Home » UNTUK GURU » Pengertian Pembelajaran Aktif (Active Learning) Fungsi, Tujuan dan Prosesnya

Pengertian Pembelajaran Aktif (Active Learning) Fungsi, Tujuan dan Prosesnya

Pengertian Pembelajaran Aktif (Active Learning) Fungsi, Tujuan dan Prosesnya

Bapak/Ibu guru, apakah sebelumnya pernah mendengar istilah active learning atau kerap dikenal sebagai metode pembelajaran aktif?

Bicara mengenai konsep active learning pasti tidak lepas dari sosok bernama Mel Silberman, seorang psikolog yang dikenal sebagai pencetus metode pembelajaran aktif.

Dalam keterangannya, active learning terinspirasi dari sebuah pepatah milik Filsuf Tiongkok, Konfusius, yang berbunyi: “Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya kerjakan, saya pahami”.

Menurut kutipan tersebut, memahami sesuatu tidaklah cukup dengan mendengar dan melihat saja. Dalam konteks belajar, siswa perlu “melakukan sesuatu” berdasarkan informasi yang diperolehnya agar bisa mengukur seberapa jauh pemahamannya terkait materi yang dipelajari.

Inilah yang kemudian menjadi dasar dari konsep pembelajaran aktif atau active learning. Berikut ini penjelasan lengkap seputar active learning mulai dari pengertian, prinsip, tujuan, kelebihan & kekurangan, peran guru, contoh penerapan, hingga evaluasi pembelajaran aktif.

Pengertian Pembelajaran Aktif & Prinsip Pembelajaran Aktif

Active learning adalah strategi belajar-mengajar yang menuntut peserta didik agar terlibat secara aktif. Tujuannya agar siswa dapat memahami pokok-pokok materi pelajaran dan bisa mengaplikasikannya untuk memecahkan persoalan yang ada di kehidupan nyata.

Melalui pembelajaran aktif, Bapak/Ibu guru dapat membantu peserta didik dalam mendapatkan pengalaman pembelajaran secara nyata, alih-alih sekadar teori belaka. Bukan hanya itu, pada model belajar ini Bapak/Ibu guru atau pendidik tidak begitu dominan melainkan bertugas sebagai fasilitator agar peserta didik dapat merangsang keaktifannya, baik dari segi fisik, mental, emosional, dan sosial.

Dalam menerapkan metode belajar ini, ada beberapa prinsip active learning yang perlu diperhatikan oleh para pendidik. Di antaranya adalah:

1. Prinsip Motivasi

Pada prinsip ini pendidik memiliki peran sebagai motivator atau pendorong yang mampu menghadirkan motif-motif positif agar peserta didik lebih semangat dalam belajar.

2. Prinsip Konteks/Latar

Prinsip konteks atau latar merupakan upaya mencari tahu latar belakang peserta didik, baik dari segi perasaan, pengetahuan, keterampilan, sikap, hingga pengalaman.

3. Prinsip Keterarahan Pada Fokus Tertentu

Sebelum proses belajar-mengajar dimulai, guru sebaiknya merumuskan pola pelajaran dan tujuan belajar secara jelas agar murid bisa memusatkan perhatiannya pada masalah yang ingin dipecahkan. Inilah yang dinamakan dengan prinsip keterarahan pada fokus tertentu.

4. Prinsip Sosialisasi

Prinsip sosialisasi melatih peserta didik untuk belajar tentang kerja sama dengan teman sebayanya.

5. Prinsip Belajar Sambil Bekerja

Pada konteks ini bekerja diartikan sebagai kegiatan nyata yang melibatkan otot serta pikiran. Jadi, prinsip ini pendidik diharapkan mampu menghadirkan kegiatan yang interaktif selama proses belajar-mengajar.

6. Prinsip Individualisasi

Setiap individu adalah pribadi yang unik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mempelajari perbedaan setiap siswanya supaya bisa memberikan perlakuan yang tepat dan menghasilkan proses belajar yang optimal.

7. Prinsip Menemukan

Selama kegiatan belajar, pendidik sebaiknya memberi peluang kepada semua muridnya untuk menemukan dan mencari sendiri informasi yang dibutuhkannya.

8. Prinsip Pemecahan Masalah

Para guru sebaiknya mendorong siswanya untuk berlatih melihat masalah dan mengarahkannya untuk memecahkan persoalan yang ada sesuai taraf kemampuan siswa.

Fungsi & Tujuan Metode Pembelajaran Aktif untuk Siswa

Dirangkum dari sebuah buku berjudul Desain Pembelajaran Aktif (Active Learning) karangan Sri Rahayu, S.Pd. SD, inilah beberapa tujuan dan fungsi dari active learning.

  1. Membantu meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa
  2. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
  3. Membantu memotivasi para siswa untuk menguasai pelajaran yang menurutnya menjemukan.
  4. Melatih kerja sama antar murid dan mengasah rasa tanggung jawab siswa
  5. Mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki peserta didik demi mendapatkan hasil belajar yang optimal.
  6. Menjaga perhatian siswa agar tetap fokus terhadap tujuan pembelajaran

Kelebihan & Kekurangan Pembelajaran Aktif

Setiap metode belajar pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu pula dengan active learning yang juga memiliki plus dan minus seperti berikut.

Kelebihan

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik

Metode active learning memungkinkan terjadinya proses belajar-mengajar yang menyenangkan. Dengan demikian motivasi belajar peserta didik pun bisa ikut meningkat. Selain itu active learning juga memungkinkan peserta didik untuk lebih mudah memahami materi belajar yang disampaikan pendidik.

Mengajak Peserta Didik untuk Berpartisipasi

Umumnya guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi, sementara peserta didik tidak diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi materi yang telah disampaikan.

Hal ini berbeda dengan strategi pembelajaran aktif yang menuntut peserta didik agar berpartisipasi penuh selama proses belajar-mengajar. Jadi, selain mendengarkan penjelasan guru, beberapa kegiatan active learning membutuhkan kekuatan, kecerdasan, bahkan kekompakan para peserta belajar.

Mengasah Proses Berpikir

Karena active learning melibatkan partisipasi murid selama kegiatan belajar-mengajar, maka bukan tidak mungkin hal tersebut dapat mengasah proses berpikir mereka.

Kekurangan

Guru Dituntut Lebih Kreatif

Pembelajaran aktif menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi. Tantangan lainnya adalah guru perlu memahami karakter masing-masing siswanya untuk memberikan perlakukan yang tepat.

Membutuhkan Alat Bantu Belajar yang Memadai

Selain buku, tentunya pendidik memerlukan alat bantu belajar yang lebih memadai demi menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Perlu Pengawasan yang Lebih Intensif Selama Proses Belajar

Terakhir, guru diharapkan memberikan pengawasan intensif selama kegiatan belajar-mengajar. Tidak hanya mendengarkan, pendidik juga perlu memancing diskusi untuk mengasah kualitas berpikir siswanya.

Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Aktif

Meski pembelajaran aktif melibatkan siswa secara penuh, tetapi Bapak/Ibu guru tetap mendapatkan porsi untuk melakukan 5 peran di bawah ini.

1. Membantu Siswa agar Memahami dan Mengerti Pelajaran yang Disampaikan

Membuat siswa memahami dan mengerti sesuatu merupakan pekerjaan yang sulit. Oleh karena itu, dalam active learning para pendidik harus menghadirkan pengalaman belajar yang bervariasi demi membangkitkan minat belajar siswa.

Selain itu, proses belajar juga perlu diisi oleh kegiatan yang fleksibel serta menekankan pada aspek kreativitas, rasa ingin tahu, dan bimbingan yang mengajarkan ke arah kedewasaan.

Seluruh panduan di atas diharapkan mampu membuat siswa lebih mengerti dan memahami materi yang sedang dipelajari.

2. Mengembangkan Kreativitas Mengajar

Seperti penjelasan pada poin pertama, kreativitas adalah modal utama bagi guru yang menerapkan metode pembelajaran aktif. Dengan merancang kegiatan belajar yang kreatif, siswa tidak akan merasa bosan dengan suasana kelas.

Selain itu, siswa bisa belajar untuk berekspresi dan mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya.

3. Mendisiplinkan Siswa

Meski siswa bebas berkreasi selama proses pembelajaran aktif, tetapi peserta didik perlu menjaga ketertiban agar tujuan pembelajaran tercapai.

Di sinilah peran guru untuk mendisiplinkan murid dengan kasih sayang. Ya, menertibkan siswa tidak perlu menggunakan kekerasan karena hal tersebut dapat mengurangi minat belajar siswa.

4. Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa

Ada kalanya siswa merasa kurang bersemangat dalam menempuh pendidikan, utamanya jika mereka menghadapi materi belajar tergolong sulit. Oleh karena itu, guru perlu memberikan motivasi belajar untuk membangkitkan gairah belajar, mendorong rasa ingin tahu, dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

5. Memaksimalkan Sumber Belajar

Peran guru yang terakhir adalah mendayagunakan sumber belajar yang ada di sekolah maupun di luar sekolah supaya proses belajar-mengajar jadi lebih optimal. Sebagai contoh guru bisa memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan suasana belajar yang lebih atraktif.

Contoh Penerapan & Pengembangan Pembelajaran Aktif di Kelas

Untuk menerapkan dan mengembangkan pembelajaran aktif di kelas, ini dia metode-metode yang bisa Anda praktekkan di kelas.

1. Everyone is a Teacher Here

Memberi kesempatan bagi siswa untuk menjadi narasumber bagi teman-temannya. Dengan cara ini harapannya siswa yang pasif dapat lebih aktif selama proses belajar-mengajar.

2. Role Play

Belajar bermain peran sebagai bentuk simulasi atas peristiwa atau kejadian aktual.

3. Team Quiz

Mengajak siswa untuk berkelompok dan membuat pertanyaan sekaligus jawaban sesuai dengan tujuan belajar yang diharapkan.

4. Jigsaw

Jigsaw adalah metode belajar secara kelompok untuk melatih tanggung jawab dan kerja sama antar siswa.

5. Card Sort

Mengajak peserta didik untuk melakukan klasifikasi materi yang telah dipelajari untuk menemukan konsep dan fakta-fakta yang dibutuhkan.

6. Reading Guide

Merupakan metode belajar yang memandu siswa untuk mempelajari sesuatu melalui bacaan, baik majalah, buku, media online, maupun koran.

7. Active Debate

Membantu peserta didik untuk belajar mempertahankan pendapat berdasarkan keyakinan mereka sendiri. Selain itu, lewat kegiatan ini siswa bisa belajar berkomunikasi dengan mengkomunikasikan gagasannya ke orang lain.

8. Demonstration

Kegiatan presentasi yang memadukan penjelasan lisan dan peragaan alat. Pada metode ini, siswa juga belajar untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa lainnya.

Cara Evaluasi Keberhasilan Pembelajaran Aktif

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan pembelajaran aktif, yaitu evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.

Evaluasi proses pembelajaran menitikberatkan pada keaktifan individu maupun kelompok selama kegiatan belajar-mengajar. Sementara itu, evaluasi hasil belajar dapat dilihat dari bagaimana kualitas peserta didik dalam menghadapi ujian yang diberikan.

Nah, itu dia penjelasan singkat seputar metode active learning sebagai salah satu cara untuk membangkitkan minat belajar siswa. Semoga kegiatan belajar ini mampu menciptakan suasana kelas yang hidup, ya!

Lainya untuk Anda