Home » UNTUK GURU » Simposium – Pengertian, Tujuan, Ciri, Contoh

Simposium – Pengertian, Tujuan, Ciri, Contoh

Simposium

Hai Bapak/Ibu, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat dalam mengemban amanah sebagai pendidik anak bangsa.

Pengetahuan dan pengalaman merupakan paket berharga di dalam kehidupan. Keduanya bisa dijadikan acuan bagi orang lain untuk berkembang. 

Oleh karena itu, penting kiranya bagi seseorang yang sudah ahli di suatu bidang untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya demi mencapai satu tujuan bersama. 

Untuk mewadahi itu, dibentuklah kegiatan seperti seminar, lokakarya, simposium, kolokium, dan sebagainya. Nah, pada artikel ini Quipper Blog akan fokus membahas tentang simposium. Ingin tahu selengkapnya? Check this out!

Pengertian Simposium

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, simposium adalah pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama. 

Artinya, setiap pembicara menyampaikan pidato pendeknya tentang suatu hal menurut pandangannya masing-masing. Adapun pihak yang terlibat di dalamnya adalah sebagai berikut.

  1. Pembicara utama adalah orang bertugas untuk menyampaikan pandangannya terhadap suatu topik yang sedang dibahas.
  2. Penyanggah (pemrasaran banding) adalah orang yang bertugas untuk menyanggah setiap pandangan dari pembicara.
  3. Moderator adalah orang yang bertugas untuk mengatur jalannya acara, misalnya mengarahkan jalannya pembicaraan, meneruskan pertanyaan, dan sebagainya.
  4. Peserta adalah orang yang menyaksikan acara dan berhak untuk mengajukan sejumlah pertanyaan setelah pembicara dan penyanggah selesai membahas hal-hal terkait topik yang sedang dibahas.

Tujuan Simposium

Secara umum, tujuan diadakannya simposium adalah untuk menguraikan serta memaparkan berbagai aspek yang berbeda terkait suatu permasalahan/ topik tertentu dan membagikannya kepada pihak yang membutuhkan informasi, yaitu peserta.

Ciri-Ciri Simposium

Suatu kegiatan bisa dikatakan sebagai simposium jika memenuhi ciri-ciri berikut.

  1. Menampilkan beberapa ahli yang akan membahas suatu topik.
  2. Memiliki moderator sebagai pemimpin acara.
  3. Melibatkan peran peserta dan penyanggah.
  4. Memiliki seorang pembahas utama atau juru bicara.
  5. Diakhiri dengan diskusi panel.

Kelebihan dan Kekurangan Simposium

Seperti halnya kegiatan lain, simposium juga memiliki kelebihan serta kekurangan.

1. Kelebihan

Kelebihannya adalah sebagai berikut.

  1. Bersifat fleksibel, artinya bisa diselenggarakan pada kelompok besar maupun kecil.
  2. Dalam waktu singkat, peserta bisa mendapatkan  banyak informasi.
  3. Kehadiran beberapa pembicara dengan latar belakang yang berbeda-beda bisa menambah variasi pengetahuan dan suasana saat acara berlangsung.

2. Kekurangan

Kekurangannya adalah sebagai berikut.

  1. Pendapat pembicara terkesan dibatasi. Hal itu karena setiap pembicara harus bergantian mengemukakan pendapatnya, sehingga waktunya harus ditentukan secara tepat agar acara bisa berjalan sesuai rencana.
  2. Kurang memacu interaksi di dalam kelompok.
  3. Jika perdebatan antara pembicara dan penyanggah cukup intens, biasanya moderator sulit mengontrol waktu.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Simposium

Adapun langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut.

  1. Moderator membuka acara.
  2. Moderator memperkenalkan para pembicara yang akan melakukan pidato pendek.
  3. Para pembicara menyampaikan pidato pendeknya dalam waktu 5 – 15 menit.
  4. Penyanggah menyampaikan sanggahannya terkait pidato yang dibawakan atau menyempurnakan pidato tersebut.
  5. Pembicara menjawab segala pertanyaan dan sanggahan.
  6. Jika terjadi penyimpangan topik pembicaraan, moderator harus meluruskannya kembali.
  7. Peserta diberi kesempatan untuk memberikan pertanyaan kepada pembicara.
  8. Jika waktu sudah habis, diskusi dianggap sudah selesai.
  9. Moderator mengakhiri acara dengan membuat kesimpulan sementara.
  10. Tim perumus mengadakan pertemuan skala kecil untuk membahas dan mencetak hasilnya.
  11. Cetakan hasil tersebut dibagikan pada para peserta dan pihak lain yang membutuhkan.

Perbedaannya dengan Seminar, Workshop atau Lokakarya, Konferensi, dan Kolokium

Mungkin Bapak/Ibu sudah sering mendengar istilah forum diskusi ilmiah, seperti seminar, lokakarya, kolokium, konferensi, dan workshop. Lantas, apa perbedaan forum diskusi tersebut dengan simposium?

1. Perbedaan dengan seminar

Pada simposium, para pembicara ahli membahas suatu topik permasalahan dalam sudut pandang yang berbeda. Sementara pada seminar, para pembicara ahli fokus membahas topik permasalahan secara sistematis.

2. Perbedaan dengan workshop atau lokakarya

Pada simposium, jumlah pesertanya banyak sedangkan lokakarya hampir sama dengan seminar namun jumlah peserta yang terlibat sedikit karena bersifat terbatas.

3. Perbedaan dengan konferensi

Pada simposium, para pembicara ahli membahas suatu topik permasalahan dalam sudut pandang yang berbeda. Sementara konferensi, para ahli berunding dan saling bertukar pendapat untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.

4. Perbedaan dengan kolokium 

Terletak pada formalitasnya. Pada simposium bisa bersifat informal dan sosial. Sementara kolokium bersifat formal dengan ahli seorang akademisi.

Contoh Simposium

Contoh yang biasa diadakan adalah berkaitan dengan pendidikan, sejarah, konstitusi negara, kesehatan, dan lainnya. Adapun contoh simposium pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Simposium Pendidikan Dasar Tahun 2019

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan serta mengasah kreativitas guru dalam mengemban tugasnya sebagai pendidik serta meningkatkan kualitas kinerja guru.

2. Simposium Internasional Pendidikan 4.0

Kegiatan ini digelar di Bali pada tahun 2018 dan menghasilkan beberapa rekomendasi, di antaranya strategi pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan pembelajaran yang fokus pada peserta didik.

Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti forum diskusi ilmiah sejenis? Apapun forum diskusi ilmiah yang Bapak/Ibu ikuti, semoga bisa membawa perubahan yang lebih baik.

Itulah pembahasan Quipper Blog pada kesempatan ini. Semoga bisa bermanfaat buat Bapak/Ibu. Jika ingin terus update tentang informasi pendidikan, yuk pantau terus Quipper Blog. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol 3M. Salam Quipper!

Lainya untuk Anda