Home » Mapel » Bahasa Inggris » Analytical Exposition Text: Pengertian, Struktur, dan Contoh

Analytical Exposition Text: Pengertian, Struktur, dan Contoh

Sobat Quipperian, pernah membaca sebuah tulisan bahasa Inggris yang berisi tentang opini? Biasanya, tulisan seperti itu memberikan opini tentang sebuah fenomena atau peristiwa yang sedang terjadi. Pada akhirnya, tulisan tersebut juga akan memberikan saran tentang bagaimana Quipperian harus menanggapi fenomena tersebut. Nah, tulisan opini ini merupakan bagian dari analytical exposition text.

Memangnya, apa sih analytical exposition text itu? Untuk membantu Quipperian, berikut pengertian, struktur dan juga contoh dari analytical exposition text yang bisa kamu pelajari. Simak sama-sama, yuk!

Pengertian analytical exposition text

Menurut Rachmat Wahidi dalam buku Text Forms and Features: A Resource for Intentional Teaching, analytical exposition adalah teks yang menyampaikan pemikiran penulis tentang fenomena di sekitarnya. Teks jenis ini memiliki fungsi sosial untuk meyakinkan pembaca bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi.

Sedangkan, kalau diartikan menurut bahasa, “Analytical” artinya menganalisis atau memeriksa sesuatu dan “Exposition” artinya penjelasan dengan luas. Jika ditarik dari dua pemahaman di atas, analytical exposition merupakan tulisan yang berisi pendapat tentang kejadian yang sedang terjadi berdasarkan hasil analisis secara hati-hati.

Biasanya, teks ini mengandung lebih dari satu opini yang saling mendukung untuk memberitahu pembaca mengenai kejadian yang saat ini terjadi. Oleh karena itu, Quipperian bisa menemukan contoh teks ini pada sebuah berita atau teks iklan.

Apa, sih, tujuan penulisan analytical exposition text?

Nah, tujuan dari analytical exposition text adalah untuk memberi informasi kepada pembaca tentang peristiwa yang sedang terjadi, sekaligus memberi tahu pembaca gimana si penulis menanggapi kejadian tersebut. Biasanya, penulis juga akan memberi tahu tentang akibat dari terjadinya peristiwa tersebut, baik dari sisi positif maupun negatif.

Selain itu, pada akhir kalimat, penulis juga akan mengajak Quipperian untuk ikut berpendapat tentang peristiwa tersebut. Biasanya, tulisan akan diakhiri dengan kalimat tanya seperti, “What do you think about this phenomenon?” atau “Do you agree about this?” Dengan begitu, Quipperian akan terbantu untuk memahami kejadian yang dibahas oleh penulis dan gimana tindakan yang harus dilakukan.

Struktur analytical exposition text

Analytical exposition text sendiri terdiri dari tiga bagian, Quipperian. Struktur ini akan membantu kamu untuk memahami isi tulisan dan mengerti apa yang sebenarnya sedang dibahas. Struktur tersebut adalah;

1. Thesis

Thesis merupakan bagian awal dari analytical exposition text di mana penulis akan memaparkan peristiwa yang sedang terjadi. Lalu, penulis akan mengemukakan opini awalnya dan menjelaskan posisinya. Posisi di sini maksudnya adalah apakah penulis mendukung atau tidak setuju dengan peristiwa tersebut.

2. Arguments

Pada sesi ini, penulis akan mulai memberikan opini secara detail untuk mempertegas posisinya pada tulisan tersebut. Penulis biasanya memberikan data, statistik, atau atau apa pun yang memperkuat opininya. Sehingga, Quipperian sebagai pembaca dapat memahami pikiran penulis dengan jelas dan kenapa penulis menulis tulisan tersebut.

3. Conclusion

Bagian ini merupakan sesi terakhir pada analytical exposition text, di mana penulis akan kembali membahas ide pokok dari peristiwa yang terjadi dan posisinya, serta membuat kesimpulan dari tulisan tersebut.

Ciri-ciri analytical exposition text

Sebagai teks yang memiliki tujuan khusus dalam penulisannya, analytical exposition text memiliki ciri-ciri yang mudah Quipperian temukan. Jadi, kamu pun dapat langsung memahami bahwa sebuah tulisan merupakan bagian dari analytical exposition text. Ciri yang pertama adalah biasanya penulis banyak menggunakan expression verb yang mengekspresikan situasi penulis, seperti think, realize, sense, know, dan lain-lain. 

Selain itu, analytical exposition text juga umumnya menggunakan simple present tense sebagai formulanya. Hal itu karena penulis membahas tentang peristiwa yang saat ini sedang terjadi. Ia juga mengekspresikan pendapat yang saat itu memang dirasakan penulis, itulah kenapa simple present tense jadi formula yang digunakan penulis.

Terakhir, Quipperian pasti akan banyak menemukan kalimat penghubung atau conjunction pada analytical exposition text. Beberapa contohnya seperti kata in addition, furthermore, whereas, on the other hand, dan penghubung untuk menjelaskan sebab akibat seperti as a result, because, dan due to.

Beda analytical exposition text dengan hortatory exposition text

Nah, apakah Quipperian tahu kalau ada jenis lain dari exposition text selain analytical exposition? Ternyata masih ada jenis lainnya, yaitu hortatory exposition text. Isi dari kedua teks ini sangat mirip dari struktur hingga tujuan penulisan, tapi ada ciri khas tersendiri yang dapat membantu Quipperian membedakan keduanya.

Perbedaan utamanya adalah analytical exposition text dibuat untuk memberi informasi kepada pembaca tentang sebuah peristiwa dan pendapat penulis tentang peristiwa tersebut. Sedangkan, hortatory exposition text dibuat untuk mempengaruhi pembaca agar setuju dengan pendapat penulis dan dapat bertindak sesuai dengan isi dari tulisan tersebut.

Sehingga, pada akhir paragraf, biasanya teks analytical exposition hanya berisi tentang rangkuman atau konklusi dari pendapat penulis terhadap suatu ide pokok. Sedangkan, pada teks hortatory exposition, penulis akan lebih persuasif dan mengajak pembaca agar terpengaruh dengan isi tulisan yang dibuat.

Contoh analytical exposition text

Untuk memudahkan Quipperian agar lebih memahami analytical exposition text, berikut contoh sederhana yang bisa Quipperian baca dan pahami. Simak baik-baik, ya!

“Indonesia is often referred to as one of the lungs of the world. This is not an exaggeration considering the huge tropical area in Indonesia. The vast forest area contributes a lot of oxygen needed by the community. However, the high forest destruction with the addition of forest fires that occurred made the forest area in Indonesia begin to decrease significantly.

As of May this year, there have been 42,740 hectares of forest that were destroyed due to forest fire. It has become an annual plan in Indonesia. Forest fires can be caused by a long dry season or land expansion.

It’s worth to note that forests have many roles in the survival of living things. Not only as a habitat for living things in it, but also for humans. Therefore, hopefully, the government will soon find the best solution to reduce the rate of forest destruction in Indonesia because Indonesia is the lungs of the world and the beauty of the world is also in Indonesia’s hands.”

Kesimpulan

Nah, sekarang Quipperian udah tahu, nih, apa itu analytical exposition text dan struktur penting dalam penulisannya. Dengan begitu, Quipperian dapat dengan mudah memahami apakah sebuah tulisan merupakan bagian dari analytical exposition text atau bukan. Bahkan Quipperian juga bisa, lho, menulisnya sendiri sesuai dengan peristiwa dan opini yang ingin Quipperian bahas. Selamat mencoba!

Lainya untuk Anda