Home » Mapel » Bahasa Indonesia » Pahami Teks Laporan Hasil Observasi dari Pengertian, Ciri, hingga Contoh berserta Strukturnya

Pahami Teks Laporan Hasil Observasi dari Pengertian, Ciri, hingga Contoh berserta Strukturnya

Quipperian, sudahkah kalian mengetahui cara menyusun teks laporan hasil observasi yang baik dan benar? Teks laporan hasil observasi merupakan sebuah teks yang akan memaparkan hasil observasi secara sistematik dan objektif, berdasarkan kenyataan atau fakta-fakta yang ada. Adapun cara penulisannya, yaitu menggunakan kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.

Supaya Quipperian dapat menulis teks laporan hasil observasi dengan baik dan benar. Mari kita pahami bersama mengenai pengertian, ciri-ciri, hingga struktur teks laporan hasil observasi melalui artikel ini.

Teks laporan

Menurut Keraf (2004), pengertian teks laporan adalah suatu cara komunikasi seorang peneliti dalam menyampaikan informasi hasil penelitiannya, kepada seseorang atau suatu badan tertentu karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Adapun laporan yang dimaksud, yaitu berupa teks atau tulisan. 

Dengan demikian, dapat pula dikatakan bahwa teks laporan merupakan suatu karya tulis yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau sedang diselidiki, dalam bentuk data, fakta-fakta, deskripsi dan informasi tentang suatu subjek yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang diambil.

Pengertian teks laporan hasil obervasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata teks artinya naskah berupa kata-kata asli dari pengarang. Kata laporan berarti segala sesuatu yang disampaikan, segala sesuatu yang diadukan, segala sesuatu yang dilaporkan, dan kata observasi bermakna peninjauan secara cermat, atau pengamatan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian Teks Laporan Hasil Observasi menurut KBBI adalah naskah atau catatan mengenai sesuatu yang disampaikan dengan melakukan peninjauan atau pengamatan terlebih dahulu.

Sementara itu, pengertian teks laporan hasil observasi secara umum adalah teks yang mengandung penjabaran umum atau melaporkan sesuatu dari hasil suatu pengamatan (observasi). Teks laporan hasil observasi sendiri mendeskripsikan suatu objek dalam bentuk, ciri, dan bersifat umum atau universal.

Adapun objek yang dimaksud, yakni manusia, benda, tumbuhan, hewan, dan berbagai peristiwa. Teks laporan hasil observasi juga harus mengandung fakta, objektif, dan sesuai kenyataan.

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian teks laporan hasil observasi menurut para ahli:

  1. Kosasih menjelaskan, bahwa teks hasil observasi adalah teks yang menyuguhkan informasi yang membahas mengenai hasil analisis yang sistematis dan menyeluruh berdasarkan sudut pandang keilmuan, sehingga di dalam teks hasil observasi tidak hanya mencantumkan sebuah atau beberapa informasi saja. Melainkan juga memaparkan hasil analisis terhadap seluruh informasi (data dan fakta) yang didapatkan dari kegiatan pengamatan.
  2. Prof. Heru menjelaskan, bahwa teks hasil observasi adalah catatan yang isinya merupakan pengamatan terhadap sebuah studi kasus, atau pembelajaran yang dilakukan dengan sengaja, terarah, urut, dan sesuai pada tujuan observasi. Hasil pengamatan atau hasil observasi kemudian dijelaskan secara tersusun serta rinci, tepat, akurat, teliti, objektif, dan bermanfaat, sehingga isinya adalah data valid bukan hasil imajinasi.
  3. Kemendikbud (2013) menjelaskan, teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau mengklasifikasikan sebuah informasi. Teks laporan hasil observasi memiliki struktur umum klasifikasi atau pernyataan umum aspek yang dijelaskan, memiliki urutan yang logis, sesuai fakta, tanpa keterlibatan opini pribadi peneliti.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teks Laporan Hasil Observasi adalah sebuah teks faktual yang berisi fakta-fakta di lapangan secara nyata dan apa adanya, serta dapat dibuktikan kebenarannya karena bersifat ilmiah dan objektif.

Tujuan pemebuatan teks laporan hasil observasi

  1. Memberikan informasi tentang klasifikasi mengenai jenis-jenis suatu objek secara apa adanya, berdasarkan fakta, sesuai kriteria tertentu secara sistematis dan objektif, serta untuk memecahkan suatu permasalahan berupa hipotesis dari hasil pengamatan.
  2. Menggambarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan objek penelitian, seperti data, fakta, ciri fisik, dan lain sebagainya.
  3. Mengambil kesimpulan yang disusun menjadi sebuah teks laporan yang relevan, dan dapat bermanfaat sebagai sebuah bahan pembelajaran.

Fungsi teks laporan hasil observasi

  1. Sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya, karena disusun berdasarkan data dan fakta hasil pengamatan.
  2. Sebagai laporan pertanggung jawaban dari sebuah kegiatan observasi.
  3. Sebagai sarana untuk mendokumentasikan hasil kegiatan observasi.
  4. Sebagai penjelas atas dasar penyusunan kebijaksanaan, pemecah suatu permasalahan dalam melakukan observasi, serta sebagai sebuah keputusan.

Syarat teks laporan hasil observasi

Ada empat syarat penulisan teks laporan hasil observasi, yaitu:

  1. Memiliki struktur teks yang lengkap,
  2. Memanfaatkan konjungsi (kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi) yang tepat,
  3. Sesuai fakta, dan
  4. Informasi yang disampaikan bersifat objektif.

Ciri-ciri teks laporan hasil observasi

  1. Membahas objek tunggal.
  2. Mengandung fakta, tanpa adanya opini dari penulis.
  3. Bersifat objektif dan universal.
  4. Ditulis lengkap dan menyeluruh, sesuai kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi.
  5. Bersifat kekinian/terbaru.
  6. Tidak adanya bagian penutup/kesimpulan dari penulis.

Struktur teks laporan hasil observasi

Struktur teks laporan hasil observasi tersusun atas bagian-bagian berikut.

  1. Definisi umum (pembukaan)
    Biasanya menjelaskan objek yang diamati secara menyeluruh, baik itu tentang karakteristik, keberadaan, kebiasaan, pengelompokan, dan berbagai aspek lainnya.
  1. Deskripsi bagian
    Bagian ini berisi penjelasan aspek-aspek tertentu dari objek yang diobservasi.
  1. Deskripsi manfaat
    Pada bagian penutup teks laporan observasi ini berisi penjelasan mengenai kegunaan dari paparan tema yang dinyatakan sebelumnya.

Contoh teks laporan hasil observasi

Manfaat Pupuk Kandang

Pupuk kandang merupakan pupuk yang paling mudah untuk didapatkan, karena bisa melalui kotoran hewan ternak, seperti ayam, kambing, kelinci, marmut, atau sapi. Selain itu, pupuk kandang juga murah dan lebih bagus dibandingkan dengan pupuk kimia.

Tanaman yang dipupuk dengan menggunakan pupuk kandang pun faktanya lebih tahan terhadap penyakit, serta lebih subur. Daun dan bunga pada tanaman juga menjadi lebih banyak, daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia. Tanaman jadi terlihat kuat dan sehat.

Selain itu, pupuk kandang ternyata juga mampu menjaga keseimbangan unsur hara dalam tanah, sehingga tanaman tetap mendapatkan nutrisi secara seimbang. Berbeda dengan pupuk kimia yang lama-lama bisa membuat rusak tanah.

Catatan:

  1. Teks observasi merupakan teks yang menjelaskan hasil pengamatan atau penelitian
  2. Judul teks harus dibuat semenarik mungkin, jelas, singkat, dan padat.
  3. Bahasa yang digunakan dalam teks laporan observasi harus singkat, padat, dan jelas, sesuai kaidah kebahasaan.
  4. Informasi yang disajikan pada teks laporan observasi harus sesuai dengan fakta yang didapatkan dari hasil penelitian.
  5. Dijelaskan secara menyeluruh dengan membahas objek tunggal.

Cara penulisan teks laporan hasil observasi

Berikut langkah-langkah penulisan teks laporan hasil observasi.

  1. Tentukan tema kegiatan observasi yang akan dilakukan
  2. Tentukan tujuan dari observasi yang kalian lakukan
  3. Melakukan proses observasi pada objek yang sudah ditentukan
  4. Menyusun kriteria aspek yang harus dilaporkan dalam laporan hasil observasi
  5. Membatasi aspek yang harus dilaporkan
  6. Mulai mendeskripsikan unsur-unsur yang dijelaskan sesuai aspeknya dengan menggunakan kaidah kebahasaan kalimat definisi.
  7. Melengkapi teks laporan hasil observasi dengan gambar dan data yang berupa angka untuk menunjukkan suatu ukuran, dengan menggunakan kaidah kalimat simpleks dan kompleks, konjungsi, sinonim, dan antonim.
  8. Membuat penutup teks laporan hasil observasi.

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Observasi

Setelah mengetahui cara atau langkah-langkah penulisan teks laporan hasil observasi. Agar laporan Quipperian tersusun dengan tepat dan benar, maka kalian harus menggunakan kaidah kebahasaan teks laporan observasi.

  1. Penggunaan Verba

    Verba atau kata kerja merupakan kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, dan menjadi predikat dalam suatu kalimat. Adapun kata yang termasuk dalam verba memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

    • Memiliki fungsi utama sebagai predikat atau ciri predikat dalam kalimat, walaupun kata ini dapat juga mempunyai fungsi lain,
    • Verba mengandung dasar perbuatan, berupa aksi, proses, atau keadaan yang bukan bersifat kualitas, dan
    • Verba khususnya yang memiliki makna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter-, yang berarti paling.

    Berdasarkan objeknya, verba dibedakan menjadi dua, yaitu:

    • Verba transitif, yang merupakan kata kerja membutuhkan objek.
      Contoh: Sofi memetik bunga.
    • Verba intransitif merupakan kata kerja yang tidak perlu objek.
      Contoh: Anak kucing itu menangis.
  2. Penggunaan Nomina

    Nomina (kata benda) merupakan kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda, dan segala hal yang dibendakan. Nomina biasanya berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa pada sebuah kalimat. Nomina memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

    • Nomina menduduki posisi subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat yang memiliki predikat verba,
    • Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak,
    • Biasanya dapat ditambah dengan adjektiva, baik secara langsung maupun disisipi oleh kata “yang”.

    Kata benda juga dibedakan menjadi dua, yaitu kata benda konkret dan abstrak.

    • Kata benda konkret adalah nomina yang dapat dikenal dengan panca indra, seperti buku.
    • Kata benda abstrak merupakan nomina untuk benda yang menyatakan hal yang hanya dapat dikenal dengan pikiran, seperti kebenaran.
  3. Penggunaan Konjungsi

    Dalam teks laporan, proses yang dijelaskan merupakan runtutan yang berkaitan satu sama lain, sehingga membutuhkan konjungsi yang menunjukkan keterangan waktu untuk menghubungkannya. Konjungsi biasa kita kenal juga sebagai kata penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Konjungsi juga memiliki banyak jenis.

    Adanya konjungsi dalam sebuah kalimat dapat membuat kalimat tersebut menjadi kompleks atau lebih luas. Berdasarkan kompleksitasnya, kalimat pun dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kalimat simpleks dan kompleks.

    • Kalimat simpleks atau kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama, atau kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat saja.
      Contoh: Surya melihat pemandangan alam.
    • Kalimat kompleks atau kalimat luas diartikan sebagai kalimat yang telah mengalami perluasan, baik itu berupa penambahan fungsi keterangan ataupun perluasan pada fungsi-fungsinya. Kalimat kompleks pun terdiri dari dua struktur atau lebih, dan dengan dua verba atau lebih.
      Contoh: baju itu akan nampak rapih jika dirawat dengan baik.

Quipperian, itulah penjelasan lengkap mengenai teks laporan hasil observasi. Untuk memperdalam pemahaman mengenai teks laporan hasil observasi, kalian bisa langsung bergabung dengan Quipper Video untuk mempelajarinya melalui video pembelajaran yang disediakan. Ayo, bergabung sekarang juga!

Lainya untuk Anda