Home » UNTUK GURU » Kumpulan Tema Pembelajaran Berbasis Proyek untuk PAUD hingga SMA/SMK

Kumpulan Tema Pembelajaran Berbasis Proyek untuk PAUD hingga SMA/SMK

Tahukah Bapak/Ibu guru kalau Kurikulum Merdeka menerapkan model pembelajaran berbasis proyek? Ya, pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum ini karena dianggap mampu mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. 

Dalam penerapannya, guru dan sekolah diberi keleluasaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Meskipun begitu, Kemendikbud sudah menetapkan beberapa tema pembelajaran berbasis proyek dalam Kurikulum Merdeka. 

Apa saja tema pembelajaran berbasis proyek tersebut? Mari simak ulasan berikut ini. 

Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah sebuah model pembelajaran di mana siswa berperan sebagai subyek atau pusat pembelajaran. Pembelajaran berbasis proyek ini menjadi salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka karena dianggap mampu mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Tak hanya itu saja, pembelajaran berbasis proyek juga memiliki tujuan lain, yakni:

  • Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam belajar.
  • Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah proyek.
  • Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang lebih kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa. 
  • Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
  • Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada Project Based Learning yang bersifat kelompok. 

Sementara jika dilihat dari manfaatnya, penerapan pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan manfaat, antara lain dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mengatasi masalah yang dimilikinya, serta menciptakan kegiatan belajar yang lebih menarik dan aktif. 

Jika Bapak/Ibu guru ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pembelajaran berbasis proyek, dapat mengunjungi artikel Model Pembelajaran Project Based Learning ini, ya. 

Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek

Berikut adalah beberapa contoh penerapan pembelajaran berbasis proyek yang bisa menjadi inspirasi Bapak/Ibu guru di sekolah. 

1. Menggandakan atau Membagi Resep Makanan

Tak sedikit siswa yang menganggap pelajaran Matematika membosankan dan sulit karena dipenuhi angka dan rumus saja. Namun, dengan mengadopsi model pembelajaran berbasis proyek, Bapak/Ibu guru dapat mengubah persepsi siswa terhadap pelajaran Matematika ini. 

Caranya adalah dengan menerapkan teori Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, teori Aljabar yang dapat digunakan dalam kegiatan menggandakan atau membagi resep makanan menjadi dua atau tiga resep.

Bapak/Ibu guru dapat meminta siswa untuk membuat makanan dengan ukuran porsi yang berbeda-beda. Dalam hal ini, jumlah bahan dan porsi digunakan sebagai variabelnya. 

Selain memastikan takaran bumbu dan bahan, serta jumlah makanannya cukup, siswa juga harus memastikan kalau rasanya enak. 

2. Pembuatan Tapai

Selain Matematika, model pembelajaran berbasis proyek juga dapat diterapkan dalam pelajaran Sains. Misalnya, menghubungkan bioteknologi  dengan pembuatan tapai.

Bapak/Ibu guru dapat memberikan siswa proyek berupa pembuatan tapai agar mereka lebih mudah memahami proses fermentasi pada makanan. 

Tak hanya itu saja, Bapak/Ibu guru juga bisa meminta mereka untuk mengidentifikasi apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam pembuatan tapai. 

3. Mengajar Keterampilan Digital Pada Orang Tua

Salah satu contoh pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mengajarkan keterampilan digital pada orang tua. Bisa dalam bentuk mengajarkan mereka tentang mengoperasikan gadget atau mengakses media sosial, seperti Instagram, TikTok, atau Youtube. 

Setelah itu, mintalah siswa untuk mempresentasikan pengalaman mereka dalam mengajarkan keterampilan digital pada orang tua. 

Kumpulan Tema Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek ini, guru mendapat kebebasan untuk menentukan proyek yang akan diberikan pada siswa. Sebaliknya, siswa pun diberi kebebasan dalam mengeksplorasi, mengobservasi, dan melakukan penilaian serta interpretasi sebagai upaya memperoleh pengetahuan dan,keterampilan yang baru sekaligus sikap sosial yang lebih baik di masa depan. 

Namun, Kemendikbud sudah menetapkan beberapa tema pembelajaran berbasis proyek untuk setiap jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMA/SMK. Nantinya, tema-tema ini dapat guru kembangkan menjadi topik-topik pembelajaran yang menarik, tetapi tetap berlandaskan pada tema pembelajaran yang telah ditetapkan Kemendikbud. 

Untuk PAUD, tema pembelajaran terdiri dari empat macam, yaitu Aku Sayang Bumi, Aku Cinta Indonesia, Bermain dan Bekerja Sama, serta Imajinasiku. 

Sementara untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK, Kemendikbud membaginya menjadi tujuh macam tema pembelajaran berbasis proyek, yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI, serta Kewirausahaan. 

Berikut penjelasan selengkapnya mengenai tema pembelajaran berbasis proyek. 

Tema Pembelajaran Berbasis Proyek PAUD

Adapun tema pembelajaran berbasis proyek pada jenjang pendidikan PAUD adalah sebagai berikut. 

1. Aku Sayang Bumi

Tema “Aku Sayang Bumi” ini bertujuan untuk mengenalkan anak pada perubahan iklim global dan cara mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh anak untuk mengatasi masalah tersebut. 

Guru dapat mengembangkan tema ini menjadi berbagai macam topik. Misalnya, topik “Mengelola Sampah”. 

Setiap topik yang dipilih sebaiknya dapat menginspirasi anak untuk melakukan investigasi mendalam melalui pembelajaran berbasis proyek, serta dapat menumbuhkan kesadaran anak untuk senantiasa bersikap dan berperilaku ramah lingkungan. 

2. Aku Cinta Indonesia

Tema ini bertujuan untuk mengenalkan anak pada seni budaya agar mereka bangga menjadi anak Indonesia dan keberadaan seni budaya pun tetap lestari. Tak hanya mengenal, saja mereka juga tertarik mempelajari seni budaya yang ada di Indonesia. 

Tema “Aku Cinta Indonesia” ini dapat dikembangkan menjadi topik-topik yang berkaitan dengan kearifan lokal yang dikemas dalam pembelajaran berbasis proyek agar dapat menumbuhkan kecintaan anak terhadap bahasa dan budayanya. 

3. Bermain dan Bekerja Sama

Tema “Bermain dan Bekerja Sama” juga menjadi salah satu tema pembelajaran berbasis proyek pada jenjang pendidikan PAUD. Tema ini bertujuan untuk mengajak anak untuk berinteraksi dengan teman-temannya yang beragam sehingga anak dapat menghormati orang lain yang berbeda dengannya. 

Selain menghormati, mereka juga mampu bekerja sama dan mau berbagi, serta tidak membeda-bedakan teman. Mereka dapat hidup rukun dan damai di mana pun mereka berada. 

Bapak/Ibu guru dapat mengembangkan tema “Bermain dan Bekerja Sama” ini menjadi topik-topik yang sesuai dengan tujuan dari tema ini. 

4. Imajinasiku

Melalui tema “Imajinasiku” ini anak distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahunya dan memperkuat imajinasinya. Sebab, imajinasi dapat membantu perkembangan kognitif dan sosial pada anak. 

Aktivitas yang dilakukan bisa berupa mengunjungi museum, perpustakaan, galeri, bandara, stasiun, dan tempat menarik lainnya. Bisa juga dengan mengamati alam atau menunjukkan karya seni yang kreatif dan inovatif. 

Tema Pembelajaran Berbasis Proyek SD, SMP, dan SMA/SMK

Adapun tema pembelajaran berbasis proyek pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK adalah sebagai berikut. 

1. Gaya Hidup Berkelanjutan

Tema pembelajaran berbasis proyek pada jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK ini dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari tema “Aku Cinta Bumi” pada pendidikan PAUD.

Hanya saja pemahaman dan kesadaran siswa terhadap lingkungan lebih ditingkatkan. Tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” ini bertujuan untuk membangun kesadaran siswa untuk menjaga dan bersikap ramah lingkungan, serta mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan lingkungan. 

2. Kearifan Lokal

Sama seperti tema “Aku Cinta Indonesia” pada jenjang pendidikan PAUD, tema “Kearifan Lokal” pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK juga bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap budaya dan kearifan lokal di masyarakat. 

Selain itu, tema ini ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan inkuiri siswa, yaitu   kemampuan untuk memperoleh informasi melalui observasi atau eksperimen untuk memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini, meningkatkan kemampuan inkuiri siswa dilakukan melalui eksplorasi mengenai budaya dan kearifan lokal di masyarakat atau daerah tertentu. 

3. Bhinneka Tunggal Ika

Kemendikbud juga menjadi tema “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai salah satu tema pembelajaran berbasis proyek. Tema ini bertujuan untuk meningkatkan rasa toleransi siswa terhadap perbedaan. 

Seperti yang diketahui, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras, bahasa, budaya, agama dan sebagainya. Jika tidak memiliki rasa toleransi yang tinggi, siswa akan lebih mudah terlibat dalam konflik dan kekerasan. 

Oleh karena itu, Kemendikbud menambahkan tema ini ke dalam salah satu tema pembelajaran berbasis proyek untuk  jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan sederajat

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya

Sekolah adalah salah satu tempat yang rawan terjadinya bully atau perundungan. Sebagai tindakan pencegahan terjadinya perbuatan tidak menyenangkan tersebut di kalangan pelajar, maka Kemendikbud memasukan tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dalam tema pembelajaran berbasis proyek yang dapat dikembangkan ke dalam berbagai topik menarik. 

Dengan adanya tema ini, diharapkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental orang-orang disekitarnya maupun diri sendiri akan lebih meningkat. 

5. Suara Demokrasi

Indonesia dikenal sebagai negara yang menganut paham demokrasi. Oleh karena itu, tema  “Suara Demokrasi” juga menjadi salah satu tema project based learning dalam Kurikulum Merdeka. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan jiwa demokrasi dalam diri siswa sejak mereka masih duduk di bangku SD. 

6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI

Tema pembelajaran berbasis proyek untuk jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK berikutnya adalah Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. 

Tema ini bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif pada siswa. Kemampuan berempati siswa juga akan dilatih melalui tema ini. 

Dengan begitu, siswa dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat melalui inovasi dan penerapan teknologi, serta sinergi antara aspek sosial dan aspek teknologi. 

7. Kewirausahaan

Tema pembelajaran berbasis proyek berikutnya adalah Kewirausahaan. Pada tema ini, siswa diharapkan kreativitas dan budaya kewirausahaan pada siswa di tumbuh kembangkan. 

Selain itu, tema “Kewirausahaan” ini juga diharapkan dapat membuka wawasan siswa tentang peluang masa depan, peka terhadap kebutuhan masyarakat, dapat menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. 

Tema pembelajaran berbasis proyek ini ditujukan untuk jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan sederajat. Namun, apabila pada jenjang SMK sudah ada mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang pendidikan tersebut. 

Bapak/Ibu guru, demikian pembahasan mengenai tema pembelajaran berbasis proyek di berbagai jenjang pendidikan. Semoga bermanfaat!

Lainya untuk Anda