Home » Mapel » Biologi » Pembahasan Jaringan Ikat pada Manusia dan Macamnya

Pembahasan Jaringan Ikat pada Manusia dan Macamnya

Quipperian, tahukah kalian, mengapa organ-organ dalam tubuh kita tetap berada pada posisinya dan tidak berantakan? Meskipun kita melakukan banyak aktivitas, seperti berolahraga dan melompat.

Hal itu karena organ di dalam tubuh kita dibungkus oleh jaringan ikat. Lalu, apa itu jaringan ikat pada manusia? Mari simak penjelasan selengkapnya mengenai fungsi, struktur, dan macam-macam jaringan ikat di artikel berikut ini.

Apa yang dimaksud dengan jaringan ikat?

Jaringan ikat (jaringan penyambung) adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat atau menyokong jaringan lain. Jaringan ikat berkembang dari jaringan mesenkim, yaitu salah satu jaringan embrional yang terbentuk sejak awal pembentukan embrio, dan berasal dari lapisan embrional mesoderm.

Fungsi jaringan ikat

Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai berikut:  

  1. Pengikat dan penyambung antarjaringan yang ada dalam tubuh manusia, seperti pada tendon yang menghubungkan jaringan tulang dengan jaringan otot.
  2. Penyokong dan pembentuk struktur tubuh, terutama pada jaringan ikat tulang.
  3. Pelindung suatu organ dengan cara membungkus organ-organ tubuh, seperti jaringan ikat pleura yang membungkus paru-paru.
  4. Penyimpan energi, seperti pada jaringan ikat lemak.
  5. Pengangkutan zat-zat dalam tubuh, seperti pada jaringan ikat darah dan jaringan ikat limfa.
  6. Pertahanan tubuh terhadap serangan suatu penyakit. Misalnya, dalam jaringan ikat darah mengandung sel-sel darah putih sebagai penghasil antibodi.

Komponen jaringan ikat

Jaringan ikat tersusun dari dua komponen utama, yaitu bahan intersel (matriks) dan kumpulan beberapa sel.

Matriks jaringan ikat

Matriks jaringan ikat tersusun dari substansi dasar dan kumpulan serat-serat.

Substansi dasar (substansi intersel amorf

Substansi dasar penyusun matriks jaringan ikat merupakan cairan homogen yang berbentuk sol, gel, atau gel kaku. Cairan sol dan gel berguna untuk mempermudah terjadinya proses difusi nutrisi dan zat-zat sisa metabolisme antara kapiler dengan sel. Sementara itu, cairan yang berbentuk gel kaku membantu dalam menyokong jaringan. 

Substansi dasar matriks pun tersusun dari senyawa glukosaminoglikans atau asam mukopolisakarida dan glikoprotein.

Serat-serat (fibrosa

Fibrosa dalam komponen jaringan ikat memiliki fungsi yang dapat membantu menyokong tubuh manusia. Adapun fibrosa dalam jaringan ikat dapat dibedakan menjadi serat kolagen, serat elastin, dan serat retikular.

  1. Serat kolagen 
    Serat kolagen tersusun dari protein kolagen berwarna putih. Umumnya, bentuk serat kolagen, yaitu lurus memanjang atau sedikit bergelombang. Serat kolagen sendiri memiliki daya regang yang tinggi, tapi dengan elastisitas yang rendah, sehingga bersifat lunak, ulet, dan mudah dibengkokkan. Serat kolagen pun biasanya terdapat pada tendon (jaringan penghubung antara otot dan tulang), ligamen, tulang, dan kulit.
  1. Serat elastin 
    Serat yang berwarna kuning dan berbentuk seperti pita pipih atau benang silindris panjang ini, memiliki bentuk yang lebih tipis daripada serat kolagen, sehingga memiliki elastisitas yang tinggi. Semakin tua usia seseorang, maka semakin menurun sifat elastisitas dari serat elastin yang ada dalam tubuhnya. Serat elastin umumnya tersusun dari protein albuminoid dan terdapat pada pembuluh darah, selaput tulang rawan laring, dan antar ruas tulang belakang.
  1. Serat retikular 
    Serat retikular memiliki bentuk yang mirip dengan serat kolagen, tapi lebih halus. Serat ini tersusun seperti jala, dan memiliki elastisitas yang rendah sama halnya dengan serat kolagen. Serat retikular juga berperan penting sebagai penyokong dan penghubung jaringan ikat dengan jaringan lain yang ada dalam tubuh manusia, khususnya untuk menghubungkan membran antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.

Sel-sel penyusun jaringan ikat

Kumpulan sel penyusun jaringan ikat, antara lain fibroblas, makrofag (histiosit), sel tiang, sel lemak, sel plasma, sel pigmen, sel darah putih, dan sel mesenkim.

Fibroblas

Fibroblas merupakan sel yang paling banyak terdapat pada jaringan ikat, bersama dengan sel makrofag. Fibroblas mempunyai fungsi untuk menyekresikan protein, khususnya pada fibroblas yang berupa serat. Sel fibroblas memiliki ciri-ciri, antara lain:

  1. Bentuk sel yang besar, pipih, dan bercabang-cabang, sehingga dari samping terlihat seperti gelendong. 
  2. Inti sel fibroblas memiliki bentuk yang memanjang dan terdiri dari satu atau dua anak inti.  

Makrofag (histiosit

Sel jaringan ikat terbanyak ke-2 dalam tubuh manusia adalah makrofag (histiosit). Sel makrofag berperan pada reaksi imunologis tubuh dan sekresi enzim-enzim, seperti lisozim, kolagenase, dan elastase.

  1. Makrofag memiliki ciri-ciri, antara lain:
  2. Bentuk selnya tidak beraturan, 
  3. Terletak di dekat pembuluh darah, 
  4. Bisa melakukan gerak amuboid ke tempat terjadinya peradangan pada jaringan, 
  5. Bersifat fagositosis, yaitu memakan zat-zat buangan, benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia, bakteri, sel mati, dan sel darah yang keluar dari pembuluh darah.

Sel tiang (mast cell) 

Sel tiang berfungsi dalam menghasilkan heparin dan histamin pada jaringan ikat. Heparin merupakan zat yang mampu membantu proses pembekuan darah, sedangkan histamin adalah zat yang dapat meningkatkan permeabilitas kapiler darah. Sel ini umumnya berbentuk lonjong, tidak teratur, dan kadang-kadang dilengkapi dengan pseudopodia yang pendek, serta memiliki inti kecil yang tertutup oleh granula.

Sel lemak

Sel ini merupakan sel jaringan ikat yang dikhususkan untuk menyimpan lemak. Suatu jaringan ikat yang banyak mengandung sel lemak disebut sebagai jaringan adiposa. Dalam setiap sel lemak mengandung satu tetes minyak yang besar, dan sedikit sitoplasma dengan inti berbentuk pipih di salah satu sudutnya.

Sel plasma 

Sel plasma merupakan salah satu sel penyusun jaringan ikat yang mampu menghasilkan antibodi. Sebab, sel ini mirip dengan limfosit yang mengandung banyak sitoplasma. Umumnya, sel plasma sering ditemukan pada membran serosa, jaringan limfoid, serta di bawah membran epitelium yang basah di saluran pencernaan dan pernapasan.

Sel pigmen 

Sesuai namanya, sel ini merupakan sel jaringan ikat yang mengandung pigmen (kromatofor). Sel pigmen biasanya ada di jaringan ikat padat kulit, lapisan koroid mata, dan piameter pada otak.

Sel darah putih (leukosit) 

Sel jaringan ikat ini berfungsi melawan patogen, seperti bakteri, virus, atau protozoa. Ada beberapa jenis sel darah putih dalam tubuh manusia, yaitu limfosit, monosit, netrofil, eosinofil, dan basofil

Leukosit biasanya diangkut oleh sirkulasi darah, tapi baru melakukan fungsinya di luar pembuluh darah. Oleh sebab itu, leukosit bisa ditemukan pada jaringan ikat.

Sel mesenkim 

Sel mesenkim merupakan sel embrional yang masih bisa ditemukan pada orang dewasa. Sel ini memiliki ukuran yang lebih kecil, jika dibandingkan dengan fibroblas, dan berbentuk seperti bintang. 

Sel mesenkim akan berdiferensiasi menjadi sel otot polos pada pembuluh darah yang cedera, atau menjadi salah satu jenis sel penyusun jaringan ikat longgar. Sel mesenkim umumnya banyak terdapat di sepanjang pembuluh darah kapiler. 

Struktur jaringan ikat

Berikut ini adalah gambar struktur jaringan ikat yang terdiri dari komponen-komponen jaringan ikat.

Macam-macam jaringan ikat

Dalam tubuh manusia, jaringan ikat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu jaringan ikat sejati, jaringan ikat cair, dan jaringan ikat penyokong. Masing-masing jenis jaringan ikat itu pun terdiri dari macam-macam jaringan ikat lainnya lagi.

  1. Jaringan ikat sejati

Jaringan ikat sejati dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

  1. Jaringan ikat longgar

Jaringan ikat longgar dapat dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang longgar dan mempunyai banyak substansi dasar. Serat-serat penyusunnya, yaitu terdiri atas serat kolagen dan serat elastin. Jaringan ini umumnya bisa ditemukan di sekitar organ tubuh atau sebagai pembungkus pembuluh darah dan saraf. 

Jaringan ikat longgar pun dibedakan menjadi beberapa macam jaringan lagi, yaitu jaringan areolar (mengandung fibroblas, makrofag, serat kolagen, dan sedikit serat elastin), jaringan lemak (adiposa), jaringan retikular, dan jaringan mukosa (terdiri dari susunan sel-sel fibroblas berukuran besar, makrofag, kolagen halus, limfosit, serta substansi dasar yang lunak mirip seperti gel berlendir (musin)).

Adapun fungsi dari jaringan ikat longgar, yaitu:

  1. Memberi bentuk pada organ dalam, seperti pada kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
  2. Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan komponen-komponen dari seluruh jaringan lain. Contohnya, jaringan ikat longgar akan menyelubungi serat otot, lalu melekatkan jaringan di bawah kulit, membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga perut, serta membentuk membran mesenteris yang mampu menempatkan organ pada posisi yang tepat.
  3. Jaringan ikat padat

Jaringan ikat padat tersusun dari serat-serat yang berimpitan secara padat dengan sedikit sel dan juga substansi dasar. Serat yang dominan dalam jaringan ini adalah serat kolagen, sehingga jaringan ikat padat sering disebut juga dengan jaringan kolagen, dan bersifat tidak elastis.

Jaringan ikat padat memiliki fungsi untuk menghubungkan organ-organ yang ada dalam tubuh, dan dibedakan menjadi dua macam jaringan lagi, yaitu jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur.

  1. Jaringan ikat cair

Jaringan ikat cair merupakan jaringan ikat yang tersusun dari sel-sel berupa larutan atau berbentuk cairan yang terdapat di dalam suatu matriks. Jaringan ikat cair terdiri atas 2 macam jaringan, yaitu jaringan darah dan jaringan limfa (getah bening).

  1. Jaringan Darah

Jaringan darah terdiri dari 3 sel, yaitu plasma darah, trombosit, dan sel-sel darah.

  1. Plasma darah merupakan cairan sel yang mengandung berbagai macam protein, vitamin, mineral, asam amino, peptida, enzim, dan hormon.
  2. Trombosit merupakan sel berbentuk lempengan dan tidak berinti, memiliki peran dalam proses pembekuan darah. 
  3. Sel-sel darah yang berisi eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih).
  4. Jaringan Limfa (Getah Bening)

Jaringan limfa adalah cairan dari kumpulan berbagai jaringan yang dikembalikan ke dalam aliran darah. Ketika limfa bekerja melewati nodus limfa, maka akan terjadi penambahan antibodi (immunoglobulin) dan sebagian besar sel-sel yang terdiri dari limfosit. Nodus limfa sendiri ada di dalam tonsil, limpa, timus, dan sepanjang saluran pencernaan.

  1. Jaringan ikat penyokong

Sesuai namanya, jaringan ikat penyokong adalah jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong struktur tubuh. Ada dua macam jaringan lagi yang termasuk jaringan ikat penyokong, yaitu jaringan tulang rawan (kartilago) dan jaringan tulang keras (osteon).

Gambar jaringan tulang rawan dan jaringan tulang keras.

  1. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Jaringan tulang rawan tersusun dari sel-sel kondrosit, yaitu sel khusus yang ditemukan pada rongga matriks tulang rawan (lakuna), dan matriks dari bahan kondroitin sulfat. Jaringan tulang rawan sendiri tidak mempunyai saraf, pembuluh darah, dan juga pembuluh limfa.

Pada anak-anak, jaringan tulang rawan berasal dari jaringan mesenkim yang terbentuk sejak masa embrio dan lebih banyak mengandung kondrosit. Sementara pada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal dari membran perikondrium dan banyak mengandung matriks. Berdasarkan perbedaan senyawa pada matriks penyusunnya, jaringan tulang rawan dibedakan lagi menjadi 3 macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastik.

  1. Jaringan Tulang Keras (Osteon)

Sama halnya dengan macam-macam jaringan ikat lainnya, jaringan tulang keras juga terdiri dari matriks dan kumpulan sel-sel penyusun jaringan ikat. Namun, pada matriks tulang umumnya sangat padat dan kaku, serta mengandung glikosaminoglikans, serat osteokolagen, garam anorganik kalsium fosfat, kalsium karbonat, sedikit kalsium fluorida, dan magnesium fluorida. 

Sementara itu, sel-sel penyusunnya terdiri dari 4 macam sel, yaitu osteosit (sel tulang), osteoprogenitor, osteoblas, dan osteoklas. Fungsi dari jaringan tulang keras, antara lain sebagai penyokong tubuh, alat gerak, dan melindungi organ-organ dalam.

Quipperian, itulah penjelasan singkat mengenai macam-macam jaringan ikat yang terdapat pada tubuh manusia. Untuk memperdalam pemahaman mengenai materi tentang jaringan ikat ini, kalian bisa langsung bergabung dengan Quipper Video untuk mempelajarinya melalui video pembelajaran yang disediakan. Ayo, bergabung sekarang juga!

Lainya untuk Anda