Home » Mapel » Biologi » 8 Ciri-Ciri Makhluk Hidup dan Contohnya

8 Ciri-Ciri Makhluk Hidup dan Contohnya

Quipperian, tentunya lingkungan di sekitar kita dipenuhi oleh berbagai macam makhluk hidup. Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, jamur, dan bakteri yang kerap saling berhubungan. Masing-masingnya memiliki cara hidup yang berbeda, tapi memiliki beberapa kesamaan ciri umum sebagai makhluk hidup.

8 Ciri-Ciri Makhluk Hidup dan Contohnya

Lantas, apa saja ciri-ciri makhluk hidup? Mari kita belajar bersama di artikel berikut ini

Apa itu makhluk hidup?

Makhluk hidup adalah sesuatu yang bernyawa, memiliki kemampuan untuk bernapas, berpindah tempat, merespon perubahan diri dan lingkungannya, serta hidup di muka bumi. Namun, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makhluk hidup adalah organisme yang memiliki nyawa.

Selanjutnya, Kimball melalui bukunya yang berjudul Introduction to Immunology (1983), mendefinisikan makhluk hidup sebagai ‘makhluk’ yang bersifat rumit, responsif, dapat berevolusi, bereproduksi, dan mengadakan metabolisme. Lebih lanjut, Dwidjoseputro dalam buku Dasar-dasar Mikrobiologi (2003) menjelaskan, bahwa makhluk hidup merupakan sesuatu yang mengadakan proses metabolisme, mengadakan pertumbuhan dan perkembangan, bereproduksi, bergerak, dan responsif.

Makhluk hidup pun memiliki ciri-ciri atau proses yang diperlukan untuk keberlangsungan kehidupannya. Adapun secara umum, struktur makhluk hidup terdiri dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme.

Ciri-ciri makhluk hidup menururt para ahli biologi

Menurut Lamarck, seorang ahli biologi asal Prancis yang menginspirasi teori-teori yang digunakan Darwin. Melalui teorinya menyatakan, bahwa makhluk hidup mewariskan ciri-ciri yang mereka dapatkan selama hidupnya, yaitu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan teori yang berkembang dan masuk ke dalam ilmu biologi, makhluk hidup sekurang-kurangnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut

  1. Tubuh organisme terdiri atas sel-sel,
  2. Organisme dapat tumbuh dan berkembang,
  3. Organisme dapat bereaksi terhadap rangsangan,
  4. Organisme dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, dan
  5. Organisme dapat melakukan reproduksi.

8 ciri-ciri makhluk hidup dan contohnya

Adapun hewan, manusia, dan tumbuhan memiliki ciri-ciri khusus tersendiri pula yang dapat membedakan antara satu dengan yang lain. Namun, sebagai makhluk hidup ketiganya juga memiliki beberapa kesamaan ciri-ciri yang umum, antara lain:

1. Membutuhkan Makanan

Semua makhluk hidup tentu memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan akan zat makanan atau nutrisi yang di dalam tubuh dimanfaatkan untuk:

  1. Menghasilkan energi/tenaga untuk melakukan aktivitas kehidupan,
  2. Memelihara jaringan sel dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak,
  3. Mengatur berbagai proses metabolisme yang dilakukan oleh tubuh, dan
  4. Sebagai pembentuk imun pertahanan tubuh terhadap berbagai macam penyakit.

Hewan dan manusia pun tidak dapat membuat bahan makanannya sendiri (heterotrof). Melainkan dengan memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau, dan sumber lainnya yang berasal dari hewan dan alam. Sedangkan tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis (autotrof).

2. Bernapas

Manusia, hewan, tumbuhan, serta makhluk hidup lainnya yang ada di muka bumi bernapas dengan organ pernapasan yang berbeda-beda, karena menyesuaikan tempat hidupnya. Manusia memiliki sistem pernapasan yang terdiri dari hidung, tenggorok, hingga alveolus di paru-paru.

Kemudian, hewan ada yang bernapas dengan paru-paru, insang, permukaan kulit, atau trakea. Hewan-hewan tertentu bahkan memiliki alat pernapasan tambahan, seperti burung yang mempunyai organ pernapasan tambahan berupa pundi-pundi udara, dan labirin pada organ pernapasan tambahan ikan lele. Sementara itu, tumbuhan bernapas dengan stomata yang terdapat pada daun dan lenti sel di batangnya

3. Bergerak

Gerak pada manusia dan hewan bersifat aktif karena mempunyai sistem gerak berupa otot, tulang, dan sendi yang sudah sempurna. Sementara gerak pada tumbuhan merupakan reaksi terhadap faktor lingkungan. Gerak pada tumbuhan hanya terjadi di bagian tertentu dari tubuhnya, sehingga gerakannya bersifat pasif, seperti saat bunga mekar, akar yang bergerak mencari air dan mineral, serta daun yang bergerak mencari sumber cahaya matahari.

4. Bereaksi atau peka terhadap rangsang

Semua makhluk hidup memiliki kemampuan untuk merasakan (peka), menerima, dan menanggapi perubahan yang terjadi disekitarnya melalui sebuah rangsangan. Rangsangan tersebut dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa, atau sentuhan.

Pada manusia dan hewan, keduanya mempunyai sistem indera, sistem saraf, sistem hormon, dan sistem otot yang baik, sehingga mampu melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa, dan menyentuh/meraba. Misalnya, ketika kaki kita tiba-tiba saja terkena duri, pasti kita akan refleks dan dengan cepat mengangkat kaki sambil berteriak kesakitan.

Sementara pada tumbuhan yang tidak memiliki semua sistem tersebut. Tumbuhan dapat peka terhadap rangsangan cahaya, air, gaya tarik bumi, sentuhan, dan keberadaan suatu zat kimia. Kemampuan menanggapi rangsangan pada tumbuhan disebut dengan iritabilitas.

5. Tumbuh dan berkembang

Manusia, hewan, dan tumbuhan pun akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Berawal dari tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan yang berukuran kecil, lalu secara bertahap akan tumbuh menjadi besar. Bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume itulah yang disebut dengan pertumbuhan.

Pertumbuhan merupakan proses perubahan ukuran yang dapat diukur dan bersifat kuantitatif. Pertumbuhan yang terjadi pada manusia dan hewan ada batasannya. Setelah manusia dan hewan mencapai usia tertentu, mereka tidak lagi mengalami pertumbuhan. Sedangkan pada tumbuhan hampir tidak ada batasan, dan selalu tumbuh sepanjang hidupnya.

Pertumbuhan tersebut pun diikuti dengan proses perkembangan, yaitu proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan atau kesempurnaan. Perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur, sehingga bersifat kualitatif. Pada proses perkembangan, umumnya terjadi perubahan susunan dan fungsi organ-organ tubuh. Misalnya, seorang anak yang sudah bisa makan dengan sendirinya, katak yang bertelur, serta pohon mangga yang berbunga dan berbuah.

6. Berkembang biak

Makhluk hidup juga tentu dapat berkembang biak untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu-individu baru. Adapun tujuan utama makhluk hidup berkembang biak, yaitu untuk menjaga kelestarian jenisnya agar tidak punah.

Cara perkembangbiakan makhluk hidup pun berbeda-beda. Hewan dapat berkembang biak dengan beranak, bertelur, bertelur-beranak, bertunas, hingga fragmentasi atau membelah diri. Sementara tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan.

Perkembangbiakan alami pada tumbuhan pun berlangsung secara generatif (kawin) melalui proses penyerbukan dan secara vegetatif (tidak kawin). Misalnya, spora, membelah diri, tunas, umbi, geragih, dan akar tinggal. Sedangkan perkembangbiakan tumbuhan secara buatan, bisa melalui stek, cangkok, merunduk, dan kultur jaringan.

7. Mengeluarkan zat sisa metabolisme

Setiap makhluk hidup pastinya dapat melakukan metabolisme yang merupakan proses kimiawi dalam tubuh untuk menghasilkan energi, guna melakukan berbagai aktivitas kehidupan, seperti bergerak, bereproduksi, tumbuh, dan berkembang. Metabolisme sendiri menyangkut proses pernapasan dan menghasilkan zat sisa.

Zat sisa dari proses metabolisme tubuh makhluk hidup pun harus dikeluarkan, karena jika tidak, maka akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan, yaitu berupa cairan, gas, ataupun zat padat.

Pengeluaran zat-zat sisa metabolisme pun dibedakan menjadi 3, yaitu:

  • Ekskresi, yaitu pengeluaran zat-zat sisa proses metabolisme yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa berupa cairan keringat, melalui kelenjar keringat yang ada di bawah kulit. Sedangkan ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa berupa urine.
  • Respirasi, yaitu pengeluaran karbon dioksida (CO2) dan uap air sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung.
  • Defekasi, yaitu pengeluaran zat sisa proses pencernaan makanan berupa tinja (feses) melalui anus.

Untuk mengeluarkan zat-zat sisa tersebut, diperlukan adanya sistem pengeluaran yang baik dalam tubuh, agar proses pengeluarannya dapat berjalan dengan lancar.

8. Beradaptasi

Setiap makhluk hidup harus bisa beradaptasi untuk bertahan hidup. Apabila suatu makhluk hidup tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, maka makhluk hidup tersebut dapat mati atau harus berpindah ke lingkungan yang baru (bermigrasi).

Adaptasi makhluk hidup pun dibedakan menjadi 3, yaitu:

  • Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh. Contohnya, pada tumbuhan air mempunyai bentuk daun yang lebar dan memiliki akar panjang sesuai dengan lingkungan hidupnya, lalu burung yang memiliki bentuk paruh dan kaki yang berbeda untuk menyesuaikan dengan jenis makanannya.
  • Adaptasi tingkah laku, yakni penyesuaian terhadap lingkungan yang dilakukan dalam bentuk tingkah laku. Contohnya, seperti cicak yang memutuskan ekornya apabila dikejar kucing, dan kerbau yang senang berkubang di air lumpur pada siang hari.
  • Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian terhadap lingkungan yang dilakukan oleh fungsi organ tubuh. Adaptasi fisiologi tidak mudah diamati karena organ terletak di bagian dalam tubuh. Contohnya, manusia akan berkeringat saat cuaca panas, dan tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga, sehingga mempunyai bunga yang berbau khas.

Quipperian, itulah penjelasan singkat mengenai ciri-ciri makhluk hidup. Untuk memperdalam pemahaman mengenai materi ini, kalian bisa langsung bergabung dengan Quipper Video untuk mempelajarinya melalui video pembelajaran yang disediakan. Ayo, bergabung sekarang juga!

Lainya untuk Anda