Home » Mapel » Bahasa Indonesia » Pahami Konsep Frasa dan Klausa serta Contoh dalam Kalimatnya

Pahami Konsep Frasa dan Klausa serta Contoh dalam Kalimatnya

Pahami Konsep Frasa dan Klausa serta Contoh dalam Kalimatnya

Ketika kamu mendapat tugas membuat teks karangan bebas, kamu harus tahu unsur-unsur apa saja yang harus dimiliki dalam teks tersebut agar mudah dipahami. Dua diantara unsur tersebut ialah frasa dan klausa. Lalu, apa itu frasa dan klausa?

Secara sederhana frasa adalah satuan tata bahasa yang terdiri dari dua kata dan menjadi pemadu suatu kalimat. Sedangkan klausa adalah kelompok kata yang terdiri dari subjek dan predikat yang nantinya akan berpotensi jadi kalimat utuh. Agar tidak bingung membedakan keduanya, artikel ini akan menjelaskan pengertian, tujuan, jenis, ciri-ciri, perbedaan hingga contoh menggunakan frasa dan klausa dalam kalimat.

Frasa

Pengertian Frasa

Secara pengertiannya, frasa adalah gabungan lebih dari satu kata, yang mana masing-masing kata tersebut tidak boleh memiliki lebih dari satu fungsi subjek, predikat, objek, maupun keterangan.

Maksudnya, jika kamu membuat suatu kalimat dengan unsur-unsur SPOK, maka setiap kata hanya boleh mewakili satu fungsi. Apabila kamu menambahkan subjek atau predikat baru maka satuan katanya tidak bisa dianggap sebagai frasa.

Apa Tujuan dari Frasa?

Jelas tujuan dari frasa ini untuk memperkuat klausa agar menjadi kalimat kompleks dengan memberikan penjelasan berupa kata keterangan dan fungsi penyusun dalam sebuah kalimat.

Apa saja Ciri-Ciri Frasa?

Ciri khas dari frasa bisa kamu ketahui dan identifikasi jika memuat beberapa hal di bawah ini, seperti:

  • Merupakan salah satu kajian sintaksis atau cabang dari tata bahasa
  • Hanya terdiri dari dua atau lebih kata
  • Frasa memiliki dua bentuk, yakni frasa eksosentrik dan frasa endosentris
  • Sifatnya non predikatif atau tidak berkaitan dengan predikat
  • Setiap kata hanya boleh mewakili satu fungsi
  • Memiliki makna

Apa saja Jenis-Jenis Frasa?

Secara umum frasa dibedakan menjadi dua sifat, yakni berdasarkan hubungan distribusi dan kategori satuan gramatikalnya. Dari kedua sifat tersebut diturunkan dalam beberapa jenis frasa, yakni:

1. Frasa Endosentris

Jenis frasa kerja ini masuk dalam salah satu hubungan distribusi karena unsur-unsur katanya setara dalam kalimat. Sehingga kedudukan kata dalam fungsi tertentu dapat digantikan dengan unsur lainnya. Jenis frasa endosentris terbagi lagi dalam tiga jenis, yaitu frasa endosentris koordinatif, frasa endosentris atributif, dan frasa endosentris apositif.

2. Frasa Eksosentris

Yakni frasa yang distribusinya tidak sama dengan unsurnya sehingga tidak dapat saling menggantikan. Frasa eksosentris dibedakan menjadi dua kategori, yakni frasa eksosentris direktif dan frasa eksosentris non direktif.

3. Frasa Nomina

Frasa nomina masuk dalam kategori satuan gramatikal yang memiliki unsur pusat atau inti yang dapat difungsikan sebagai pengganti dari kata benda.

4. Frase Adjektiva

Sesuai namanya, frasa ini berkaitan dengan kata sifat sebagai unsur pusat dan bisa juga digunakan sebagai pengganti kata kerja.

5. Frase Verbal

Frasa verbal atau lebih dikenal frasa kerja merupakan jenis frasa yang intinya adalah kataa-kata kerja dan fungsinya menggantungkan.

6. Frase Adverbial

Jenis frasa yang berkaitan dengan penggabungan kata sifat dengan kata keterangan.

Contoh Kata Frasa

Untuk mempertajam pemahaman kamu mengenai frasa, simak beberapa contoh kata frasa di bawah ini.

Ayah Saya Membuat Kursi.

Apabila kita meneliti satu per satu maka pola kalimatnya adalah S-P-O.

Ayah Saya (S) membuat (P) kursi (O).

Dari mana kalimat di atas bisa dikatakan frasa? Hal itu bisa terlihat bahwa susunan katanya hanya memiliki satu fungsi, meskipun ada dua kata yang menduduki posisi subjek.

Sebelum menulis frasa, kamu harus memperhatikan tata letak kata karena frasa tidak memiliki kebebasan dalam urutan kalimat yang akan menyebabkan perubahan arti.

Contohnya: Saya membeli terang bulan, lalu strukturnya kata “terang bulan” kamu ubah menjadi “bulan terang” yang mana artinya adalah bulan yang bersinar terang.

Berikut ini beberapa contoh frasa berdasarkan jenis-jenisnya, seperti:

1. Contoh Frasa Endosentris

Maria sedang merayakan Natal di gereja.

Frasa endosentris ditunjukkan pada kata “sedang merayakan natal”. Komponen dua frasa “sedang merayakan Natal” dapat digantikan dengan “Maria merayakan Natal di gereja”.

Adapun contoh kata lain dari frasa endosentrik:

  • Frase Endosentris Atributif

– Sedang lari

– Sepatu baru

– Rumah makan

  • Frasa Endosentris Koordinatif

– Kakek nenek

– Bulan bintang

– Suami istri

  • Frasa Endosentris Apositif

– Dami, anak saya

– Jokowi, Presiden Republik Indonesia

2. Contoh Frasa Eksosentris

– Di rumah

– Dari Malaysia

– Ke pusat perbelanjaan

3. Contoh Frasa Nomina

– Rina itu siswi baru

– Buku merah

– Buku tulis

4. Contoh Frasa Adjektif

– Sangat pintar

– Terlalu baik

– Cukup jauh

5. Contoh Frasa Kerja atau Verba

– Sedang mandi

– Baru pulang

– Sudah makan

6. Contoh Frasa Adverbial

– Dia sangat kaya

– Besok pagi

– Besok lusa

Contoh Frasa dalam Kalimat

Setelah mengetahui contoh frasa dalam bentuk kata, kini kamu bisa membuat frasa dalam kalimat sederhana secara tepat sesuai jeni-jenisnya. Untuk memulainya, kamu bisa sontek contoh frasa dalam kalimat di bawah ini.

  • Pernikahan itu akan diadakan hari minggu
  • Menurut Sandiaga Uno, Menteri Kreatif dan Ekonomi Indonesia akan mendorong Pariwisata Medan lebih maju
  • Suami istri itu mendadak meninggal di pasar
  • Rani akan pergi ke Maluku
  • Ananda membeli sepuluh lusin baju
  • Semua siswa kelas x akan pergi tour wisata ke Bali
  • Dia berlari sangat cepat

Klausa

Apa yang Dimaksud dengan Klausa?

Untuk pengertian klausa dibentuk oleh unsur-unsur pokok seperti subjek dan predikat, namun tidak jarang kamu bisa menemukan klausa yang memiliki unsur lengkap lainnya seperti objek, pelengkap, dan keterangan.

Perlu ditekankan, bahwa klausa merupakan bagian dari kalimat tunggal bersifat prediktif yang unsur-unsurnya bisa ditemukan pada kalimat sederhana ataupun kalimat majemuk.

Jenis-Jenis dan Contoh Kalimat Klausa

Untuk jenis klausa sendiri dibagi atas klausa lengkap, tak lengkap, klausa positif, klausa negatif, klausa berdasarkan jenis kelas kata, klausa bebas, dan klausa terikat. Agar kamu tidak bingung pembagiannya, berikut penjelasan lengkap serta contoh penulisan klausa dalam sebuah kalimat pendek.

1. Klausa Lengkap

Jenis klausa lengkap masuk dalam kategori klausa berdasarkan kelengkapan strukturnya karena klausa ini terdiri dari subjek dan predikat. Namun, jenis ini boleh ditambahkan objek, pelengkap, ataupun keterangan. Contoh klausa lengkap ada dua, yakni klausa yang predikatnya berada di belakang subjek dan ada yang di depan subjek.

– Semua kepala negara (S) saling membantu (P) masalah ekonomi dunia (O) di seminar G20 (K).

2. Klausa Tak Lengkap

Merupakan jenis klausa yang tidak memiliki unsur subjek

– Pergi (P) ke Penjara (K).

3. Klaus Positif

Dapat dikenali dari komponen kata yang tidak memiliki predikat negatif

– Mereka menari (P) dengan ceria saat hujan turun.

4. Klausa Negatif

Sesuai namanya, gabungan kata ini harus memiliki kata negatif di bagian predikat.

– Mereka tidak menari (P) dengan ceria saat hujan turun.

5. Jenis Klausa Kelas Kata

Untuk klausa kelas kata memiliki banyak jenis dan mirip dengan jenis frasa pada kategori gramatikal seperti klausa bilangan, klausa verbal, klausa adjektiva, klausa nominal, dan klausa preposional (kata depan).

– Pembakaran hutan (S-nomina) dapat menyebabkan (P-verba) gangguan pernapasan akut (O-nomina).

– Gaji Karyawan itu (S-nomina) hanya 3 juta (P-klausa bilangan) per bulan (Ket).

6. Klausa Bebas

Merupakan klausa yang dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh kata penghubung.

– Ibu (S) memasak (P) rendang (O) di dapur (Ket).

7. Klausa Terikat

Klausa terikat atau klausa tidak bebas merupakan jenis klausa turunan yang selalu diawali kata penghubung. Biasanya klausa terikat bisa ditemukan pada kalimat majemuk bertingkat dan setara.

– Sejak masuk rumah sakit (Klausa terikat), dia jadi pendiam dan suka menangis (Klausa utama).

Ciri-Ciri Klausa

Diantara frasa dan klausa sebenarnya memiliki ciri-ciri yang cukup membedakan antara keduanya.

Pertama dari segi unsur atau komponennya, klausa harus mengandung satu predikat sebagai inti katanya. Kedua, klausa dalam penyusunan kata setidaknya harus memiliki subjek dan predikat. Ketiga, tidak boleh ada unsur tanda baca karena hal itu merupakan ciri-ciri kalimat.

Apa Perbedaan Frasa dan Klausa?

Setelah semua penjelasan diatas, berikut ini beberapa rangkuman mengenai perbedaan frasa dan klausa secara umum, seperti:

  • Frasa adalah gabungan lebih dari dua kata dan hanya boleh memiliki satu fungsi SPOK saja. Sedangkan klausa adalah kelompok kata dengan unsur predikat.
  • Sifat frasa adalah nonpredikatif sedangkan klausa bersifat predikatif.
  • Penulisan frasa harus lebih rendah dibandingkan klausa. Dan klausa tidak boleh menggunakan tanda baca.

Itu dia penjelasan mengenai frasa dan klausa, baik dari pengertian hingga contoh-contohnya. Bagaimana? Sudah lebih paham mengenai materinya? Selain artikel di atas, kamu bisa dapatkan info menarik lainnya seputar mata pelajaran di Quipper Blog.

Selamat membaca!

Lainya untuk Anda