manual, maka neraca saldo bakal berguna, nih. Sebab, neraca saldo bisa memperbaiki entri yang nggak seimbang dalam sistem manual.

Buat sistem pencatatan manual, neraca saldo juga digunakan untuk membuat laporan keuangan. Artinya, saldo akun dalam neraca saldo dikumpulkan secara manual ke dalam item baris pada laporan keuangan. Auditor juga bakal menggunakan neraca saldo di awal audit dan mentransfer saldo akun akhir dari laporan ini ke software audit yang digunakan. Baru setelah itu, auditor bakal menggunakan prosedur audit untuk menguji saldo ini.

Jenis-Jenis Neraca Saldo

Nah, neraca saldo umumnya terdiri dari tiga jenis neraca, yaitu:

  1. Neraca saldo yang belum disesuaikan

    Neraca saldo yang belum disesuaikan adalah daftar semua akun yang ditemukan dalam buku besar, Quipperian. Jenis neraca saldo ini disiapkan pada akhir periode (misalnya bulan, kuartal, atau tahun) sebelum entri penyesuaian dibuat. Biasanya, neraca saldo ini digunakan sebagai titik awal untuk menganalisis saldo akun.

  2. Neraca saldo yang disesuaikan

    Neraca saldo yang disesuaikan adalah laporan di mana semua akun debit dan kredit akan muncul seperti pada laporan keuangan setelah entri penyesuaian. Ini biasanya merupakan langkah terakhir dalam siklus akuntansi sebelum penyusunan laporan keuangan.

  3. Neraca saldo setelah penutupan

    Neraca saldo setelah penutupan adalah daftar akun neraca dengan saldo bukan nol pada akhir periode pelaporan. Saldo memverifikasi bahwa saldo debit sama dengan saldo kredit, Quipperian. Tujuannya adalah untuk memiliki dua angka yang sama untuk keseimbangan nol bersih.

Bagaimana Cara Membuat Neraca Saldo

Kalau mau membuat neraca saldo, ada beberapa langkah yang perlu kamu siapkan, yaitu:

  1. Mulai dengan hitung saldo setiap akun buku besar

    Mengikuti prinsip dasar akuntansi, transaksi bisnis pertama kali dicatat dalam bentuk entri jurnal. Entri jurnal ini kemudian masuk ke akun buku besar yang mencatat berbagai transaksi bisnis.

  2. Catat saldo debit atau kredit di neraca saldo

    Sisa saldo debit atau kredit pada berbagai akun buku besar harus dicatat dalam neraca saldo. Pada masing-masing akun buku besar, saldo dicatat dalam kolom debit atau kredit sesuai nominal sebenarnya.

  3. Hitung total kolom debit

    Pastikan kembali jumlah kolom debit sudah sesuai. Lakukan hal ini dengan mencatat semua saldo debit dari berbagai akun buku besar, yang dimasukkan ke dalam kolom debet neraca saldo.

  4. Hitung total kolom kredit

    Pastikan kembali jumlah kolom kredit sudah sesuai. Lakukan hal ini dengan mencatat semua saldo kredit dari berbagai akun buku besar, yang dimasukkan ke dalam kolom kredit neraca saldo.

  5. Periksa apakah debit sama dengan kredit

    Terakhir, kamu perlu periksa apakah total kolom debit cocok dengan total kolom kredit. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, neraca saldo dibuat untuk memeriksa keakuratan saldo debit dan kredit dari berbagai akun buku besar. Kalau totalnya nggak sama, itu artinya ada beberapa kesalahan saat mencatat transaksi dalam buku besar

Jadi, neraca saldo adalah lembar pembukuan di mana saldo semua buku besar dicatat pada kolom akun kredit dan debit dalam jumlah sama. Idealnya, neraca saldo dibuat oleh perusahaan secara berkala, biasanya pada setiap akhir periode pelaporan. Bagaimana sudah jelaskah dari penjelasan artikel diatas? Masih ingin mempelajari materi lain seputar laporan keuangan atau ilmu ekonomi? Langsung aja cek blog Quipper, ya, Quipperian!, Belajar Ekonomi jadi lebih mudah dengan Quipper!.

Lainya Untuk Anda

Memahami Pertumbuhan Ekonomi beserta Teori-Teorinya

Mengenal Teori Perdagangan Internasional

Alat dan Cara Melakukan Pembayaran Internasional