Home » UNTUK GURU » Teknik Mengajar untuk Menciptakan Kegiatan Apersepsi yang Bermakna

Teknik Mengajar untuk Menciptakan Kegiatan Apersepsi yang Bermakna

Teknik Mengajar untuk Menciptakan Kegiatan Apersepsi yang Bermakna

Dalam melangkah menuju kesuksesan pembelajaran, tentu kita tak bisa melewatkan aspek penting, yaitu kegiatan apersepsi. Namun, apakah kita telah menciptakan apersepsi yang tidak hanya mengisi waktu, tetapi juga memberikan makna mendalam bagi peserta didik? Pilihan teknik mengajar yang tepat menjadi kunci membuka pintu ke wawasan baru. Mari kita telusuri bersama teknik mengajar sebagai senjata utama untuk merajut kegiatan apersepsi menjadi sebuah pengalaman belajar berkesan bagi siswa!

Teknik Mengajar yang Mendukung Apersepsi

Teknik mengajar adalah prosedur yang digunakan oleh seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran pada peserta didiknya sedemikian sehingga materi tersebut mudah untuk dipahami. Prosedur tersebut sudah mencakup bahan persiapan bahan ajar, penyampaian materi, hingga penutup pembelajaran. Salah satu contoh urutan teknik mengajar secara ringkas meliputi persiapan, penyampaian materi, dan penarikan kesimpulan. Pada bagian penyampaian materi inti atau di bagian penutup dapat Bapak/Ibu isi dengan kegiatan apersepsi sebagai pengantar materi utama atau penghubung antarmateri.

Strategi Apersepsi yang Bermakna

Apersepsi terdiri dari tiga tahap utama yang saling terkait:

  1. Deskripsi

Kegiatan apersepsi di bagian pertama ini memberikan gambaran secara singkat tentang materi yang akan dipelajari beserta tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dari materi tersebut. Umumnya, kegiatan apersepsi ini diletakkan di bagian awal pembelajaran. Di bagian deskripsi inilah peserta didik bisa mengetahui kemana arah pembelajaran yang akan berlangsung beserta tujuannya.

  1. Eksplorasi

Eksplorasi memungkinkan peserta didik menghubungkan materi yang sedang dipelajari dengan pembelajaran sebelumnya. Ini menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antar-materi, membangun fondasi yang kuat untuk pembelajaran berkelanjutan.

  1. Relevansi

Pada bagian ini, Bapak/Ibu bisa memberikan ulasan tentang materi yang sedang diajarkan dengan materi selanjutnya. Melalui relevansi ini peserta didik diberi keleluasaan untuk mempersiapkan materi di pertemuan selanjutnya.

Ketiga kegiatan di atas saling berkaitan satu sama lain. Jika berhasil diimplementasikan secara optimal, peserta didik akan mendapatkan kesatuan utuh suatu ilmu pengetahuan di akhir pembelajarannya.

Teknik Penyampaian Apersepsi

Setelah memahami elemen-elemen apersepsi, penting untuk mengeksplorasi teknik penyampaian yang dapat memberikan dampak maksimal. Berikut beberapa teknik yang dapat Bapak/Ibu pertimbangkan:

  1. Simulasi

Penerapan teknik simulasi cocok untuk materi yang bersifat terapan, seperti TIK. Sebagai contoh, Bapak/Ibu dapat membuat simulasi tabel penjualan menggunakan Microsoft Excel. Lalu, tampilkan tabel tersebut saat kegiatan apersepsi sedang berlangsung. Ketika satu nilai diinputkan ke dalam sel, maka akan terhitung nilainya secara otomatis di sel lainnya. Dengan operasi yang terlihat otomatis, pasti peserta didik akan lebih bersemangat untuk mencobanya, sehingga menciptakan pengalaman praktis yang meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

  1. Storytelling

Teknik storytelling memanfaatkan konsep cerita dengan melibatkan berbagai media. Dengan merangkai narasi melalui gambar, suara, atau video, materi pembelajaran dapat dihadirkan secara lebih menarik dan mudah dipahami.

  1. Visualisasi

Teknik visualisasi adalah teknik penyampaian apersepsi menggunakan media gambar. Teknik ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan video pendek (short) maupun gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Contoh, saat menjelaskan masalah penyerbukan, Bapak/Ibu bisa menampilkan video lebah yang sedang menghisap nektar bunga. Dari video tersebut, diharapkan peserta didik akan termotivasi untuk tahu lebih lanjut bagaimana cara lebah membantu penyerbukan pada tumbuhan.

  1. Ice Breaking

Ice breaking tidak hanya berguna untuk membangun suasana dinamis, tetapi juga dapat diintegrasikan dalam kegiatan apersepsi. Misalnya, pada kegiatan ice breaking materi gelombang bunyi, peserta didik diminta untuk berbisik-bisik dengan teman sebangkunya. Setelah berbisik-bisik mereka diminta untuk berteriak. Nah, dari kondisi tersebut pasti mereka tahu saat berbisik-bisik suara pasti terdengar lirih. Sementara saat berteriak pasti suara terdengar lantang.

  1. Mini Kuis

Mini kuis adalah teknik penyampaian apersepsi menggunakan kuis atau sejumlah pertanyaan ringan. Kuis yang dimaksud tentu berbeda dengan kuis ujian. Teknik ini bisa dikerjakan dengan mudah oleh peserta didik yang sudah siap secara materi. Contoh teknik mini kuis pada kegiatan apersepsi adalah “Apa yang terjadi jika kamu mendorong tembok?”, “Mengapa gula lebih mudah larut di dalam air panas?”, “Mengapa air yang dipanaskan terus menerus akan habis?”, dan sebagainya. Bapak/Ibu bisa menyesuaikan pertanyaannya dengan materi yang sedang diajarkan.

  1. Bernyanyi

Teknik bernyanyi, khususnya untuk jenjang usia dini dan sekolah dasar, menciptakan keterlibatan aktif peserta didik. Bapak/Ibu dapat mengombinasikan lagu dengan materi yang diajarkan untuk meningkatkan daya ingat dan pemahaman.

  1. Mini Games

Mini games adalah teknik penyampaian apersepsi menggunakan sistem permainan. Namun, permainan yang digunakan tidak boleh terlalu kompleks karena bisa memakan waktu yang cukup lama. Contoh penerapan mini games adalah peserta didik diminta untuk menyusun kepingan puzzle yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Selanjutnya, peserta didik harus menganalisis kepingan puzzle yang telah tersusun menjadi satu kesatuan untuk kemudian dijadikan dasar pembahasan materi intinya

Dari gambaran tadi, pertanyaan kritis muncul: teknik mana yang paling pas mengingat realitas di kelas kita? Mengingat kompleksitasnya, pemilihan teknik apersepsi tak bisa dilepaskan dari pertimbangan matang terkait bobot materi dan alokasi waktu pembelajaran. Semoga setiap guru tetap dianugerahi semangat yang tak tergoyahkan dalam membentuk panggung pembelajaran yang tidak hanya bermakna, tetapi juga menghadirkan kegembiraan yang mewarnai setiap detiknya. Mari kita bersama menciptakan gelombang positif di dunia pendidikan. Salam Quipper yang penuh semangat!


Baca Artikel Lainnya

Sumber

Lainya untuk Anda