Home » Mapel » Biologi » Mengenal 4 Jenis Limbah dan Cara Mengatasinya

Mengenal 4 Jenis Limbah dan Cara Mengatasinya

Mengenal 4 Jenis Limbah dan Cara Mengatasinya

Jika mendengar kata limbah, apa yang terlintas dalam benak kamu? Apa air yang kotor dan berbau tidak sedap, kah?

Limbah sendiri merupakan residu atau sisa dari kegiatan produksi yang sudah tidak memiliki nilai lagi. Ada berbagai jenis limbah lain yang mungkin sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, pada pembahasan kali ini, kita akan belajar tentang pengertian limbah, jenis-jenis limbah, contoh, hingga cara penanganan limbah yang tepat. Yuk, langsung simak artikel di bawah ini!

Apa Itu Limbah?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limbah adalah sisa proses produksi atau bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian. KBBI juga mengartikan limbah sebagai barang rusak atau cacat dalam proses produksi.

Sementara itu, Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 mendefinisikan limbah sebagai sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

Dari kedua pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa limbah adalah sisa atau barang yang tidak memenuhi standar kelayakan yang dihasilkan dari suatu proses produksi sehingga tidak memiliki nilai lagi.

Jenis-jenis Limbah

Quipperian, bentukan dari limbah itu sendiri tidak hanya berupa cairan kotor dan berbau saja, tapi juga bisa berbentuk padat, gas, bahkan suara. Selain bentuk, limbah juga bisa dikelompokkan berdasarkan senyawa, sumber, dan sifatnya. Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan berikut.

1. Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya

Berdasarkan senyawanya, limbah dikelompokkan menjadi dua, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah jenis limbah yang mudah membusuk dapat terurai dengan sendirinya atau secara alami tanpa bantuan dari manusia.

Limbah jenis ini dapat terurai sendiri karena adanya peran mikroorganisme alami, seperti bakteri dan jamur.

Biasanya, limbah organik ini berasal dari bahan-bahan organik, baik tumbuhan maupun hewan. Misalnya, kulit buah-buahan, daun-daunan, kotoran hewan, kulit telur, dan tulang hewan.

Sebaliknya, limbah anorganik adalah jenis limbah yang tidak dapat atau sulit membusuk dan terurai sendiri tanpa bantuan manusia. Contoh limbah anorganik adalah plastik, kaca, kaleng, dan sebagainya.

Limbah ini bisa terurai dengan bantuan mikroorganisme alami, tapi waktu yang dibutuhkan sangat lama. Bahkan, bisa mencapai ratusan tahun hingga limbah anorganik terurai dengan sempurna.

Itulah mengapa, dibutuhkan campur tangan manusia agar limbah anorganik ini bisa lebih cepat terurai.

2. Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya

Selain berdasarkan senyawa, limbah juga dibedakan berdasarkan sumbernya. Ada limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah medis, limbah pertambangan, dan limbah pariwisata.

  • Limbah rumah tangga adalah jenis limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga, seperti sisa makanan, sisa potongan sayur, dan air sabun mencuci piring, serta kegiatan usaha, seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran.
  • Limbah industri adalah jenis limbah yang berasal dari sisa buangan dari hasil proses produksi, seperti potongan kain dari industri tekstil dan sisa pewarna makanan dari industri pangan.
  • Limbah pertanian adalah jenis limbah yang berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun perkebunan, seperti pupuk dan pestisida.
  • Limbah medis adalah jenis limbah yang berasal dari fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan laboratorium kesehatan. Contoh limbah medis adalah kain kasa bekas pakai, jarum suntik bekas, selang infus, dan sebagainya.
  • Limbah pertambangan adalah jenis limbah yang berasal dari kegiatan pertambangan, seperti merkuri, raksa, asam sulfat, dan sebagainya.
  • Limbah pariwisata adalah jenis limbah yang berasal dari aktivitas manusia ketika melakukan wisata, seperti sarana transportasi, tumpahan minyak dan oli yang dibuang oleh kapal, dan lainnya.

3. Jenis Limbah Berdasarkan Bentuk atau Wujudnya

Kalau berdasarkan bentuk atau wujudnya, limbah dibagi menjadi empat, yaitu limbah cair, padat, gas, dan suara.

  • Limbah cair adalah limbah yang berasal dari kegiatan manusia yang berbentuk cair. Contohnya, air deterjen dan air bekas cucian piring.
  • Limbah padat adalah limbah yang berasal dari kegiatan manusia yang berbentuk padat. Contohnya, serbuk kayu dan serbuk besi.
  • Limbah gas adalah limbah yang menggunakan udara sebagai media pencemarannya. Contoh, freon, sulfur oksida (SOx), dan Metan (CH4).
  • Limbah suara adalah limbah berupa gelombang bunyi yang merambat di udara dan menimbulkan gangguan, seperti suara mesin alat berat dan suara klakson kendaraan.

4. Jenis Limbah Berdasarkan Sifatnya

Selain dikelompokkan berdasarkan sumber, senyawa, dan bentuknya, limbah juga dikelompokkan berdasarkan sifatnya, yaitu limbah biasa dan limbah bahan berbahaya beracun (B3).

  • Limbah biasa adalah jenis limbah yang tidak menyebabkan kerusakan serius untuk lingkungan sekitar maupun kelangsungan makhluk hidup dalam skala kecil dan jangka panjang.
  • Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) adalah jenis limbah yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan beracun untuk lingkungan, kesehatan, dan kelangsungan makhluk hidup. Adapun karakteristik limbah ini adalah mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan beracun sehingga membutuhkan penanganan khusus untuk mengelolanya.

Contoh Jenis-jenis Limbah

Untuk memperlancar pemahaman kamu mengenai jenis-jenis limbah ini, berikut adalah beberapa contoh jenis-jenis limbah berdasarkan senyawa, sumber, dan bentuknya.

1. Contoh jenis limbah berdasarkan senyawanya

  • Contoh jenis limbah organik: sisa sayur, kulit buah, buah yang busuk, daun kering, ranting pohon, kayu, kotoran hewan, tulang ikan, dan limbah lain yang mudah terurai dan membusuk secara alami maupun dengan bantuan manusia.
  • Contoh jenis limbah anorganik: kemasan plastik, tutup botol, pecahan kaca, kaleng bekas makanan dan minuman, styrofoam bekas makanan, dan masih banyak lagi.

2. Contoh jenis limbah berdasarkan sumbernya

  • Contoh limbah rumah tangga: sisa makanan, sisa sayuran, sisa sayuran, cangkang telur, ampas teh, ampas kopi, air sabun mencuci piring, dan air cucian beras.
  • Contoh limbah industri: potongan kain dari industri tekstil, sisa pewarna makanan dari industri pangan, dan kertas yang terkontaminasi tinta dari industri percetakan.
  • Contoh limbah pertanian: penggunaan pupuk dan pestisida pada tanaman, jerami padi, kotoran ternak, tempurung kelapa, dan dedak padi.
  • Contoh limbah medis: kain kasa bekas pakai, jarum suntik bekas, selang infus, dan jaringan tubuh yang diambil saat operasi.
  • Contoh limbah pertambangan: merkuri, raksa, asam sulfat, arsenik, timbal, limbah logam, dan bebatuan.
  • Contoh limbah pariwisata: tumpahan minyak dan oli yang dibuang oleh kapal dan perahu motor di sekitar kawasan wisata bahari.

3. Contoh jenis limbah berdasarkan bentuk atau wujudnya

  • Contoh limbah cair: air deterjen, air bekas cucian piring, air tinja, minyak goreng, dan aliran air hujan di atas permukaan tanah.
  • Contoh limbah padat: kertas bekas, pecahan kaca, kardus, bungkus makanan, serbuk kayu, dan serbuk besi.
  • Contoh limbah gas: asap pabrik, karbon monoksida (CO) yang berasal dari kendaraan, freon AC, limbah CFC, dan gas metana.
  • Contoh limbah suara: suara klakson kendaraan bermotor, mesin pabrik, suara pesawat, dan musik dengan volume tinggi.

4. Contoh jenis limbah berdasarkan sifatnya

  • Contoh limbah biasa: limbah organik termasuk dalam limbah biasa karena tidak menimbulkan dampak yang serius.
  • Contoh limbah B3: bekas pengharum ruangan, pembasmi serangga, pembersih kamar mandi, hairspray, lem, dan bahan-bahan kimia, seperti asam asetat, kaporit, sianida, sulfida, dan fenol.

Cara Mengatasi Limbah

Semakin bertambahnya jumlah manusia di bumi, maka akan semakin bertambah pula jumlah limbah yang dihasilkan. Hal ini tentu akan mengganggu kesehatan manusia, hewan, maupun tumbuhan yang hidup di bumi.

Apalagi, beberapa jenis limbah ada yang berbahaya untuk lingkungan dan kelangsungan makhluk hidup. Maka dari itu, dibutuhkan cara untuk mengatasi jumlah limbah yang menumpuk atau setidaknya, jumlahnya tidak semakin bertambah.

Berikut adalah beberapa cara mudah untuk mengatasi limbah yang menumpuk tersebut.

1. Reuse

Reuse atau memanfaatkan kembali, yaitu menggunakan kembali barang yang sudah digunakan untuk tujuan yang berbeda. Misalnya, kaleng bekas minuman digunakan kembali sebagai tempat untuk menyimpan pensil.

2. Recycle

Recycle atau mengolah kembali, yaitu kegiatan memanfaatkan kembali limbah dengan mengolah materinya terlebih dahulu agar dapat digunakan lebih lanjut. Misalnya, mengolah kulit buah-buahan menjadi pupuk kompos sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.

3. Reduce

Selanjutnya ada reduce atau mengurangi, yaitu segala bentuk tindakan yang dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah. Misalnya, menggunakan plastik yang bisa dipakai berkali-kali saat belanja.

4. Replace

Selain menggunakan kembali barang bekas, kamu juga bisa melakukan replace, yaitu mengganti kebiasaan menggunakan barang dengan bahan sekali pakai dengan barang yang bisa dipakai berkali-kali. Sebab, barang yang terbuat dari bahan sekali pakai, justru dapat mempercepat jumlah sampah.

Misalnya, mengganti plastik belanja sekali pakai dengan tas belanja yang bisa dipakai dalam jangka waktu lama.

5. Refill

Refill atau isi ulang artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang sudah kosong. Jadi, kamu hanya perlu membeli isi produknya saja karena wadah produk sudah tersedia.

Misalnya, saat membeli minyak goreng, sabun cair, atau kecap, cukup beli isinya saja karena botolnya sudah tersedia di rumah.

6. Repair

Cara lain untuk mengatasi limbah agar tidak semakin bertambah adalah dengan melakukan perawatan atau repair terhadap barang yang kamu miliki. Misalnya, menggunakan barang yang terbuat dari kaca dengan hati-hati agar tidak pecah.

Cara Pemanfaatan Limbah yang Baik

Perlu diketahui bahwa tidak semua limbah berbahaya. Limbah yang tidak berbahaya ini bisa diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat sehingga bisa mengurangi dampak buruknya untuk lingkungan.

Berikut adalah beberapa cara pemanfaatan limbah dengan baik yang mungkin bisa kamu lakukan di rumah.

1. Membuat Kerajinan Tangan dari Kertas Bekas

Apakah di rumahmu banyak kertas bekas atau koran bekas yang sudah tidak terpakai lagi? Jangan langsung dibuang, ya karena kamu bisa membuat barang yang menarik, bahkan bernilai jual dari kertas maupun koran bekas tersebut.

Misalnya, dengan membuat kertas atau koran bekas tersebut menjadi vas bunga. Caranya dengan melilit kertas atau koran dalam jumlah banyak, lalu disusun hingga menyerupai vas bunga. Agar terlihat semakin cantik, kamu bisa mengecatnya dengan warna favoritmu.

2. Membuat Tas dari Pakaian Bekas

Quipperian, tahukah kamu bahwa industri pakaian menjadi salah satu penyumbang sampah paling besar di bumi? Dilansir dari ITS News, berdasarkan data yang diperoleh oleh Direktur Asosiasi Daur Ulang Tekstil Inggris, Alan Wheeler, industri pakaian berada pada posisi kedua sebagai penyumbang polusi terbesar di dunia.

Nah, menggunakan kembali pakaian bekas yang kamu miliki bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi limbah dari tekstil. Apalagi, tekstil merupakan salah satu limbah yang sulit untuk didaur ulang.

Selain itu, kamu juga bisa membuat kerajinan tangan, seperti tas dari pakaian bekas. Hasilnya, tas yang kamu miliki pasti terlihat lebih unik.

3. Mengolah Sampah Organik menjadi Pupuk Kompos

Selain pakaian bekas, kulit buah dan sisa makanan yang dibiarkan begitu saja ternyata juga berdampak buruk untuk lingkungan.

Untuk mengatasinya, kamu bisa mendaur ulang sampah dapur ini menjadi pupuk kompos. Nantinya, pupuk ini bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman sehingga kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli pupuk sekaligus mengurangi jumlah sampah di bumi.

Nah, Quipperian, itu dia pembahasan mengenai jenis-jenis limbah yang ada di bumi. Mengingat saat ini hanya bumi tempat kita hidup, sudah seharusnya kita menjaga lingkungan agar setiap makhluk hidup yang tinggal di bumi bisa hidup dengan sehat dan nyaman.

Kamu bisa menerapkan beberapa cara mengatasi limbah di atas sebagai upaya untuk mengurangi jumlah limbah di bumi. Sekian pembahasan kali ini dan sampai jumpa di pembahasan lainnya, ya!

Lainya untuk Anda