Home » Mapel » Biologi » Proses Penyerbukan Bunga dan Manfaatnya Bagi Tumbuhan

Proses Penyerbukan Bunga dan Manfaatnya Bagi Tumbuhan

Quipperian, penyerbukan merupakan bagian yang penting dalam keberhasilan proses reproduksi pada setiap tanaman. Penyerbukan pada tanaman pun dapat terjadi melalui beberapa cara. Agar dapat memahaminya dengan baik, mari simak penjelasan selengkapnya pada artikel ini sampai habis.

Apa itu penyerbukan?

Penyerbukan adalah proses bertemunya serbuk sari dengan kepala putik. Penyerbukan adalah peristiwa alami jatuhnya serbuk sari yang kemudian menempel pada kepala putik, sehingga terjadi proses pembuahan sempurna pada bunga.

Penyerbukan yang berhasil akan diikuti dengan tumbuhnya buluh serbuk ke dalam saluran putik menuju bakal biji. Selanjutnya, pada bakal biji kemudian terjadi proses pembuahan.

Apa saja jenis-jenis penyerbukan?

Adapun cara-cara penyerbukan tanaman dibagi menjadi beberapa jenis penyerbukan, seperti:

Penyerbukan berdasarkan perantaranya

Penyerbukan berdasarkan perantaranya terdiri dari:

Penyerbukan oleh angin (anemogami)

Adapun bunga yang diserbukkan oleh angin mempunyai ciri-ciri berikut:

  1. Mahkota bunganya tidak berwarna dan tidak memiliki kelenjar madu,
  2. Memiliki serbuk sari dengan jumlah banyak dan serbuk sarinya kering, serta memiliki berat yang ringan, sehingga mudah diterbangkan oleh angin dan mudah rontok,
  3. Kepala sari besar dan tangkai sari Panjang akan bergoyang jika tertiup oleh angin,
  4. Putik bunga terentang keluar, panjang, dan berbulu.

Penyerbukan oleh hewan (zoidiogami)

Umumnya, bunga akan segera melakukan proses penyerbukan jika dihinggapi oleh hewan yang berfungsi sebagai perantara penyerbukan. Hewan-hewan tersebut adalah serangga (enthomophily), seperti kupu-kupu, lebah, lebah madu, lalat buah, kumbang, tawon dan semut; burung (zoophily), seperti burung cucak rawa, burung kutilang, burung pipit dan burung pengisap madu; serta siput/keong.

Ciri-ciri bunga yang diserbukkan oleh hewan, yaitu:

  1. Mahkota bunganya memiliki warna cerah untuk daya tarik,
  2. Bunga berbau harum, dan mempunyai kelenjar madu,
  3. Memiliki serbuk sari yang berlendir, sehingga dapat melekat di tubuh hewan,
  4. Memiliki putik yang tersembunyi dan berlendir.

Adapun proses penyerbukan bunga oleh serangga sebagai berikut.

  1. Serangga singgah dan hinggap di bagian-bagian atas bunga untuk menghisap sari madu.
  2. Kemudian secara tanpa sengaja, serangga tersebuta akan menginjak serbuk sari yang menyebabkan ratusan serbuk sari melekat pada kakinya.
  3. Selanjutnya, ketika serangga berpindah pada bagian kepala putik untuk menghisap sari madu yang lain, maka serbuk sari yang tadi melekat pada kakinya akan berjatuhan dan menempel pada kepala putik dalam jumlah yang cukup banyak.

Penyerbukan oleh air (hidrogami)

Cara penyerbukan ini hanya terjadi pada tumbuhan yang bunganya terendam air. Contohnya pada bunga hydrilla.

Penyerbukan oleh manusia (antropogami)

Adapun proses penyerbukan pada bunga juga dapat dilakukan dengan pertolongan manusia. Contohnya penyerbukan tanaman vanili.

Bunga vanili merupakan jenis bunga berkelamin tunggal, sehingga terdapat bunga jantan dan bunga betina. Proses penyerbukan yang dilakukan oleh manusia adalah dengan cara memetik bunga jantan yang penuh akan serbuk sari, lalu di tempelkan pada bunga betina yang sudah matang.

Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari

Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari pun juga dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu:

Penyerbukan sendiri (autogami)

Penyerbukan sendiri adalah penyerbukan yang terjadi karena menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga itu sendiri. Tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri tidak akan menghasilkan keturunan yang bervariasi, dan proses ini terjadi ketika bunga belum mekar.

Penyerbukan tetangga (geitonogami)

Penyerbukan tetangga adalah polinasi yang terjadi karena menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga lain yang masih berada di satu tanaman.

Penyerbukan silang (alogami)

Penyerbukan silang adalah polinasi yang terjadi karena menempelnya serbuk sari dari suatu bunga dengan kepala putik pada tumbuhan lain yang sejenis. Penyerbukan silang sering juga disebut sebagai persilangan, karena dapat menghasilkan berbagai variasi keturunan. Hal tersebut terjadi akibat perpaduan sifat dari dua tumbuhan yang menjadi induknya, seperti persilangan antara bunga merah dengan bunga putih yang menghasilkan bunga merah, merah muda, dan putih.

Pada umumnya, penyerbukan silang terjadi karena adanya bantuan, baik bantuan angin, dan serangga yang dengan tidak sengaja membantu proses penyerbukan pada bunga. Hal ini bisa kita sebut juga dengan penyerbukan alami. 

Akan tetapi, untuk meningkatkan keragaman genetik pada pemuliaan tanaman, maka dilakukan hibridisasi atau penyerbukan buatan antar genotip. Hibridisasi merupakan proses menyilangkan dua tetua yang memiliki sifat unggul tertentu secara langsung, guna memperbaiki potensi hasil dan kualitas tanaman.

Perlu diingat, penyerbukan silang hanya dapat dilakukan pada tanaman yang memiliki ciri berikut.

  1. Tanaman dengan satu kelamin saja (kelamin betina saja atau kelamin jantan saja);
  2. Tanaman yang mempunyai struktur ukuran benang sari dan kepala putik yang tidak sama;
  3. Tanaman dengan benang sari dan kepala putik yang tidak mempunyai kesiapan untuk penyerbukan, karena kematangan yang tidak sama (dikogami); dan
  4. Tanaman dengan serbuk sari yang mengalami kemandulan atau steril.

Penyerbukan bastar

Penyerbukan bastar adalah penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari suatu bunga jatuh ke putik bunga tumbuhan lain, yang memiliki varietas berbeda. Oleh sebab itu, penyerbukan bastar bertujuan untuk menggabungkan sifat yang dikehendaki dari dua jenis tumbuhan dalam satu tumbuhan yang baru.

Apa saja faktor yang mempengaruhi penyerbukan?

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerbukan antara lain sebagai berikut.

Faktor Internal

Pemilihan tetua

Pemilihan tetua dalam proses penyerbukan bunga dapat memberikan peluang dalam menghasilkan varietas tanaman yang unggul. Dengan pemilihan tetua yang tepat, tanaman akan menjadi besar bila tetua yang digunakan merupakan varietas-varietas komersial unggulan yang sedang beredar, galur-galur murni tetua hibrida, dan tetua-tetua varietas sintetik.

Terdapat lima kelompok sumber plasma nutfah yang bisa dijadikan tetua, yaitu: (1) varietas komersial, (2) galur-galur elit pemuliaan, (3) galur-galur pemuliaan dengan satu atau beberapa sifat superior, (4) spesies introduksi tanaman, dan (5) spesies liar.

Waktu tanaman berbunga

Waktu tanaman berbunga juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi penyerbukan. Kita dapat memperhatikannya melalui penyesuaian waktu berbunga, serta waktu emaskulasi dan penyerbukan. Sebab, waktu penyerbukan tanaman berbunga harus tepat saat stigma reseptif.

Jika antara waktu antesis bunga jantan dan waktu reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu dilakukan sinkronisasi ulang dengan cara membedakan waktu penanaman antara kedua tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang sama. Namun, agar dapat melakukan sinkronisasi ini, kita akan membutuhkan informasi tentang umur tanaman berbunga.

Faktor Eksternal

Pengetahuan tentang organ reproduksi dan tipe penyerbukan

Agar kita bisa melakukan proses penyerbukan tanaman dengan baik, maka hal yang paling mendasar dan perlu kita ketahui adalah organ reproduksi dan jenis-jenis penyerbukan. Dengan mengetahui organ reproduksi tanaman, maka kita bisa menduga jenis penyerbukan seperti apa yang dapat diterapkan pada tanaman tersebut.

Cuaca saat penyerbukan

Cuaca sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan penyerbukan. Kondisi panas dengan suhu tinggi dan kelembaban udara terlalu rendah dapat menyebabkan bunga rontok. Demikian pula jika terjadi fenomena angin kencang dan hujan yang terlalu lebat.

Pelaksanaan proses penyerbukan harus dijalankan dengan serius dan bersungguh-sungguh.

Selain itu, ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses penyerbukan, yaitu: gangguan mekanis terhadap penyerbukan itu sendiri; perbedaan periode matang antara serbuk sari dan kepala putik; serta sterilitas dan inkompatibilitas.

Apa manfaat penyerbukan bagi tanaman?

Adapun manfaat dilakukannya penyerbukan pada tanaman, yaitu sebagai berikut.

  1. Untuk mendapatkan kualitas tanaman yang lebih baik,
  2. Untuk mempercepat proses pertumbuhan dan cara perkembangbiakan tanaman,
  3. Untuk mempercepat dan berhasil menjalani proses pembuahan.

Selain itu, penyerbukan juga dilakukan untuk memperoleh jenis tanaman baru yang memiliki sifat-sifat berikut.

  1. Tanaman tumbuh lebih cepat dan kuat,
  2. Hasil tanaman juga bisa dipanen dengan waktu yang lebih cepat,
  3. Produksi lebih tinggi, kualitas hasil lebih baik,
  4. Kualitas tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Bagaimana proses penyerbukan?

Proses polinasi (penyerbukan) dan fertilisasi adalah sebagai berikut.

  1. Serbuk sari yang memiliki dua inti (generatif dan vegetatif) harus sampai pada tetes penyerbukan.
  2. Kemudian serbuk sari masuk ke dalam bakal biji melalui mikrofil/ruang serbuk.
  3. Di dalam ruang serbuk, serbuk sari pun tumbuh menjadi buluh serbuk sari.
  4. Pembuahan kemudian terjadi kurang lebih selama 12-15 bulan setelah penyerbukan.
  5. Selama 12-15 bulan tersebut, sel induk megaspora di dalam nuselus membelah secara meiosis dan menghasilkan 4 sel haploid (n kromosom).
  6. Satu sel haploid bertahan sebagai satu megaspora lalu membelah berkali-kali membentuk gametofit betina yang belum dewasa.
  7. Sementara 3 sel hapioid lainnya berkembang menjadi 2 arkegonium yang masing-masing mengandung telur atau bakal buah.

Quipperian, itulah pembahasan mengenai penyerbukan bunga. Kamu pun dapat menerapkan beberapa cara penyerbukan di atas pada tanaman bunga milikmu.

Selanjutnya, Quipperian juga bisa mempelajari bagian-bagian pada bunga melalui video pembelajaran yang ada di Quipper Video. Ayo, bergabung sekarang juga!

Lainya untuk Anda